Transparansi dan akuntibilitas merupakan dua pillar fundamental dalam pemerintahan yang demokratis. Keduanya saling terkait dan berperan krusial dalam membangunkepercayaan publik, mencegah korupsi, meningkatkan efesiensi pemerintahan, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Transparansi berarti keterbukaan informasi publik mengenai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. Ketika informasi tentang anggaran, proyek, dan kebijakan pemerintah mudah diakses oleh masyarakat, maka peluang terjadinya penyimpangan atau korupsi akan semakin kecil.
Selain itu, transparansi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.
Akuntabilitas berarti pertanggungjawaban pejabat publik atas tindakan dan keputusan yang diambilnya. Dengan adanya mekanisme akuntabilitas, pejabat publik akan merasa terikat untuk bekerja secara profesional dan bertanggung jawab.
Akuntabilitas juga dapat mencegah penyalahgunaan wewenang, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta mendorong pemerintah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam politik dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
1. Mencegah Korupsi:
Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas, maka tindakan korupsi akan lebih mudah terdeteksi dan diungkap. Masyarakat dapat mengawasi penggunaan anggaran negara dan melaporkan jika ada indikasi penyimpangan.
2. Meningkatkan Kepercayaan Publik:
Transparansi dan akuntabilitas dapat membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ketika masyarakat merasa bahwa pemerintah bekerja secara terbuka dan bertanggung jawab, maka mereka akan lebih mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah.
3. Mendorong Partisipasi Masyarakat:
Transparansi dan akuntabilitas dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses pemerintahan. Masyarakat dapat memberikan masukan, mengajukan pertanyaan, dan mengawasi kinerja pemerintah.
4. Meningkatkan Kualitas Demokrasi:
Transparansi dan akuntabilitas merupakan syarat mutlak untuk terwujudnya demokrasi yang sehat. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas, maka kekuasaan akan lebih terdistribusi dan masyarakat akan memiliki suara yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.
Upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam politik dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
1. Keterbukaan Informasi Publik:
Pemerintah perlu proaktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran, seperti website resmi, media sosial, dan papan pengumuman.
2. Partisipasi Masyarakat:
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, misalnya melalui konsultasi publik atau forum diskusi.
3. Audit Independen:
Melakukan audit secara berkala terhadap kinerja pemerintah untuk memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan aturan.
4. Mekanisme Pengaduan:
Menyediakan saluran yang mudah bagi masyarakat untuk menyampaikan pengaduan jika mereka melihat adanya penyimpangan atau ketidakadilan.
5. Sanksi yang Jelas:
Menetapkan sanksi yang tegas bagi pejabat publik yang terbukti melakukan pelanggaran.
Dalam konteks Indonesia, upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas masih terus dilakukan. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, birokrasi yang rumit, dan tekanan politik. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
Penulis: Nurul Aini
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Mataram
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News