Tim IDBU Ciptakan Sabun Cuci Piring dengan Memanfaatkan Limbah Kulit Pisang di Dusun Wisata Sironjang

KKN
IPTEK Desa Binaan Undip.

Michael Gotawa Sitorus yang tergabung sebagai anggota tim pelaksana program IPTEK Desa Binaan Undip (IDBU) mengolah limbah kulit pisang menjadi sabun cuci piring.

Program IDBU 2023 yang bertema “Pengembangan Desa Wisata Agroekokultural sebagai Kawasan Eduwisata Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang”, menjadikan Dusun Sironjang sebagai sentral kegiatan untuk mengoptimalkan pengembangan desa wisata.

Dusun Wisata Sironjang merupakan salah satu dusun di Kelurahan Pakintelan dengan berbagai potensi alam yang dapat menarik wisatawan. Salah satunya adalah melimpahnya buah pisang.

Seiring dengan tingginya produktivitas buah pisang, jumlah limbah kulit pisang pun meningkat jumlahnya yaitu kira-kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Hal tersebut menyebabkan banyaknya limbah kulit pisang yang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan.

Bacaan Lainnya

Padahal kulit pisang mengandung berbagai senyawa bermanfaat seperti senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi sebagai antiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Oleh karena itu, tim pelaksana memanfaatkan potensi limbah kulit pisang dengan melakukan edukasi dan pedampingan pembuatan sabun cuci piring berbahan limbah kulit pisang.

Melalui pemanfaatan limbah kulit pisang ini diharapkan dapat mengatasi masalah limbah, menciptakan produk ramah lingkungan yang memiliki nilai ekonomi, serta menjadi peluang usaha UMKM Dusun Sironjang, sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat Dusun Sironjang.

Adapun langkah pembuatannya yakni kulit pisang diiris kecil-kecil lalu dihaluskan terlebih dahulu dengan blender. Kemudian hasil blender diperas dan disaring hingga didapatkan sari kulit pisang tersebut.

Setelah itu air, texapon, ethylen diamine tetra acetic acid (EDTA), jeruk nipis, garam, pewarna, serta air kulit pisang dicampur hingga rata dan tidak ada yang menggumpal. Selanjutnya sabun cuci piring didiamkan satu malam untuk menghilangkan busanya. Setelah busa hilang, maka sabun dituang ke dalam botol dan siap digunakan.

Selama kegiatan tersebut, pelaku UMKM Dusun Sironjang memberikan respon positif dan antusias mengenai pengolahan limbah kulit pisang menjadi sabun cuci piring.

Antusiasme ini ditinjau dari peserta yang tampak tertarik dan aktif bertanya terkait bahan-bahan apa yang diperlukan, bagaimana proses pembuatannya, serta analisa ekonomi dari produk sabun cuci piring tersebut.

Pembuatan sabun ini luar biasa, banyak yang tertarik dengan demonstrasi adik-adik mahasiswa dan meminta produknya langsung untuk diuji coba. Demonstrasi proses pembuatannya disampaikan dengan sederhana, sehingga mudah dimengerti. Harapannya produk ini bisa menjadi UMKM dan ikon Dusun Sironjang,” ujar Pak Daryono selaku Ketua RT setempat.

Harapannya dengan kehadiran program ini dapat mengubah pola hidup masyarakat untuk mengolah limbah apapun di sekitar mereka, sehingga dapat tercipta zero waste industry dan sekaligus dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Penulis: Michael Gotawa Sitorus
Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses