Perempuan dan Transformasi Teknologi di Era Industri 5.0

Perempuan dan Transformasi Teknologi
Perempuan dan Transformasi Teknologi (Sumber: Penulis)

Seiring dengan perkembangan zaman yang mulai memasuki era industri 5.0, dunia membutuhkan peran perempuan dalam perkembangannya. Perempuan bisa ikut andil dalam transformasi teknologi terbaru, bukan hanya sebagai pengamat, namun juga menjadi bagian dari perkembangan yang ada.

Perempuan juga memiliki potensi yang besar dalam menghadapi transformasi teknologi. Oleh karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak agar perempuan bisa terus ikut berkembang dalam teknologi industri. 

Revolusi industri 5.0 merupakan era baru dalam perkembangan industri. Penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup menandai era perkembangan industri ini. Selain itu, integrasi teknologi fisik, digital, dan biologis juga menjadi tanda adanya perkembangan industri saat ini.

Bacaan Lainnya
DONASI

Latar belakang revolusi industri adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan ini terjadi pada bidang kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data. Perkembangan teknologi ini telah mengubah cara hidup dan bekerja dalam kehidupan masyarakat.

Pada era ini, teknologi digital berkembang sangat pesat. Semua informasi sangat mudah diakses dari manapun dan kapanpun. Sehingga hal itu tidak membatasi masyarakat, khususnya perempuan, dalam berkarya dan berkarir dalam menggapai mimpi mereka.

Banyak sekali contoh perempuan yang bisa sukses mengembangkan karir dalam era industri 5.0. Contoh nyata ilmuwan asal Indonesia yang mendunia yaitu Carina Citra Dewi Joe. Perannya dalam memproduksi vaksin Oxford AstraZeneca membuatnya dikenal oleh dunia.

Peran Carina Citra dalam Tim Manufaktur Vaksin 

Perempuan bernama Carina Citra Dewi Joe, atau yang biasa dipanggil Carina Joe, merupakan ilmuwan perempuan asal Indonesia. Carina Joe menekuni bidang bioteknologi sejak kuliah S1 di University of Hong Kong. Karirnya dalam industri farmasi sukses menggemparkan dunia. Prof. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, Bsc, Msc, Phd dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Airlangga.

Peran Carina dalam mengembangkan vaksin AstraZeneca sangat penting. Dia bekerja pada tim riset kecil dan bekerja nonstop tanpa istirahat. Dalam timnya, Carina satu-satunya yang bisa mengerjakan eksperimen itu.

Setelah 3 bulan melakukan eksperimen, Carina menemukan formula di Laboratorium Jenner Institute, sehingga uji coba vaksin fase pertama bisa dilakukan. Tim manufaktur akan melakukan uji coba terus menerus selama 18 bulan.

Carina yang saat itu bekerja tanpa istirahat, merasakan tekanan yang luar biasa. Tuntutan keberhasilan selalu membayanginya, mengingat dia hanya melakukan eksperimen ini seorang diri.

Dia merasa sudah saatnya untuk menyerah dan berhenti dalam melakukan eksperimennya. Namun, dia tetap berjuang dan tidak menyerah melanjutkan apa yang sudah dia kerjakan. Alhasil dengan semangat dan kerja kerasnya, Carina mampu memproduksi dan mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke seluruh dunia.

Baca juga: Perkembangan Teknologi “Internet” dalam Lingkup Gen Z dan Millennial

Pembelajaran untuk Memotivasi Perempuan Indonesia  

Berkaca dari cerita Carina Joe, perempuan bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Baik itu bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri. Perempuan bisa meraih gelar setinggi-tingginya asalkan ada niat dan usaha.

Jerih payah dan kerja keras tidak akan menghianati hasil. Kunci dari cerita Carina Joe adalah jangan menyerah walau keadaan memaksa untuk menyerah. Raih semua impian dengan memanfaatkan kemampuan dengan sebaik-baiknya.

Perempuan tidak perlu takut untuk memulai sesuatu hanya karena merasa tidak pantas atau takut kalah saing dengan yang lain. Adanya transformasi teknologi di era industri 5.0 ini, paradigma perempuan bisa ikut berubah.

Paradigma lama yang menyatakan perempuan hanya akan bekerja di dapur dan tidak bisa membagi waktu untuk bekerja, bisa terpatahkan. Terlebih transformasi teknologi ini bisa membuat pekerjaan mudah dilakukan walau hanya dari rumah. Tidak ada alasan untuk takut tentang perkembangan teknologi ini.

Dari cerita Carina Joe, dapat membuktikan bahwa perempuan juga bisa bekerja dalam bidang industri dengan baik. Bidang industri tidak hanya berisi laki-laki saja, tetapi perempuan juga dapat membuktikan bahwa mereka bisa bekerja dengan baik. Sehingga, perempuan juga bisa menjadi agen perubahan dalam transformasi teknologi di era industri 5.0.

 

Penulis: Anindita Dewi Permatasari
Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Airlangga

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI