Sosiologi Olahraga dan Event Olimpiade Rio 2016

Olahraga dan Event Olimpiade

Latar Belakang Event

Olimpiade adalah ajang olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi.

Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun 1896.

Olimpiade Musim Panas 2016, secara resmi bernama Games of the XXXI Olympiad, dan secara umum disebut Olimpiade Rio 2016, adalah ajang olahraga internasional utama yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil, dari tanggal 5 sampai 21 Agustus 2016.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Setelah Berolahraga Wajib Melakukan Ini

Rio de Janeiro dipilih sebagai tuan rumah dalam sidang umum KOI ke-121 yang diadakan di Kopenhagen, Denmark, tanggal 2 Oktober 2009. Rio menjadi kota pertama di Amerika Selatan yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas, kota kedua di Amerika Latin yang menggelar ajang ini setelah Mexico City pada tahun 1968, dan yang

pertama sejak tahun 2000 di Belahan Bumi Selatan. Olimpiade ini juga menjadi Olimpiade pertama yang diselenggarakan di negara penutur bahasa Portugis.

Dampak Positif Event dari Segi Sosiologi Olahraga

1. Ekonomi

Dengan diadakannya Olimpiade Rio 2016 di Brazil ini membuat perekonomian yang bekerja di bidang jual beli makanan, oleh-oleh khas Brazil meningkat, karna penonton dari luar negeri atau official atlet akan membeli oleh-oleh khas Brazil yang dibeli langsung dari Brazil, atau para penggemar dapat memberi hadiah kepada atlet idolanya.

Hal ini sangat memberi dampak yang tinggi bagi perekonomian masyarakat Brazil karna keantusiasan official atlet dan para penggemar.

2. Politik

Kemeriahan pesta pembukaan Olimpiade 2016 dilakukan di tengah kemelut yang melanda Brasil. Presiden Dilma Rousseff diberhentikan sementara, menanti sidang pemakzulan atas dirinya, yang bisa saja digelar di tengah Olimpiade 2016.

Baca Juga: Permainan Sederhana namun Asik, Inilah Olahraga yang Akan Berkembang di Provinsi Jambi

Presiden sementara Michel Temer pun didaulat untuk meresmikan pembukaan Olimpiade 2016, setelah upacara yang berlangsung selama 3 jam. “Saya menyatakan bahwa Games of Rio, merayakan Olimpiade XXXI pada era modern, resmi dibuka,” kata Temer. Kata-katanya itu langsung tenggelam oleh cemoohan sejumlah penonton.

Brasil sedang mengalami resesi terparah dalam beberapa dekade terakhir. Gaji para pegawai negeri belum dibayar selama beberapa bulan. Dan, meski tak ada sejarah ekstremisme di negara tersebut, sebanyak 88 ribu tentara dan polisi dikerahkan untuk berpatroli di Rio de Janeiro dua kali lipat dari jumlah aparat yang menjaga Olimpiade London empat tahun lalu.

3. Wisata

Olimpiade Rio 2016 membawa dampak positif bagi industri pariwisata Brasil. Pasalnya, kunjungan wisatawan meningkat tinggi. Menurut data yang dikeluarkan Menteri Pariwisata Brasil, terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang sangat signifikan.

Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Brasil mencapai 38 persen. Terhitung sebanyak 572 ribu wisatawan membanjiri negara itu pada 1 Juli hingga 15 Agustus.

Tentu saja, keberhasilan Brasil dalam menarik minat wisatawan tidak terlepas oleh usaha pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi wisatawan, salah satunya ialah kebijakan pembebasan visa.

Baca Juga: Manfaat Olahraga Teratur untuk Kesehatan Tubuh Manusia

4. Hubungan Sosial

Karna adanya Olimpiade ini para atlet menjadi saling kenal dan akrab satu sama lain, yang awalnya tidak kenal menjadi kenal, yang awalnya tidak akrab menjadi akrab, Olimpiade ini menjadi ajang silaturahmi para atlet antar negara, yang menjadi kan hubungan antar negara tersebut menjadi baik.

Dampak Negatif Event

1. Kesehatan

Kendati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin sebagai keadaan darurat kesehatan global, Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro tidak akan dibatalkan.

Pemerintah Brasil berkeras bahwa tiada risiko bagi para atlet dan pendukung untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga terakbar, pada Agustus mendatang. “Kami harus menjelaskan kepada mereka yang datang ke Brasil, para atlet, bahwa risikonya nol jika Anda bukan perempuan hamil,” kata kepala staf pemerintah Brasil, Jaques Wagner, kepada kantor berita Reuters.

Kementerian Kesehatan Brasil mengklaim bahwa sekitar 25% dari 49 juta rumah telah diinspeksi Infeksi virus ini dikaitkan dengan gejala microcephaly atau kelahiran bayi dengan ukuran otak yang lebih kecil walaupun belum dipastikan kaitan sebab akibat antara keduanya. Di Brasil saja, terdapat 4.000 kasus microcephaly yang dilaporkan sejak Oktober 2015 lalu.

Alma Dewi Ayuningtyas
Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Dosen Penggampu : Dr. Habibi Hadi Wijaya S.Pd.,M.Pd

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI