Pekerjaan memiliki banyak elemen yang menciptakan ketidakpuasan dan kepuasan, dan itu adalah dasar dari pekerjaan. Ketidakpuasan tidak hanya tergantung pada jenis pekerjaan, tetapi juga pada orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
Semua orang ingin menemukan kepuasan dalam pekerjaan apa pun, tetapi itu tidak selalu terjadi karena hal-hal tertentu yang menghalangi. Ketidakpuasan muncul sebagai akibat dari kegagalan individu untuk mencapai kepuasan yang mereka cari dari posisi mereka.
Sifat ketidakpuasan tergantung pada apa yang ingin dicapai orang tersebut dalam pekerjaan mereka atau keterlibatan mereka di dalamnya. Tingkat kepuasan yang dicari bervariasi dari orang ke orang. Pekerjaan yang mungkin membawa kepuasan bagi sebagian orang, tetapi belum tentu bagi orang lain.
Guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Guru yang baik menghasilkan siswa yang cerdas. Dalam hal ini, kesejahteraan guru merupakan isu penting yang perlu diperhatikan oleh semua negara. Jika kehidupan guru terjamin, masalah ekonomi dapat diselesaikan.
Demikian hal dengan seorang guru, tentunya juga menghadapi permasalahan-permasalahan dalam menjalankan pekerjaannya sebagai seorang pendidik. Banyaknya masalah yang dihadapi oleh para guru akan menjadi sumber ketidakpuasan terhadap aktivitas kerjanya.
Kesejahteraan guru adalah salah satu bidang perhatian yang kurang terwakili di negara kita. Karena kebahagiaan guru adalah masalah yang belum terpecahkan. Pada hakikatnya, pendidik atau guru merupakan garda terdepan dalam proses pembelajaran suatu negara yang bertujuan untuk menjadikan siswanya lebih pintar, lebih baik, dan lebih maju di masa depan.
Namun di sisi lain, kesejahteraan guru masih sebatas retorika tanpa fakta. Gaji tidak memadai, posisi honorer tidak dijamin, dan ada kesenjangan antara guru bergaji dan guru sukarelawan bergaji rendah.
Berikut daftar negara dengan gaji guru tertinggi, menurut laporan dari laman naibuzz (3 Februari 2022) yaitu Swiss, Luksemburg, Kanada, Jerman, Australia, Belanda, AS, Irlandia, Denmark, Austria. Di Austria, yang menempati peringkat 10 saja, gaji tahunan rata-rata seorang guru adalah sekitar US$50.000, atau setara dengan Rp 715 juta. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Indonesia masih jauh dari kata baik.
Baca Juga: Minimnya Kesejahteraan Guru Honorer Terkait Gaji yang Diterima
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020, ada sekitar 3,87 juta guru di Indonesia. Namun, hanya 1,15 juta guru yang menerima tunjangan profesi. Sisanya adalah guru sukarelawan yang tidak dibayar.
Secara umum, menurut berbagai sumber, guru relawan biasanya hanya menerima sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000 per bulan. Sedangkan guru berstatus PNS berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta (tergantung status kelas).
Dari data di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa gaji untuk pekerjaan mengajar perlu ditingkatkan. Langkah ini sangat diperlukan untuk menghindari masalah internal bagi guru. Ketika guru mengalami masalah ini, pasti mempengaruhi proses belajar-mengajar, membuat mereka lebih emosional dan lebih rentan terhadap perilaku yang tidak diinginkan dan kekerasan.
Penulis: Saka Galang Persada
Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang
Editor:Â Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi