Ternyata Tanaman Daun Binahong (Anredera Cordifolia) dapat Menurunkan Tekanan Darah (Hipertensi)

Daun Binahong
Daun Binahong (Sumber: Penulis)

Tanaman binahong (Anredera cordifolia) merupakan famili dari Basellaceae, tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat tradisional yang telah digunakan sejak zaman dulu untuk pengobatan berbagai penyakit. Tanaman ini mudah ditemukan tumbuh liar di berbagai daerah tropis dan subtropis, serta sering ditanam sebagai tanaman hias karena daunnya yang menarik dan tahan lama.

Binahong bisa tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dan mempunyai banyak khasiat dalam meyembuhkan berbagai macam penyakit ringan maupun berat. Tumbuhan dengan ciri ciri menjalar, berbatang lunak, berdaun tunggal, berbunga majemuk, berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah dan mengembalikan daya tahan tubuh.

Binahong merupakan tanaman menjalar yang mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, triterpenoid, saponin, dan minyak atsiri. Dari kandungan yang terdapat pada daun binahong tersebut memiliki manfaat seperti menurunkan kadar gula darah, menyembuhkan luka, asam urat, mengurangi kolestrol, mencegah kanker, mengatasi gagal ginjal, dan menurunkan efek tekanan darah (Febriana, 2018).

Bacaan Lainnya
DONASI

Daun binahong merupakan salah satu ekstraksi yang mengandung flavonoid tinggi. Tanaman yang mengandung flavonoid tinggi mampu memberikan efek yang baik bagi kesehatan kardiovaskuler termasuk untuk mengontrol hipertensi. Flavonoid bekerja dengan cara merelaksasi otot dan meningkatkan efek vasodilatasi pembuluh darah sehingga tekanan darah dapat menurun (Clark et al., 2015).

Tanaman binahong mempunyai manfaat sangat besar dalam dunia pengobatan, tanaman ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan tanaman ini adalah kerusakan ginjal, diabetes, pembengkakan jantung, muntah darah, pemulihan pasca operasi, pemulihan pasca melahirkan, menyembuhkan segala luka dalam dan khitanan, radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, sembelit, sesak napas, sariawan berat, sakit perut, menyuburkan kandungan, maagh, asam urat, keputihan, pembengkakan hati, meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh (Manoi, 2009).

Mengkonsumsi air rebusan daun binahong secara rutin dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Binahong merupakan tanaman yang mengandung senyawa kimia flavonoid dan saponin. Senyawa kimia tersebut akan menurunkan kadar kolesterol dan merelaksasikan otot polos sehingga mengembalikan elastisitas pembuluh darah kemudian merangsang hipotalamus yang diteruskan oleh saraf eferen sehingga menyebabkan vasodiltasi.

Proses vasodilatasi tersebut akan melancarkan aliran darah. Pemberian air rebusan daun binahongjuga memiliki efek flavonoid dan saponin yang mengakibatkan produksi rennin menurun sehingga terjadilah vasodilatasi dalam pembuluh darah yang menyebabkan penurunan SVR (systemic vascular resistance) yang mengakibatkann turunnya tekanan darah.

Selain itu, daun binahong juga memiliki kandungan nitrit oksidan. Nitrit oksida mampu menstabilkan aliran darah yang membawa nutrisi kesetiap jaringan sel. Saponin dapat menurunkan kadar kolestrol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus dan anti karsinogenik dan manipulator fermentasi lumen.

Baca juga: Hah Hipertensi? Yuk Cegah dengan Konsumsi Buah Mahkota Dewa

Binahong juga mengandung efek diuretik. Diuretik adalah obat yang dapatmeningkatkan laju aliran urin. Diuretik akan efektif secara klinis, jika meningkatkan laju natrium ekskresi ion (natriuresis) dan anion yang menyertainya, biasanya ion klorida, tetapi tidak untuk ion kalium.

Tekanan darah akan berkurang karena penurunan volume darah, vena kembali dan curah jantung. Secara bertahap, curah jantung kembali normal, tetapi efek antihipertensi tetap karena penurunan resistensi perifer.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat rebusan daun binahong, Pertama siapkan daun binahong segar atau kering yang telah dicuci bersih, kemudian rebus air dalam panci hingga mendidih.masukkan daun binahong ke dalam air mendidih.

Setelah itu, biarkan daun binahong dalam air mendidih sekitar 5-10 menit, setelah daun layu dan berubah warna menjadi gelap, lalu angkat panci dari kompor, dan saring daun yang sudah direbus dengan saringan atau kain bersih untuk memisahkan daun dan air.

Tuangkan rebusan daun binahong yang telah disaring ke dalam cangkir, dapat juga menambahkan madu atau lemon sesuai selera, dan biarkan sedikit dingin sebelum di minum, dengan meminum teh daun binahong secara teratur.

Namun selalu konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu sebelum mengonsumsi untuk pengobatan hipertensi, yaitu dengan pemberian air rebusan daun binahong yang tepat sesuai dosis yang di berikan dengan takaran 300 ml air yang di rebus dengan 4 lembar daun binahong segar (10 gram) sampai mendidih dan tersisa 150 ml air dan di minum 1 kali sehari memberikan efek penurunan tekanan darah dan menjadi terapi alternatif bagi para penderita hipetensi.

Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Prevalensi hipertensi Indonesia tahun 2018 berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, dan prevelensi hipertensi di Jawa Tengah mencapai 35% yakni setiap 1000 orang sebanyak 350 orang menderita penyakit hipertensi, adapun prevelensi hipertensi di Kabupaten Cilacap mencapai 47.1%.

Tekanan darah ialah kekuatan yang diperlukan darah untuk mengalir melalui pembuluh darah dan beredar keseluruh tubuh manusia. Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis pada arteri, arteriol, kapiler, dan sistem vena, sehingga terjadi aliran darah yang terus menerus.

Sedangkan hipertensi merupakan tekanan darah persisten atau terus menerus sehinggamelebihi batas normal dimana tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastole diatas 90 mmHg (Susantyet al., 2022)

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal.

Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tanda dan gejala hipertensi yaitu berupa nyeri kepala dan leher, penglihatan kabur, kencing pada malam hari dan kerusakan sistem syaraf pusat yang dapat menyebabkan ayunan langkah yang tidak mentap dan rasa tidak nyaman pada tubuh.

Baca juga: Pemanfaatan Tanaman Belimbing Wuluh (Averrho bilimbi) sebagai Obat Hipertensi

Faktor terjadinya hipertensi disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti sering makan makanan cepat saji yang mengandung banyak lemak dan makanan yang asin, stres, kebiasaan merokok, obesitas (kegemukan), konsumsi alkohol.

Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada setiap orang, bahkan timbul tanpa gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi berupa sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk, merasakan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak jantung terasa cepat, telinga berdenging (Dafriani, 2019).

Adapun beberapa penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan cara non farmakologis yaitu salah satunya dengan pengobatan alternatif yang dapat menjadi pilihan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi herbal.

Terapi herbal merupakan terapi komplementer menggunakan tumbuhan yang berkhasiat obat. Terapi herbal banyak di gunakan masyarakat dalam menangani penyakit hipertensi dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit. Jenis tanaman obat yang digunakan dalam terapi herbal misalnya adalah daun binahong (Anredera cordifolia).

 

Penulis: Nurasyikin Syuhada
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

1 Komentar

Komentar ditutup.