Musik merupakan salah satu karya seni berupa lagu atau komposisi sebagai ungkapan perasaan. Konser musik sebagai perwujudan atau wadah apresiasi bagi musisi untuk menggelar pertunjukan musik yang dipertontonkan secara langsung di depan khalayak ramai atau para penggemar, sudah menjadi gaya hidup masyarakat.
Menurut data dari Populix, 77% masyarakat indonesia mengutarakan ketertarikan mereka terhadap  perhelatan konser musik di dalam maupun luar negeri.
Konser musik sangat berpengaruh terhadap beberapa aspek dalam pemerintahan, contohnya adalah pendapatan negara. Namun tak hanya itu, perhelatan konser musik juga memberi manfaat bagi masyarakat, yaitu bisa menjadi solusi untuk membantu menurunkan tingkat stress. Konser musik digemari di berbagai kalangan, dari usia remaja, mahasiswa, hingga dewasa.
Baca juga :Â Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Anak Remaja
Bagi orang dewasa, karena faktor beban pekerjaan yang berat dan aktivitas sehari-hari yang cukup padat menyebabkan stres meningkat. Sedangkan bagi para remaja atau kalangan mahasiswa, beban akademik yang cukup tinggi dan terus menerus bisa menjadi penyebab stres yang meningkat dan tidak terkontrol, karena belum bisa mengelola emosi secara stabil.
Menurut penelitian dari Imperial College London dalam jurnal Public Health, mengunjungi konser musik musisi favorit dapat menurunkan produksi hormon kortisol dan berbagai jenis hormon yang bisa memicu stres. Hasil fisiologis dari mereka yang menghadiri konser musik yaitu penurunan tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernapasan. Secara garis besar, perhelatan konser musik bisa membantu memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik lagi.
Dalam beberapa kasus, orang-orang yang memiliki beban pekerjaan yang tinggi memilih untuk menonton konser musik sebagai pelepas penat yang bisa merefleksi fisik dan pikiran. Sehingga hal tersebut bisa mengurangi tingkat stres yang di alami.
Disisi lain juga, mahasiswa yang sedang memiliki dan menjalani beban akademik yang cukup tinggi misalnya memiliki tugas yang sangat banyak atau menumpuk, sedang mengerjakan skripsi atau ujian akhir, dan lain sebagainya. Memilih untuk menonton perhelatan konser musik sebagai pendorong hormon endorfin keluar, yaitu hormon yang mampu menimbulkan perasaan bahagia sehingga hal itu dapat meningkatkan energi dan semangat lagi untuk menjalankan aktivitas seperti sedia kala.
Baca juga :Â Hubungan Asupan Serat dengan Kejadian Prediabetes pada Kelompok Usia Dewasa Muda
Penulis: Zahra Juliana Maulina
Mahasiswa S1 Akuntansi, Universitas Pamulang
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News