Seberapa Efektifkah Vaksin Booster dalam Mencegah Penularan Covid-19?

Vaksin Booster

Indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit virus corona pada awal tahun 2020. Kemunculan virus ini bermula di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu, sehingga diistilahkan Covid-19. Kemudian Covid-19 menyebar secara luas di Indonesia dan di berbagai Negara lainya.

Covid-19 merupakan jenis virus yang memiliki sifat penyebaran secara contagious, yaitu virus yang menyebar secara cepat dalam sebuah jaringan. Apabila terdapat elemen yang saling terhubung dalam sebuah jaringan, maka virus ini dapat secara cepat menular.

World Health Organization (WHO) telah menyatakan Covid-19 sebagai Global Pandemic dan Pemerintah telah menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 di Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sehingga wajib dilakukan upaya penanggulangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021).

Penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 dilakukan mengingat penyebaran Covid-19 yang bersifat luar biasa ditandai dengan jumlah kasus dan jumlah kematian yang telah meningkat dan meluas hingga lintas wilayah dan lintas negara dan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteran masyarakat di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Selain itu, atas pertimbangan penyebaran Covid-19 berdampak pada meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia, maka pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid19) Sebagai Bencana Nasional (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2021). Upaya penanggulangan Covid-19 terus dilakukan dengan berbagai strategi.

Pesatnya penyebaran Covid-19 menyebabkan sekedar mematuhi protokol kesehatan saja tidak cukup. Diperlukan langkah cepat yang efektif dan dalam waktu singkat untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkannya.

Salah satu cara yang sangat mungkin untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan mengembangkan vaksin. Ini karena vaksin tidak hanya melindungi mereka yang divaksinasi, tetapi juga melindungi masyarakat luas dengan mengurangi penyebaran penyakit dalam populasi.

Vaksinasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang dianggap paling efektif dan efisien dalam mencegah penularan penyakit yang berbahaya.

Sejarah telah mencatat besarnya peranan vaksinasi dalam menyelamatkan masyarakat dari kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi (PD3V). Dalam upaya penanggulangan pandemi Covid19, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, menurunkan angka positif dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok (herd imunity) dan melindungi masyarakat dari Covid19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Manfaat Vaksin

Pemberian vaksin Covid-19 memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari paparan Covid-19 dan mencegah mutasi baru dari Covid19.8 Kementerian Kesehatan RI menyatakan, bahwa vaksin Covid-19 bermanfaat untuk memberikan perlindungan pada tubuh agar tidak terpapar Covid-19 dengan cara menimbulkan atau merangsang imunitas spesifik dalam tubuh dengan penyediaan vaksin (Kemenkes 2021).

Lalu setelah kita melaksanakan vaksinasi Dosis 1 dan Dosis 2, mengapa kita perlu melaksanakan vaksinasi Dosis 3. Lalu, Seberapa efektifkah vaksinasi Dosis 3 ini?

Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit (RS) UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, pemerintah sudah gencar melaksanakan vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Namun semua orang yang telah divaksin, tetap dimungkinkan terinfeksi Covid-19. 

“Maka menjawab pertanyaan bagi yang telah melakukan vaksinasi booster namun terinfeksi Covid-19, karena ketika divaksin disuntikkan melalui lengan otot kemudian akan membentuk antibodi di paru-paru,” kata Tonang Dwi Ardyanto sebagaimana dilansir laman uns.ac.id, Kamis (10/2/2022). 

Diakuinya, dalam membentuk antibodi di saluran nafas relatif rendah. Dengan demikian, masih ada risiko untuk terinfeksi Covid-19. Maka, yang harus dilakukan adalah mengontrol kesehatan sebagai upaya membatasi virus yang akan masuk ke tubuh. 

Dia kembali menegaskan bahwa vaksin untuk mencegah gejala, bukan mencegah adanya infeksi. Melihat kondisi rumah sakit yang mengalami penambahan jumlah pasien Covid-19, dirinya mengimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama masih dalam tahap gejala ringan dan bisa termonitor Pemerintah Daerah (Pemda).

Penulis: Ike Amelia Santika
Mahasiswa Prodi Keperawatan Universitas Binawan

Referensi:

https://jateng.inews.id/berita/seberapa-efektif-vaksin-booster-saat-kasus-covid-19-melonjak-ini-kata-pakar-rs-uns/2

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses