Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) sebagai Peningkat Imunomodulator

Daun Kemangi
Ilustrasi: istockphoto.

Daun kemangi berasal dari tanaman herba yang awalnya diperkenalkan di India dan sekarang telah menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di setiap kemangi memiliki nama khusus.

Menurut studi literatur yang dilakukan di berbagai negara, komposisi minyak atsiri dari daun kemangi adalah metil chaviol, linalool, eugenol, metil eugenol, fenchyl alkohol, limoenene, -pinene, -pinene, -caryophyllene, thymol, camphene, -bergamonete, geranial, geranial asetat, 1,8 cineol, estragole, cineol, -cubebene, nerol, methyl cinnamate, dan linalil asetat.

Aktivitas biologis pada komposisi dari suatu senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam daun kemangi yang di mana ditentukan oleh genotip, lingkungan serta tempat tumbuh dari tanaman ini tumbuh.

Bacaan Lainnya
DONASI

Daun kemangi memiliki berbagai manfaat, seperti melawan radikal bebas karena memiliki antioksidan yang berupa flavonoid dan eugenol yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur.

Selain kandungan astenol dan boron dalam daun kemangi, kemangi juga digunakan sebagai lalapan atau penambah bau harum pada masakan ikan, daging, dan sebagainya.

Pada lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai banyak unsur suatu patogen, misalnya bakteri, virus, fungus, protozoa, serta parasit yang di mana dapat menyebabkan suatu infeksi pada tubuh manusia.

Setiap orang dihadapkan pada berbagai jenis mikroba di sekitarnya yang setiap saat siap untuk menyerang dengan menginfeksi tubuh manusia, tetapi setiap saat tubuh berupaya untuk mempertahankan diri.

Pada saat fungsi dan jumlah sel imun berada pada fase kurang memadai, paparan mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia terutama terkait dengan penyakit infeksi. Tujuan utama sistem imun adalah mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme.

Di saat fungsi dan jumlah sel imun kurang memadai, paparan mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama terkait dengan penyakit infeksi.

Baca Juga: Budidaya Sayur Kemangi Menopang Ekonomi Pada Masa Pandemi

Sistem imun spesifik mempunyai suatu kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing baginya (host). Respon imun spesifik itu dapat melindungi tubuh kita dari serangan suatu patogen dan bahkan memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik dan melawan jaringan tubuh kita sendiri.

Respon imun spesifik timbul dari dua sistem berbeda yang di ;mana mereka akan saling bekerja sama yaitu antibody-mediated immunity (imunitas yang diperantarai antibodi) atau bahkan disebut juga imunitas humoral dan cell-mediated immunity (imunitas diperantarai sel).

Kemangi merupakan tanaman yang bersifat sebagai adaptogen, di antaranya memiliki beberapa efek farmakologi seperti imunomodulator, antistess, hepatoprotektektif, kemopreventif dan bahkan antiinflamasi. Senyawa aktif yang diketahui terdapat pada Ocimum sanctum L. adalah flavonoid, orientin, vicenin, eugenol (1 – hydroxyl-2- methoxy-4- allylbenzene) dan asam ursolat (Jeremy, et al., 2009).

Mekanisme kerja flavonoid dalam menimbulkan efek stimulansia adalah menghambat fosfodiesterase dengan meningkatkan sintesis c-AMP yang membawa pesan kedua dalam pengiriman impuls-impuls rangsangan yang memperkuat kerja organ-organ tubuh.

Baca Juga: Ternyata Tanaman Tradisional Daun Sirih (Piper betle L.) Mampu Mengobati Keputihan pada Wanita

Stimulan sistem saraf pusat adalah obat yang di mana dapat merangsang serebrum medula dan sumsum tulang belakang melalui dua mekanisme dengan mengadakan blokade sistem penghambatan dan meninggikan perangsangan sinaps.

Simplisia daun kemangi dilakukan pengawalemakan terlebih dahulu sebelum dilakukannya ekstraksi dengan menggunakan petroleum eter. Hal ini dilakukan untuk menyari senyawa non polar yang tidak dikehendaki yang terkandung pada simplisia tersebut seperti klorofil, steroid, terpenoid, dan asam lemak.

Proses ini dilakukan supaya senyawa non polar yang menutupi lapisan dinding sel dapat dihilangkan, sehingga dapat memudahkan proses ekstraksi. Flavonoid dalam tanaman bersifat semi polar yang terdapat pada vakuola (Harborne, 1996).

Lemak pada dinding sel yang menutupi vakuola juga harus dihilangkan terlebih dahulu untukmempermudah proses ekstraksi.

Fraksinasi dilakukan dengan pelarut yang kepolarannya berbeda dari ekstraksi, sehingga dapat memisahkan senyawa yang kepolarannya berbeda yang terkandung pada ekstrak. Fraksinasi dalam penelitian ini dilakukan untuk menyari senyawa polifenol dan flavonoid.

Keberadaan senyawa tersebut dalam ekstrak dan fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun kemangi telah dibuktikan sebelumnya oleh Warsi &sholichah (2017). Metode fraksinasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara cair-cair menggunakan pelarut etil asetat.

Baca Juga: Pemanfaatan Tanaman Belimbing Wuluh (Averrho bilimbi) sebagai Obat Hipertensi

Etil asetat digunakan sebagai pelarut untuk fraksinasi karena memiliki sifat yang semi polar, sehingga diharapkan dapat menyari senyawa antioksidan yang semi polar.

Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki berbagai kandungan kimia yang memberikan aktivitas farmakologi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat alami. Beberapa senyawa aktif yang terdapat dalam daun kemangi meliputi minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin, dan fenol.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi memiliki efek penghambat pembentukan biofilm Streptococcus mutans dan efek antibakteri terhadap bakteri gram positif. Hal ini menunjukkan potensi daun kemangi dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri

Dengan demikian, kesimpulan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki potensi sebagai peningkat imunomodulator berkat kandungan senyawa aktifnya yang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri.

Penulis:

Viona Salsabila
Mahasiswa Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI