Desa Tiyaran, (05/08/2023). Dalam upaya mencegah remaja dari ancaman Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat-zat Adiktif), Izzatulmila Effendi, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, melaksanakan psikoedukasi kepada remaja di Dukuh Tambakrejo, Desa Tiyaran.
Kegiatan ini menjadi langkah preventif melalui pemberian pemahaman kepada remaja Karang Taruna Dukuh Tambakrejo selaku peserta psikoedukasi terkait bahaya Napza.
Ketegasan dalam perang melawan penyalahgunaan Napza ini terpicu oleh kenyataan bahwa remaja masih menjadi sasaran empuk bagi para pengedar narkoba. Hal ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan preventif sejak dini.
Di Dukuh Tambakrejo pada 5 Agustus 2023, Izzatulmila Effendi melaksanakan psikoedukasi perangi Napza yang diawali dengan pemaparan mengenai Napza, dengan fokus pada pemahaman tentang jenis-jenis Napza, efeknya yang merusak, serta dampak psikologis yang menyertai.
Dengan pemahaman ini, para peserta diarahkan untuk mampu menolak ajakan penyalahgunaan Napza dengan penuh keyakinan.
Dalam pemahaman yang lebih baik tentang ancaman ini, para peserta diarahkan untuk memiliki keyakinan dan kepercayaan diri dalam menolak ajakan untuk terlibat dalam penyalahgunaan Napza.
Diskusi interaktif yang berlangsung setelah pemaparan menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dari para peserta.
Pertanyaan seperti, “Narkoba berbahaya, Mba, ngasih efek buruk untuk orang lain juga?”, menjadi bukti bahwa remaja Karang Taruna Dukuh Tambakrejo menyadari bahaya yang dihadapi dan ingin lebih memahami cara menghindarinya.
Selain melalui paparan langsung, psikoedukasi juga dilakukan melalui leaflet informatif yang dibagikan kepada peserta di akhir kegiatan, memberikan panduan praktis untuk menjauhi Napza.
Keseluruhan acara berlangsung lancar dan sesuai rencana. Semua tahapan yang direncanakan terselenggara dengan baik sehingga mendapatkan umpan balik positif dari remaja karang taruna.
“Materi sosialisasi membantu banget remaja generasi sekarang, sehingga bikin remaja bisa mencegah kenakalan, dan tidak terjerumus Napza yang merusak diri dan orang lain,” ucap PYR selaku salah satu peserta kegiatan.
Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh remaja karang taruna dalam mengikuti kegiatan ini memberikan harapan baru dalam menjaga generasi muda dari ancaman Napza.
Langkah preventif ini adalah langkah nyata dalam membentuk remaja dalam menjauhi hal negatif, sadar akan bahaya Napza, dan memiliki kesadaran diri yang kuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
Dengan upaya dan seperti ini, generasi muda di Desa Tiyaran memiliki peluang yang lebih besar untuk tumbuh menjadi individu yang tangguh, berkualitas, dan terbebas dari pengaruh buruk Napza.
Penulis: Izzatulmila Effendi
Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi