Perilaku Prososial sebagai Upaya Mengatasi Krisis Lingkungan di Indonesia

A bit of blue to brighten your brand

Krisis lingkungan merupakan salah satu fenomena yang sangat mengkhawatirkan karena bisa merusak dan menurunkan mutu ekosistem makhluk hidup, organisme, lingkungan, yang berkaitan satu sama lain. Dalam kurun waktu terakhir, indonesia masih mengalami krisis lingkungan diantaranya yaitu polusi, pencemaran sungai, penebangan hutan secara liar, dan lain sebagainya.

Beberapa upaya terus dilakukan pemerintah indonesia untuk mencegah dan mengatasi krisis lingkungan tersebut, salah satunya yaitu dengan cara membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan industri. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), persentase Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia tahun 2023 naik  0,12 poin dibandingkan pada tahun 2022. IKLH tahun 2023 adalah sebesar 72,54 poin.

Baca juga: Dinamika Perubahan dalam Meningkatkan Efektivitas Gerakan Lingkungan Hidup Global melalui Konstruksi Gerakan Sosial

Bacaan Lainnya

Tak hanya pemerintah, peran masyarakat juga dibutuhkan dalam mencegah dan mengatasi hal ini. Karena krisis lingkungan akan berdampak terhadap semua aspek kehidupan. Dalam hal ini, dibutuhkan perilaku prososial dari masyarakat, yang mana bisa di implikasikan atau diwujudkan dengan gotong royong, berdonasi, berbagi, serta menjadi sukarelawan. Perilaku prososial didorong oleh faktor kepedulian dari hati nurani masing-masing.

Salah satu kelompok masyarakat yang prososial terhadap lingkungan terutama sungai adalah pandawara group yang berasal dari kota Bandung. Mereka merupakan para pemuda yang aktif membersihkan sungai di beberapa wilayah.

Baca juga: Health Environment Movement: Green Culture Mindset (GCM), Participatory Design akan Budaya dan Gaya Hidup Digital dalam Rangka Mewujudkan Society 5.0 yang Ramah Lingkungan

Dengan aksi heroiknya sebagai sukarelawan, mereka sempat mendapatkan beberapa penghargaan. Seperti yang kita ketahui, masih banyak sungai di indonesia yang tercemar oleh limbah industri maupun sampah, yang menyebabkan rusaknya sungai dan air yang tercemar oleh zat-zat kimia.

Meski demikian, hal itu tak membuat pandawara group merasa patah semangat untuk terus menginspirasi dan mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap kebersihan sungai. Dari hal itu tercermin bahwa perilaku prososial berdampak positif juga terhadap orang lain. Masyarakat banyak yang tergerak untuk ikut mengikuti program membersihkan sungai secara sukarela.

Baca juga: Pemanfaatan Sumber Daya Perairan Sungai untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Maka dari tiu, perilaku prososial menunjukan manfaat bagi kesejahteraan semua elemen, termasuk kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Perilaku prososial terhadap lingkungan diharapkan dapat membantu mengatasi krisis lingkungan menjadi lebih baik ke depannya dari keadaan yang sekarang.

 

Penulis: Mohammad Akmal Arsydi
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Pamulang

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.