Sistem Pengendalian Manajemen pada Perusahaan Developer

Perusahaan Developer
Dokumentasi Perusahaan Developer (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Apa yang dimaksud Sistem Pengendalian Manajemen? Apakah Wajib diterapkan di Setiap Perusahaan?

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Dengan kata lain, pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh (2021).

Sistem pengendalian manajemen penting untuk diterapkan oleh setiap perusahaan dengan segala jenis bisnis karena dapat membantu manajemen dalam mewujudkan visi, misi, strategi, dan tujuan perusahaan.

Bacaan Lainnya

Selain itu, sistem pengendalian manajemen menjadi alat manajemen untuk dapat memberikan pengaruh kepada karyawan agar bertindak positif guna pencapai tujuan perusahaan.

Karyawan akan bersikap kooperatif apabila manajemen dapat mengembangkan dan mengelola karyawan dengan tepat, sehingga pengendalian manajemen dapat berjalan sesuai harapan manajemen.

Sistem pengendalian manajemen juga dirancang untuk memotivasi karyawan agar tujuan perusahaan tercapai (Kinasih, 2014).

Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan melakukan proses perencanaan.

Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu. Aktivitas individu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Individu sebagai makhluk hidup juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pribadi.

Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan individu dengan organisasi mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai, harus dikorbankan salah satunya.

Untuk itu, diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik yang diterapkan di perusahaan (Simbolon, 2015).

Pengendalian sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan perusahaan. Setiap perusahaan pastinya memiliki standar pengendaliannya masing-masing.

Semakin baik sistem pengendalian tersebut, maka akan sangat berpengaruh pada perusahaan. Suatu perusahaan akan rentan mengalami kemunduran jika tidak memiliki sistem pengendalian manajemen.

Lalu, Apa itu Sistem Pengendalian Internal? dan Bagaimana Penerapannya pada Perusahaan Developer?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 2008 Pasal 1, sistem pengendalian internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (2008).

Perusahaan penulis bekerja saat ini sedang fokus untuk memasarkan produknya berupa apartemen yang berada di kawasan strategis di Ibu kota Jakarta.

Perusahaan harus menjunjung tinggi nilai integritas dan nilai etika. Dalam perusahaan setiap divisi memiliki keterkaitan yang erat antara divisi satu dengan divisi lainnya.

Dalam hal tersebut, struktur organisasi perusahaan telah menetapkan tugas, tanggung jawab serta wewenang fungsional, divisi yang terkait dalam proses penjualan yaitu, divisi marketing, divisi financial & accounting, divisi legal, pimpinan perusahaan yang bertugas mengontrol seluruh proses lingkungan pengendalian penjualan.

Pengukuran risiko merupakan bagian terpenting dalam sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko yang diakibatkan kurangnya ketelitian oleh pihak karyawan maupun konsumen yang terkait dalam proses penjualan, pembatalan sistem penjualan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari pihak bank, serta penagihan dan keterlambatan penyetoran angsuran (installment).

Dalam prosedur penjualan, konsumen melakukan pemilihan unit apartemen yang diinginkannya. Dalam sistem pembayaran, perusahaan menetapkan beberapa pilihan alternatif, yaitu:

  1. Cash keras (1-3x bayar). Konsumen memberikan tanda jadi sebesar Rp. 10 jt – Rp. 15 jt dalam waktu 14 hari, kemudian pembayaran sebesar 100% pelunasan.
  2. Cicilan ke developer (12-100x bayar). Konsumen memberikan tanda jadi sebesar Rp. 10 jt – Rp. 15 jt selama 100x angsuran.
  3. KPA oleh bank. Konsumen membayar tanda jadi sebesar Rp. 10 jt – Rp. 15 jt, lalu pada hari ke-30 konsumen harus melakukan pelunasan yang dibiayai oleh pihak bank.

Pada saat konsumen melakukan pembayaran tanda jadi maka konsumen berhak mendapatkan kuitansi dari bagian penerimaan kas sebagai bukti transaksi. Bagian penerimaan kas membuka log in konsumen untuk diproses lebih lanjut data konsumen yang dilakukan oleh bagian admin marketing.

Divisi keuangan bagian collection akan mengecek data piutang perusahaan dan akan dibuat surat penagihan kepada setiap konsumen.

Jika surat yang diterima konsumen sebanyak 3x dan tidak ada tanggapan, maka pihak perusahaan menyatakan bahwa konsumen melakukan pembatalan sepihak. Untuk Pemberian sertifikat AJB itu sendiri akan diberikan pada saat konsumen melalukan pelunasan pembayaran.

Bagaimana Sistem Pengendalian Eksternal yang diterapkan?

Pengendalian eksternal merupakan pengendalian terhadap suatu organisasi atau perusahaan yang berasal dari pihak luar perusahaan.

Pihak tersebut dapat berasal dari pemerintah ataupun swasta. Sistem pengendalian eksternal yang diterapkan di perusahaan developer yaitu dengan dilakukannya pemeriksaan dan pengawasan terhadap Laporan Keuangan setahun sekali oleh pihak dari luar perusahaan, yaitu Akuntan Publik dari sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP).

KAP merupakan bentuk badan usaha yang resmi berizin dari Menteri Keuangan. Para auditor yang tergabung dalam KAP bisa menjadi auditor internal maupun eksternal dalam suatu perusahaan.

Bagaimana Penerapan Pengawasan dan Evaluasi Kinerja Sistem Pengendalian Manajemen?

Dalam melakukan proses pembangunan apartemen, perusahaan mempekerjakan beberapa vendor konstruksi sesuai bidangnya masing-masing. Mereka dipilih berdasarkan persyaratan tertentu sehingga memenangi tender yang diadakan.

Saat proses pembangunan, perusahaan melakukan pengawasan terhadap vendor konstruksi dalam membangun apartemen. Bisa dinilai apakah pengerjaannya sudah sesuai dengan standar yang berlaku dan mempunyai sistem pengendalian yang baik oleh mandor.

Apabila proses pengerjaan dilakukan dengan seharusnya dan tidak ada kendala, maka perusahaan akan membayar kepada vendor secara tepat waktu dan dengan nominal yang telah disepakati serta akan memberikan reward yakni vendor tersebut berkesempatan besar mendapatkan proyek di kemudian hari.

Namun, apabila terdapat kendala waktu atau hal lainnya, perusahaan mempunyai hak untuk memberikan punishment berupa penundaan atau pengurangan pembayaran.

Lain halnya dalam proses pemasaran apartemen yang saat ini sedang gencar dilakukan. Proses pemasaran dilakukan melalui website, sosial media, bahkan sampai merekrut beberapa influencer.

Pengawasan dilakukan oleh sales supervisor dan sales manager yang dalam hal ini mengawasi sales inhouse dalam menawarkan dan menjual produk.

Apabila sales inhouse berhasil menjual apartemen dan mencapai target, maka sales tersebut akan mendapatkan reward berupa komisi yang cukup besar dan target terpenuhi.

Namun, jika tidak melakukan penjualan selama 3 bulan berturut-turut, akan mendapatkan punishment berupa kontrak kerja yang tidak diperpanjang.

 

Penulis: Shafa Amalia Santoso
Mahasiswi Akuntansi, Universitas Pamulang
Dosen Pengampu: Rifkhan, S.Pt., M.M., M.Si.

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI