Sumber Nutrisi pada Bayam (Amaranthus tricolor L.) dalam Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia

Sayur Bayam
Sumber: media.istockphoto.com

Indonesia mempunyai masalah terkait gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus kurang gizi pada anak balita, usia masuk sekolah baik pada anak laki laki maupun perempuan. Permasalahan gizi pada usia sekolah dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pada tingkat pendidikan di Indonesia.

Permasalahan gizi yang dimaksud adalah stunting atau malnutrisi. Permasalahan status gizi yang terjadi pada Masyarakat ini merupakan permasalahan utama yang sering terjadi pada sejumlah di negara berkembang seperti Indonesia. Di mana pengetahuan sebagian besar di masyarakat tentang pentingnya gizi pada anak yang minim Dimana nantinya dampak yang akan di rasakan adalah terjadi peningkatan kejadian stunting pada anak.

Menurut nilai cut-off World Health Organization (WHO) dari signifikansi kesehatan masyarakat untuk stunting, Indonesia dianggap memiliki prevalensi stunting yang tinggi (30-39%) (WHO, 2010). Negara tersebut bahkan menempati peringkat kelima di antara negara dengan beban anak stunting tertinggi. Penurunan prevalensi stunting berjalan lambat dalam sepuluh tahun terakhir, dari 42% menjadi 36%.

Bacaan Lainnya
DONASI

Stunting merupakan hasil dari kekurangan gizi jangka Panjang Dimana dapat mengakibatkan keterlambatan pada perkembangan mental sang anak, serta dapat mengakibatkan buruknya prestasu di sekolah dan kapasitas intelektual yang berkurang (Djuwarno, 2022).

Malnutrisi ini adalah suatu dampak keadaan dari status gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu Panjang. Gizi kronis yang dialami balita akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama disebut dengan kurang gizi (stunting), hal ini juga dikarenakan kurangnya asupan zat gizi yang optimal

Bayam (Amaranthus tricolor L.) merupakan salah satu sayuran yang sering sekali dikonsumsi oleh Masyarakat. Bayam adalah salah satu sayuran terpenting dan bergizi yang dimakan mentah atau dimasak. Bayam menyediakan sejumlah vitamin B6, riboflavin, folat, niasin, serat makanan larut, asam lemak omega 3, dan mineral dalam jumlah yang sangat baik.

Baca Juga: Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum L) sebagai Peningkat Imunomodulator

Bayam juga kaya akan zat besi; penggunaannya mencegah beberapa penyakit seperti osteoporosis, anemia akibat kekurangan zat besi. Bayam dapat juga digunakan bagi penederita gangguan saluran cerna, bisa digunakan sebagai terapi penambah darah dan yang paling utama sebagai rangsangan pertumbuhan pada anak karena sumber nutrisi nya yang cukup tinggi (Miano, 2016).

Selain kondisi anak yang diperhatikan, kondisi ibu hamil juga menjadi factor terpenting dalam menilai status gizi dari anak. Ibu hamil dengan konsumsi asupan gizi yang rendah dan mengalami penyakit infeksi akan melahirkan bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR), dan/ atau panjang badan bayi di bawah standar.

Asupan gizi yang baik tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga tetapi juga dipengaruhi oleh pola asuh seperti pemberian kolostrum (ASI yang pertama kali keluar), Inisasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) secara tepat.

Tidak semua orang mengerti tentang stunting. Masyarakat masih menganggap anak kecil adalah fitrah dan berkaitan dengan faktor genetik orang tua. Oleh karena itu, posyandu menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat tentang stunting dan kesehatan ibu dan anak.

Kesadaran masyarakat untuk memantau tumbuh kembang anak belum merata di semua wilayah, sehingga kader Posyandu perlu berperan aktif dalam mengukur tumbuh kembang anak. Eksekutif secara aktif mengundang orang tua dan mendorong mereka untuk datang ke Posyandu secara teratur.

Stunting dapat dicegah melalui pemberian gizi yang optimal pada 1000 hari pertama kehidupan. 1000 HPK dimulai sejak pembuahan hingga anak berusia dua tahun. Pemberian gizi yang optimal pada 1000 HPK dapat mencegah berbagai penyakit, mengoptimalkan pertumbuhan otak, potensi tinggi badan dan berat badan yang potensial pada saat kehamilan.

Baca Juga: Potensi Rebusan Daun Alpukat (Persea americana Miller) sebagai Alternatif Pengobatan Hipertensi

Menurut penelitian Ningsih,W (2022) ,“yang dapat dilakukan agar terpenuhi asupan kebutuhan zat besi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi antara lain sayur bayam. Diketahui bayam merah mengandung komponen kalsium, besi, fosfor, Vitamin A, Vitamin C, dan zinc. Perbedaan kandungan bayam hijau dan bayam merah adalah bayam hijau banyak mengandung vitamin A sedangkan bayam merah kaya akan kandungan zat besi, tetapi kedua baya ini sama-sama banyak mengandung vitamin C”.

Bayam dapat dimasukkan ke dalam berbagai hidangan yang lezat dan bergizi untuk membantu mencegah stunting. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang dapat dibuat dengan bayam:

  • Puree Bayam: Bayam dapat dihaluskan menjadi puree dan dicampur dengan sumber protein seperti daging ayam atau ikan. Puree bayam ini adalah makanan pendamping ASI yang baik untuk bayi usia 6 bulan ke atas;
  • Sup Bayam: Sup bayam merupakan hidangan yang lezat dan bergizi. Bayam bisa dimasak bersama dengan sayuran lain seperti wortel, kentang, dan tomat untuk menambahkan variasi rasa dan nutrisi;
  • Omelet Bayam: Campurkan bayam cincang ke dalam telur kocok dan buatlah omelet yang kaya akan protein dan nutrisi. Ini adalah sarapan yang sehat dan mengenyangkan untuk anak-anak dan ibu hamil;
  • Smoothie Bayam: Campur bayam segar dengan buah-buahan favorit Anda, yogurt, dan sedikit madu atau sirup maple untuk membuat smoothie yang lezat dan sehat. Ini adalah cara yang baik untuk memperkenalkan bayam kepada anak-anak yang mungkin tidak suka makan sayuran;
  • Pisang Bayam Pancake: Campurkan bayam cincang ke dalam adonan pancake bersama dengan pisang yang dihancurkan. Ini adalah hidangan sarapan yang menyenangkan dan menyehatkan yang cocok untuk anak-anak.

Baca Juga: Daun Sirsak (Annona muricata), Daun Pegagan (Centella asiatica), dan Buah Manggis (Garcinia manggostana) yang digunakan dalam Alternatif Pengobatan Kanker

Bayam hijau memiliki kandungan gizi unggulan yaitu zat besi dan vitamin C. Tingginya zat besi pada bayam hijau membantu proses pembentukan sel darah merah dan menunjang proses pertumbuhan. Selain itu, kandungan vitamin C dalam bayam hijau dapat membantu meningkatkan kekebalan sel imun sehingga mengurangi kejadian penyakit infeksi yang merupakan salah satu faktor risiko penyebab stunting. (Adyani, 2024)

Pemanfaatan bahan pangan lokal seperti  bayam hijau yang kaya gizi, mudah didapat, dan harga terjangkau pun dapat diterima oleh masyarakat untuk menjadi solusi yang mudah diterapkan untuk meningkatkan asupan gizi baik bagi calon ibu, ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak dalam pencegahan stunting di indonesia.

Penulis:

Delia Aftifa
Mahasiswa Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI