Pendidikan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada fasilitas yang bagus atau memadai, tetapi juga bergantung pada kualitas tenaga pengajar yang memadai, metode pembelajaran dan pengajaran, serta semua aspek-aspek yang dapat mendukung kemajuan dalam kualitas pendidikan.
Melalui pendidikan berkualitas, setiap peserta didik dibimbing untuk bertumbuh tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, status sosial, atau lokasi geografis.
Tantangan yang yang masih sering dihadapi dalam pendidikan salah satunya tidak ada fasilitas atau kurangnya fasilitas yang memadai, kurangnya kapasitas tenaga pendidik, dan teknologi yang belum maju.
Menurut kami, tujuan dari pendidikan berkualitas untuk seluruh anak dijamin akan kualitas pendidikan dan merata tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, status sosial dan memberikan kesempatan belajar untuk semua orang.
Saat ini masih banyak desa terpencil yang belum memiliki sekolah bahkan PAUD sekalipun, masih banyak juga sekolah yang belum mendapatkan fasilitas memadai seperti SDN 19 Medang di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, para siswa harus belajar di pelataran disebabkan kekurangannya ruang kelas.
Tidak hanya fasilitas sekolah yang tidak memadai, tenaga pendidik yang kurang diberikan bekal pelatihan dan pengajaran metode terbaru menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Salah satu kurangnya tenaga pendidik karena tidak memadainya sarana dan prasarana, rendahnya profesional guru dan nominal gaji yang kecil didapatkan oleh guru.
Baca Juga: Pendidikan Berkualitas sebagai Jangkar dalam Mewujudkan “Indonesia Emas 2045”
Kurangnya guru yang kompeten dikarenakan guru-guru pada saat ini adalah mereka yang gagal mencapai karier utamanya sehingga sulit mendapatkan guru yang berkualitas dikarenakan terpaksa memilih karier alternatif mereka yaitu guru.
Selain itu, dikarenakan perkembangan teknologi yang berkembang pesat dan pembangunan infrastruktur yang kian belum merata di Indonesia serta kurangnya pelatihan untuk para tenaga pengajar, membuat materi yang diajarkan kepada siswa tidak efektif dan sudah tertinggal oleh zaman.
Hal ini dapat menyebabkan teknologi pendidikan Indonesia kalah jauh bila dibandingkan dengan teknologi pendidikan dan kurikulum di luar negeri.
Dengan pemerintah melakukan alokasi dana ke daerah yang terpencil untuk membangun infrastruktur yang masih belum memadai pada daerah tersebut serta menaikan gaji pada guru honorer agar banyak guru yang tertarik untuk menjadi seorang pengajar.
Pemerintah juga harus memberikan bantuan kepada para pengajar dan pelajar, memberikan fasilitas kepada pengajar berupa laptop dan juga kuota internet agar pembelajaran semakin responsif, pemerintah juga memberikan bantuan dana bos kepada pelajar, agar orang tua tidak merasa keberatan untuk membayar SPP.
Penulis:
1. Rizky Dwi Pratama 2412026
2. Silvyana Lim 2431001
3. Wesly 2431130
4. Joyce Carolyn 2431146
5. Charles Verdianto 2431190
6. Hendri 2431192
7. Intan Jayanti 2432058
8. Wisely Tandy 2441324
9. Diva Julia Putri 2441339
10. Ellen 2442062
11. Jessica Guo 2442066
12. Nayla Sofira 2442131
13. Monica 2442143
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News