Pentingnya Kesehatan Hewan Kurban

Pada tahun ini, bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah sudah terlewati. Setelah ini kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah yang merupakan hari agung dalam agama islam. Hari Raya Idul Adha ini dalam rangka memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya Nabi Ismail atas perintah Allah SWT.

Meski Nabi Ibrahim AS telah menunggu selama berpuluh-puluh tahun untuk memiliki keturunan beliau rela menyembelih putranya atas perintah Allah SWT. Lantaran keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah, malaikat jibril atas perintah Allah swt menggantikan Nabi Ismail AS dengan seekor domba ketika pisau berada di leher anaknya tersebut.

Baca juga: Melonjaknya Penjualan Busana pada Bulan Ramadhan Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Dalam menyambut kedatangan Hari Raya Idul Adha, umat Muslim berbondong-bondong mencari hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba dalam rangka melaksanakan sunnah nabi. Hewan-hewan yang akan dikurbankan harus memenuhi syarat-syarat khusus yang telah ditetapkan oleh ajaran agama Islam antara lain; harus sehat, tidak cacat, dan sudah memenuhi usia yang telah ditentukan.

Bacaan Lainnya

Namun kesehatan hewan kurban seringkali dikesampingkan karena pemilik cenderung memikirkan keuntungan saja tanpa memperhatikan kesehatan hewan qurban yang dimilikinya. Padahal kesehatan hewan kurban sangat penting baik dari segi agama, kesehatan masyarakat, maupun etika terhadap pembelinya.

Baca juga: Analisa Terjemahan Q.S Al-Furqan[25]: 33, Hadits Imam Bukhori 6015, dan Pendapat Ulama Imam Khatib Asy-Syirbini dalam ‘Mughni Al-Muhtaj’

Sehingga pada saat ini pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya melakukan pengecekan di lapak-lapak pedagang hewan kurban yang ada di Jalan Ir. H. Soekarno atau Merr Kota Surabaya. Dikarenakan pengawasan kesehatan hewan kurban diperketat para pedagang hewan kurban yang ingin membuka lapak di surabaya wajib dilengkapi SKKH dan rekomendasi DKPP.

Pemeriksaan hewan kurban sebaiknya dilakukan oleh dokter hewan yang kompeten, pemeriksaan ini meliputi pengecekan fisik, mata, mulut dan sistem pernafasan. Hewan yang menunjukkan tanda-tanda penyakit seperti nafsu makan menurun, bantuk, lemas, luka pada tubuh sebaiknya tidak dijadikan hewan kurban.

Baca juga: Alasan Mengapa Kurma Menjadi Makanan Favorit Saat Bulan Ramadhan

Selain itu sebelum penyembelihan hewan harus ditempatkan dalam lingkungan yang bersih, steril, dan diberikan pakan yang cukup untuk memastikan kondisi fisiknya tetap prima.

Penulis: Muhammad Irfan

Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas Airlangga

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses