Robot (AI) vs Manusia: Manakah yang Efisien di Masa Mendatang?

Robot vs Human
Robot vs Human (Source: Social Media by pixabay.com)

Lead

Di Industri 4.0 sekarang lingkungan kita telah berubah akibat perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI). Kecerdasan buatan telah merasuki setiap bagian kehidupan kita, mulai dari mobil tanpa pengemudi hingga asisten virtual yang canggih. Namun, terlepas dari efisiensi dan kemudahannya, kecerdasan buatan juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pasar tenaga kerja.

 

Context

Kita hidup di masa di mana robot dan algoritma menjadi semakin cerdas karena revolusi industri ke-empat. AI kini dapat melakukan berbagai aktivitas seperti pemrosesan data, pengambilan keputusan, dan bahkan kreativitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar apakah manusia masih berguna di dunia yang telah dikuasai oleh mesin.

Banyak industri yang mulai mengotomatiskan proses produksinya menimbulkan kekhawatiran bagi karyawan. Konsekuensi dari robotisasi antara lain efisiensi hingga PHK atau kelelahan akibat pekerjaan.

Bacaan Lainnya

Kemajuan teknologi AI dan robotika telah mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi. Dari manufaktur hingga perawatan kesehatan dan juga bukan hanya dalam perawatan tetapi dalam pembedahan medis jarak jauh, robot (AI) telah menunjukkan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Namun, di sisi lain, manusia memiliki kemampuan unik untuk berpikir kreatif, kesabaran, dan pemecahan masalah. Mengingat tantangan global seperti perubahan iklim dan krisis kesehatan, penting untuk menyelidiki bagaimana AI dan manusia dapat hidup berdampingan.

 

Argument

Industri robot membuat lingkungan kerja lebih produktif dan aman. Di banyak tempat kerja, robot juga membuat lingkungan kerja lebih menarik. Robot (AI) mempengaruhi berbagai industri, mulai dari manufaktur otomatis hingga pertanian, dari pergudangan hingga pertanian. Beberapa industri telah lama menggunakan robot, sementara yang lain baru saja mulai menggunakannya.

1. Otomatisasi Pekerjaan

Salah satu fitur AI yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas. AI dapat melakukan banyak tugas yang berulang dan rumit dengan lebih akurat dan efisien. Hal ini berpotensi menyebabkan banyak korban diberbagai industri, mulai dari manufaktur hingga layanan pelanggan.

2. Merubah Keterampilan

AI juga menyoroti perubahan yang diperlukan di tempat kerja. Pekerjaan masa depan akan menunjukkan keterampilan yang lebih kreatif, kritis, dan sosial yang sulit diukur oleh mesin.

3. Diskriminasi Sosial

Kurang akurat otomasi dapat menghambat kemajuan sosial. Bekerja dengan keterampilan tinggi akan lebih merugikan, sedangkan bekerja dengan keterampilan rendah akan lebih sulit untuk beradaptasi.

 

Counterargument

1. Membuka Sektor Lapangan Baru

Selain itu, AI berpotensi menyediakan peluang kerja baru dalam industri yang terkait dengan pengembangan dan kemajuan AI. Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan adanya robot (AI) juga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, sehingga dapat menambahkan pendapatan perusahaannya dan meningkatkan ekonominya.

Selanjutnya meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, robot (AI) berpotensi menyediakan peluang kerja baru dalam industri yang terkait dengan pengembangan dan kemajuan robot (AI).

2. Mempermudah Kehidupan Manusia

Banyak kegiatan sehari-hari yang dibantu dengan robot contohnya menjadi admin (chat bot) sebuah website yang akan langsung mendapatkan balasan.

Baca juga: Artificial Intelligence vs Kemanusiaan

 

Recommendation/Conclusion

Perlu dilakukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna memitigasi disrupsi pasar kerja akibat kemajuan buatan. Agar masyarakat luas dapat memahami keterampilan baru yang dibutuhkan di era otomasi, pemerintah berupaya keras menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0.

Selain itu, perlu ada jaring pengaman sosial media untuk melindungi pekerja yang sangat terdampak oleh hal ini. Dan juga diperlukan regulasi yang komprehensif tentang pengembangan dan penggunaan robot (AI) untuk memastikan bahwa teknologi ini bermanfaat bagi semua sektor masyarakat tanpa merusak kohesi sosial dan kesejahteraan.

 

Penulis: Galih Ranggalana Satria Yudha
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia

 

References: 

https://www.cnbcindonesia.com/news/20191009122208-4-105557/5-industri-ini-pakai-robot-siap-ancam-phk-pekerja-di-ri

https://howtorobot.com/expert-insight/top-industries-using-robots

https://informatics.uii.ac.id/2023/10/02/apakah-manusia-akan-digantikan-robot/

https://tekno.kompas.com/read/2023/06/07/08000017/jalan-tengah-polemik-kecerdasan-manusia-versus-ai?page=all

https://www.intel.co.id/content/www/id/id/healthcare-it/robotics-in-healthcare.html

https://tekno.kompas.com/read/2021/01/18/18530077/5-penerapan-teknologi-ai-yang-bakal-mudahkan-segala-aktivitas-manusia

https://www.tempo.co/otomotif/daftar-mobil-yang-bisa-dikendarai-tanpa-pengemudi-174177

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses