Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Penyembuhan Luka

Kemangi
Kemangi (Ocimum basilicum L.).

Kekayaan alam menawarkan beragam tumbuhan herbal yang memiliki khasiat sebagai obat. Salah satunya, daun kemangi, yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional karena kandungan fitokimia seperti flavonoid, minyak atsiri, tannin, dan saponin yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

Selama bertahun-tahun, masyarakat Indonesia telah mengaplikasikan tanaman obat sebagai cara untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Pengetahuan ini diturunkan dari generasi ke generasi, didasarkan pada pengalaman dan keterampilan yang terus-menerus dilestarikan.

Tanaman obat seringkali menjadi bahan utama dalam pembuatan obat karena keefisienannya, ketersediaan yang murah, dan aksesibilitas yang mudah.

Bacaan Lainnya

Kemangi (Ocimum basilicum) adalah varietas terbesar dari tumbuhan basil di dunia, baik dalam keadaan segar maupun untuk penghasilan minyak esensial. Dalam genus Ocimum L., kemangi menonjol karena aroma dan rasanya yang khas.

Tumbuhan herbal ini telah lama digunakan pada wilayah Asia untuk dijadikan obat maupun bahan masakan, di sisi lain minyaknya turut dipakai secara meluas pada industri farmasi serta pada kandungan parfum.

Terdapat karakteristik pada kemangi di mana termasuk tumbuhan semak yang mempunyai tinggi sekitar 30-150 cm, batang berkayu dengan bentuk segi empat bercabang, berbulu, memiliki warna hijau, serta bunga yang wangi terletak di ujung batang dengan buah kecil yang berwarna hitam. Daun kemangi berwarna hijau hingga coklat kehijauan dengan mempunyai rasa sedikit pedas sebagai aroma khas.

Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang biasanya ditemukan dengan mudah di Asia, termasuk di Indonesia, memiliki berbagai potensi kesehatan seperti sebagai agen anti mikroba, anti inflamasi, antioksidan, serta analgesik.

Kandungan flavonoid dalam daun kemangi memiliki efek anti inflamasi yang dapat mereduksi sensasi sakit ketika terjadi pendarahan maupun pembengkakan luka, di lain sisi juga berperan menjadi antibakteri serta antioksidan yang mendukung sistem daya tahan tubuh dan akan membuat proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.

Daun kemangi bukan hanya dikenal untuk dijadikan bahan makanan, namun pula dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam mengatasi beragam jenis penyakit secara empiris. Cara ini telah digunakan oleh masyarakat di Indonesia, contohnya digunakan untuk proses penyembuhan luka secara alternatif.

Baca Juga: Pemanfaatan Daun Kemangi (Ocium Basilium) untuk Penderita Hipertensi

Luka ialah ketidakmampuan maupun kerusakan pada sebagian dari jaringan tubuh, yang bisa dikarenakan oleh berbagai faktor seperti trauma fisik, perubahan suhu, paparan zat kimia, kejadian ledakan, kontak dengan listrik, maupun gigitan hewan.

Penting untuk merawat cedera tersebut karena jika dibiarkan tanpa perawatan, bisa menyebabkan masalah seperti infeksi dan pendarahan.

Terdapat sifat antioksidan dan antiinflamasi pada daun kemangi yang mana dapat mempercepat penyembuhan luka. Kandungan senyawa seperti eugenol, eugenol metil eter, dan estragol dalam daun kemangi dapat membantu mereduksi peradangan serta mencegah infeksi luka.

Selain itu, terdapat kandungan vitamin A dan C dalam kemangi yang di mana esensial untuk pertumbuhan maupun perbaikan jaringan kulit.

Penggunaan gel ekstrak daun kemangi untuk penyembuhan luka didasarkan pada sifat antiinflamasi, antimikroba, dan penyembuhan luka alaminya. Gel tersebut dapat berperan dalam mereduksi peradangan, mencegah infeksi, serta mempercepat proses penyembuhan luka. Di lain sisi, kandungan antioksidannya turut mampu menunjang percepatan regenerasi jaringan.

Proses penyembuhan luka adalah proses yang rumit, tetapi biasanya berlangsung dengan teratur. Ini terdiri dari tiga tahap: inflamasi, proliferasi, dan maturasi (remodeling). Contoh sederhana dari proses ini ialah penyembuhan luka insisi bedah yang bersih serta dijahit dengan baik, yang dikenal sebagai penyembuhan primer.

Kelebihan dari penggunaan daun kemangi untuk penyembuhan luka termasuk:

  1. Sifat antiinflamasi: Daun kemangi memiliki sifat antiinflamasi alami yang membantu mengurangi peradangan di sekitar luka.
  2. Sifat antimikroba: Kandungan senyawa aktif dalam daun kemangi dapat membantu melawan bakteri dan mencegah infeksi pada luka.
  3. Pemulihan cepat: Daun kemangi dapat merangsang proses penyembuhan luka dan mempercepat regenerasi jaringan.

Namun, ada beberapa kekurangan yang patut mendapatkan perhatian:

  1. Reaksi alergi: Akan memungkinkan sebagian orang akan timbul reaksi alergi pada daun kemangi, terutama apabila mereka mempunyai alergi terhadap tanaman dalam famili Labiatae (mint).
  2. Interaksi obat: Penggunaan daun kemangi dalam bentuk ekstrak atau gel dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Ada baiknya sebelum menggunakan secara teratur, terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan.
  3. Efektivitas yang bervariasi: Efektivitas daun kemangi dalam penyembuhan luka dapat beragam, hal ini bergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi seperti jenis luka, kondisi kesehatan, serta metode penggunaannya.

Baca Juga: Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) sebagai Peningkat Imunomodulator

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan daun kemangi atau produk turunannya untuk penyembuhan luka, terlebih lagi apabila terdapat kondisi kesehatan tertentu dalam diri maupun saat pada kondisi sedang memakai obat-obatan tertentu.

Menurut prasongko data lapangan dari Desa Kiawa, tanaman kemangi merupakan tanaman berbunga yang dipakai masyarakat lokal untuk dijadikan obat tradisional untuk menyembuhkan luka.

Kemangi memiliki tingkat kelembaban yang tinggi dan merupakan pengantar obat yang efektif dibandingkan dengan sediaan lain seperti gel, yang memiliki keunggulan dalam ketahanan, penampilan, dan kemampuan cepat dalam menyerap obat untuk pengobatan kulit.

Sebab dari itu, timbul rasa tertarik dari peneliti dalam menguji sejauh mana efektivitas gel ekstrak daun kemangi dalam penyembuhan luka.

Proses pembuatan ekstrak daun kemangi dimulai dengan mengambil 1000 gram daun kemangi, lalu bersihkan daun hingga bersih di bawah air mengalir. Selanjutnya, keringkan daun pada suhu ruang lalu daun dipotong-potong dan haluskan daun dengan blender.

Kemudian, dilakukan ekstraksi melalui proses maserasi selama 3×24 jam dengan sesekali diremaserasi selama 2×24 jam sambil sesekali diaduk. Hasil dari proses maserasi lalu dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring dan dilakukan evaporasi sampai mendapatkan ekstrak yang kental.

Adapun Formulasi Gel Ekstrak dari Daun Kemangi

Formulasi Gel Ekstrak Daun Kemangi Konsentrasi 15%

R/Ekstrak                 4,5 gr

Na-CMC              1,50 gr

Propilenglikol      1,50 gr

Aquadest              ad 30

Langkah berikutnya adalah membuat sediaan gel. Persiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan formulanya. Kemudian, larutkan Na CMC yang telah ditimbang ke dalam 30ml air yang dipanaskan di suhu 50°C, lalu aduk terus hingga larut.

Baca Juga: Budidaya Sayur Kemangi Menopang Ekonomi Pada Masa Pandemi

Setelah larut, tambahkan propilenglikol secara bertahap sambil terus diaduk. Campurkan ekstrak dengan konsentrasi 15% ke dalam gel yang telah terbentuk, dan simpan pada suhu ruangan semalaman.

Menurut penelitian tentang efek daun kemangi dalam penyembuhan luka, ditemukan bahwa luka yang mendapatkan perlakuan daun kemangi akan mengecil jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan tersebut.

Penulis:

Haura May Farhani
Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.