Peran Generasi Milenial, Bergerak Turut Andil dalam Menyongsong Net Zero Emission 2060

Net Zero Emission 2060
Ilustrasi Generasi Milenial dalam Net Zero Emission 2060 (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Net Zero Emission atau nol emisi karbon merupakan kondisi jikalau jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tersebut tidak melebihi dari jumlah emisi yang dapat diserap oleh bumi.

Net Zero Emission merupakan langkah awal untuk menata kelangsungan kehidupan dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Hal ini menyangkut gerakan mencintai bumi dan merawat lingkungan agar dapat terus layak dihuni oleh manusia di dunia.

Bacaan Lainnya
DONASI

Namun, kenyataan yang kurang baik bagi negara kita yaitu selama empat dekade terakhir ini, Indonesia dihadapkan pada krisis ekologis.

Hal tersebut pun sangat diperhatikan oleh pemerintah Negara Indonesia dimana dalam hal ini telah hangat di perbincangkan sejak 2021 oleh para petinggi kenegaraan.

Namun karena Net Zero Emission 2060 ini mencakup waktu yang panjang untuk kedepannya maka, tak mungkin terlepas dari peran generasi muda saat ini.

Anak muda merupakan agen perubahan yang harus peka terhadap masalah serius yang dihadapi negara.[1]

Pada tantangan inilah, maka peran keterlibatan generasi milenial sangatlah diperlukan untuk mendukung akselerasi program Net Zero Emission 2060.

Namun, seberapa besarkah peran generasi milenial jika turut andil dalam menyongsong Net Zero Emission 2060?

Potensi generasi milenial dengan tingkat kompetensi keilmuan dan keterampilan yang memadai dalam bidangnya, akan teraplikasi dengan baik, didukung oleh teknologi modern digital dalam menjangkau informasi yang semakin cepat serta inovatif dan dapat menyasar di setiap aspek kehidupan manusia.

Generasi milenial akan melaksanakan tupoksinya dengan karakter jati diri dan semangat kinerja serta sinergitas yang menguat.

Sehingga, segala program menjaga lingkungan dalam kendali mereka akan memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.[2]

Disampaikan oleh kementrian lingkungan hidup dan kehutanan pada tahun 2021 lalu, bahwa negara tidak bisa mengimplementasikan program Net Zero Emission ini sendiri.

Harus ada unsur pendukung seperti masyarakat, generasi muda atau millenial dan semua unsur pendukung lainnya.

Generasi muda dapat berperan aktif dalam meminimalisir gas rumah kaca (GRK) dengan berpartisipasi aktif dalam perlindungan iklim.

Juga berpartisipasi dalam transisi energi dengan mempromosikan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan, membatasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dan menanam pohon secara luas.

Adapun gas rumah kaca (GRK) yang merupakan gas-gas yang terperangkap di atmosfer yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Berikut beberapa cara generasi muda serta masyarakat untuk dapat meminimalisir emisi gas rumah kaca adalah sebagai berikut:

Pertama, dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor atau menggunakan transportasi umum atau sepeda dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjadi acuan untuk mulai menekan pemanasan global.

Kedua, menggunakan energi terbaru seperti energi surya, angin, atau udara dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar solar, bersama peran pemuda yang dapat aktif bergerak dengan inovatif.

Walupun butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit namun langkah awal yang dilakukan sekarang bisa membantu untuk kedepannya

Ketiga, hemat energi dengan mematikan lampu dan peralatan listrik yang tidak terpakai, dan menggunakan peralatan listrik yang hemat energi seperti lampu LED atau peralatan listrik dengan label energi yang hemat.

Keempat, dengan mengurangi limbah dan mengolahnya dengan benar dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemuda dapat bergabung dengan organisasi atau komunitas yang fokus pada pengurangan limbah dan mendukung program-program yang telah dimulai.

Kelima, terakhir yaitu meningkatkan kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana cara mengurangi emisi gas rumah kaca dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca di masyarakat.

Sebagai contoh, berita yang viral tak lama ini tentang 5 pemuda yang menamai kumpulannya Pandawa Grup merupakan para pemuda yang sangat menginspirasi generasi muda dan patut dijadikan contoh generasi milenial saat ini.

Bukan tanpa alasan, mereka merupakan content creator yang aktif membagikan aktivitas mereka dalam membersihkan lingkungan. Hal tersebut merupakan langkah awal yang patut diberi apresiasi.

Hal ini membuktikan bahwa 5 orang pemuda saja bisa melakukan aksi sadar akan kebersihan lingkungan saat ini apalagi jika seluruh generasi muda dan setiap lapisan-lapisan masyarakat ikut bergerak dalam menjaga lingkungan dan mencintai bumi untuk kelangsungan hidup di masa depan.

Dalam Webinar Indonesian Youth`s Determination to Reinforce Clean Energy and Climate Action, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberi komplimen kepada generasi muda yang telah berperan dalam pengendalian iklim dan mengusahakan serta mendukung energi bersih yag terbarukan.

Generasi muda dapat menyalurkan aksi-aksi peduli pada pengendalian perubahan iklim dan energi bersih serta harus berani menyuarakan pendapat.

Langkah inovatif pun sangat diperlukan untuk memuat ide dan gagasan baru yang kreatif dan menarik.

Sikap ini juga dapat meningkatkan kepedulian sosial yang tinggi hingga sangat mendukung agenda-agenda pengendalian perubahan iklim di Indonesia dapat terealisasikan dengan baik.

Generasi milenial perlu mengambil peran untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Dengan kemudahan akses teknologi informasi saat ini, seperti media sosial bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi seputar konservasi daya alam dan ekosistem ke khalayak luas.

Generasi milenial juga diharapkan dapat memberi contoh kepada masyarakat sekitar agar menjaga lingkungan. Dalam skala kecil, generasi milenial bisa memulai dari lingkungan keluarga.

Pemuda atau generasi milenial memegang peranan penting dalam mengupayakan emisi nol bersih karena mereka adalah generasi masa depan yang akan menjaga bumi ini dan harus memastikan bahwa lingkungan hidup tetap lestari untuk generasi selanjutnya.

Berbagai peran dapat dimainkan oleh pemuda dalam mengupayakan Net Zero Emission 2060, seperti menjadi contoh bagi orang lain dengan pendinginan gaya hidup yang ramah lingkungan, mengedukasi masyarakat tentang cara mengurangi emisi, menggunakan teknologi ramah lingkungan, mendukung program pengurangan emisi, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Penulis: Siti Nurhalizah. M
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Kediri

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

Ananingsih, K & Hariwibowo, IN 2021, Generasi Milenial Cinta Lingkungan, SCU Knowledge Media, Semarang.

Silalahi, TS, dkk 2019, Pemuda Milenial, CV Jejak, Sukabumi

Zaini, K 2021, Menghadang Hegemoni Oligarki, Nas Media Pustaka, Makassar

Hardiansyah, F 2022, Menuju Indonesia Net Zero Emission 2060 dan Peran Generasi Muda dalam Mewujudkannya, RM.I, dilihat 1 April, 2023, https://rm.id/baca-berita/government-action/154190/menuju-indonesia-net-zero-emission-2060-dan-peran-generasi-muda-dalam-mewujudkannya

Anugrah, N 2021, Peran Penting Generasi Muda Dalam Agenda Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dilihat  1 April, 2023, http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6214/peran-penting-generasi-muda-dalam-agenda-perubahan-iklim

[1] Kristina Ananingsih dan Ignatius Novianto Hariwibowo, Generasi Milenial Cinta Lingkungan (Semarang: SCU Knowledge Media,2021) h.310

[2] Tomson Sabungan Silalahi, dkk, Pemuda Milenial (Sukabumi: CV Jejak,2019) h. 126

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI