Pilihan Terbaik: Tanaman Herbal Daun Salam (Syzygium Polyanthum) untuk Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh

Daun Salam
Daun Salam (Sumber: Penulis)

Tanaman herbal adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui memiliki senyawa yang bermanfaat baik dalam mencegah, menyembuhkan penyakit serta melakukan fungsi biologis tertentu.

Tanaman obat tradisional juga sering disebut apotek hidup, yakni pemanfaatan sebagian tanah agar dapat ditanami tanaman obat yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari.

Tanaman obat tradisional umumnya tidak membuat kita khawatir tentang efek samping karena bersifat alami sehingga efek samping yang timbul lebih rendah bahkan tidak ada jika dibandingkan dengan obat kimia, itulah alasannya mengapa banyak masyarakat lebih memilih menggunakan obat tradisional.

Bacaan Lainnya
DONASI

Tanaman herbal adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan khasiat sebagai obat yang dipergunakan untuk penyembuhan maupun mencegah berbagai penyakit, khasiat  obat sendiri mempunyai arti mengandung senyawa aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.

Penggunaan tanaman herbal sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.

Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan berbagai  penyakit.

Salam (Syzygium polyanthum) adalah salah satu tanaman herbal yang telah lama dikenal oleh masyarakat dan dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau rempah-rempah karena memiliki aroma yang khas. Selain itu, Daun salam juga dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif karena tanaman tersebut mudah diperoleh.

Tanaman salam mulai tersebar di Asia Tenggara, mulai dari tanaman salam memiliki berbagai khasiat pengobatan berbagai penyakit, salah satunya digunakan sebagai penurun kadar kolsterol. Tanaman salam merupakan salah satu tanaman yang dianjurkan untuk dikomsumsi bagi penderita kolesterol terutama pada bagian daunnya.

Hal ini dikarenakan daun salam mengandung beragam senyawa aktif seperti flavonoid yang mampu mencegah oksidasi Low Density Lipoprotein (LDL).

LDL merupakan kolesterol jahat sehingga sebaiknya dibatasi pada kadar yang rendah dalam darah dalam hal ini flavonoid dapat mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah serta meningkatkan High Density Lipoprotein (HDL). HDL merupakan kolesterol baik, sehingga semakin tinggi konsentrasinya dalam darah semakin baik.

Selain itu, Tanaman ini juga mengandung senyawa Saponin yang  dapat mencegah penyerapan lemak, meningkatkan ekskresi dalam urin sehingga lemak tidak tertimbun. Senyawa alkaloid dalam daun salam juga berkhasiat antikolesterol

Kehidupan masyarakat modern yang serba instan dengan mengabaikan gaya hidup sehat merupakan penyebab resiko terjadinya penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yang cenderung mengalami peningkatan yaitu penyakit hiperkolesterolemia.

Penyakit hiperkolesterol merupakan faktor resiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan kesehatan Dunia pada tahun 2002, terdapat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian diusia muda. Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan normal (Oetoro,2009).

Dalam tinjauan ilmiah, kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% di hasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan). Hati sebagai pabrik kolesterol yang sangat efisien mampu mengekspor sebagian besar kolesterol yang di produksinya keseluruh tubuh. Kolesterol sangat penting bagi tubuh untuk membentuk otak, membangun Sel-sel, memproduksi Empedu, membentuk vitamin D, serta hormon-hormon (estrogen dan testoteran).

Jumlah kolesterol yang terlalu banyak akan menimbulkan masalah pada tubuh yang dikenal hiperkolesterolemia (penyakit kolesterol) jika tidak mendapat perhatian dan penanganan yang tepat akan menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit jantung dan stroke (dr. Helmanu Kurniadi & Ulfa Nurrahmani, S.Kep, Ns. 2017).

Melihat adanya potensi dari daun salam dalam mengatasi kolesterol, maka artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai efektivitas ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dalam mengatasi penyakit kolesterol yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Daun salam diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid dan tanin yang bertindak sebagai pembersih radikal bebas. Selain itu, flavonoid berperan sebagai penghambat oksidasi LDL dan tanin berperan menghambat penyerapan kolesterol di usus.

Kandungan tanin dan saponin pada daun salam juga dapat meningkatkan sintesis asam empedu, dimana asam empedu membutuhkan kolesterol sebagai bahan baku sehingga dapat menurunkan tingkat kolesterol darah.

Kandungan flavonoid pada daun salam yaitu kuercetin dapat menurunkan kolesterol total dan LDL kadar kolesterol dengan menghambat sekresi Apo-B 100, dan menghambat aktivitas serta oksidasi HMG CoA reduktase (Sutrisna, et al., 2018).

Apo-B 100 adalah protein utama yang ditemukan dalam low-density lipoprotein (LDL) berperan dalam memindahkan kolesterol ke seluruh tubuh dan HMG-CoA reduktase adalah enzim pembatas laju biosintesis kolesterol. 

Menurut Hidayat (2015) cara menggunakan daun salam untuk penyakit kolesterol yaitu rebus daun salam, sebanyak 7 lembar dengan 600cc air hingga tersisa 300cc. Minum air Putih 8 gelas sehari secara teratur agar kolesterol kembali secara normal.

Bentuk rebusan daun salam menggunakan metode dan alat yang lebih mudah dan sederhana sehingga diharapkandapat digunakan oleh myarakat sebagai alternatif upaya pencegahan peningkatan kadar kolesterol total (Freeman dan Christen,2008 dalam Vidya Kartikaningrum 2018).

Senyawa alkaloid pada daun salam kerjanya menghambat aktivitas enzim lipase pankreas sehingga meningkatkan sekresi lemak melalui feses. Akibatnya penyerapan lemak oleh hati terhambat sehingga mustahil di ubah menjadi kolesterol (Yensasnidar dkk 2018).

Berbagai penelitian para ahli dibidang medis sudah banyak melakukaan pengujian terhadap kandungan daun salam yang berkhasiat sebagai penurun kadar kolesterol. Tak hanya daunnya, ternyata buah salam juga memberikan berbagai manfaat baik untuk kesehatan.

Meski begitu, tak berbeda dengan tanaman herbal lainnya, perlu adanya studi lebih lanjut terkait keefektifan dari khasiat tanaman tersebut. Maka dari itu sebaiknya bertanya pada dokter terlebih dahulu guna menghindari efek samping serius setelah penggunaannya. 

 

Penulis: Khairani Putri
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI