Bandung – Mahasiswa/i Ilmu Komunikasi dalam peminatan Marketing Communication di Telkom University telah menggelar acara tahunan yaitu: Urban Village.
Tahun ini, Urban Village kembali hadir dengan tema “Reka Rasa” dengan tagline “Mengemas Rasa dengan Gaya”, yang diselenggarakan pada hari Selasa (3/06/2025) di Gedung Manterawu, Lantai 1, Telkom University, Bandung.
Urban Village merupakan program tahunan mahasiswa/i prodi Ilmu Komunikasi yang mengambil penjurusan Marketing Komunikasi (Project) di semester 6. Urban Village ini dilakukan guna untuk pemenuhan mata kuliah Komunikasi Merek, Manajemen Acara, dan juga Penulisan Wara.
Kegiatan ini juga dilaksanakan dengan tujuan praktik implementasi mahasiswa/i dalam pembelajaran materi yang berada di dalam kelas (teori). Bedanya, pada tahun ini, Urvill (Urban Village) lebih berfokus untuk mengaktivasi UKM lokal Bandung di sektor makanan dan minuman.
Di sini mahasiswa/i diminta untuk mengaktifkan brand mulai dari meningkatkan engagement di sosial media yang owner inginkan hingga mengaktifkan brand di main event yaitu Urban Village berupa booth activities dan stage activities.
Tercabaikan hadir berpartisipasi dalam acara ini. Pada kali ini Tercabaikan memiliki tema yaitu, Sebaci Fest atau disebut “Serba Baso Aci Festival” dengan judul “Main, Makan, dan Merayakan” dan tagline “Seuhah Seuhah Hoyong Nambah”.
Tercabaikan itu sendiri merupakan merek baso aci pedas dengan harga yang ekonomis namun dari segi rasa mereka ga kalah enak dan gurih.
Tercabaikan menghadirkan banyak activity yang seru dan membuat pengunjung mempunyai pengalaman yang interaktif dan pastinya seru.
Mulai dari pembagian tester gratis bagi pengunjung yang telah follow akun @tercabaikan di sosial media Instagram dan TikTok. Bagi yang pecinta pedas, mereka juga bisa menambahkan berbagai sambal sendiri ke tester mereka.
Di dalam booth Tercabaikan juga, kami menghadirkan games “Misi Rahasia Sebaci” (mereka meracik baso aci di mangkok mereka sendiri), “Stick and Match” (mereka harus mencocokkan antara menu dengan gambar), dan challenge “Tahan Pedas Tanpa Ekspresi” (mereka harus menghabiskan baso aci dengan takaran pedas yang telah kami berikan dan mereka harus menahan ekspresi mereka selama 30 detik dari setelah mereka makan).
Mereka yang berhasil akan mendapat merchandise gratis dari kami berupa stiker dan kipas lucu mascot Tercabaikan. Tak hanya itu, di booth kami juga terdapat info-info menarik dari Tercabaikan, mulai dari visi misi Tercabaikan, pendirian pertama Tercabaikan, hingga peletakan store/ cabang-cabang Tercabaikan di Bandung.
Selain itu, kami juga memperjualbelikan produk Tercabaikan versi kemasan praktis (jenis pouch dan rice bowl) dengan harga mulai dari 15 ribu hingga 20 ribu.
Sedangkan di stage, kami memutuskan untuk mempersembahkan hasil karya kabaret dengan mengusung latar mahasiswa yang jatuh cinta kepada produk Tercabaikan dan sekaligus jatuh cinta sama teteh yang jualan Tercabaikan.
Kabaret ini dibuat secara menarik, berisikan drama, tarian, bahkan soft selling yang terkandung di drama tersebut. Selain itu, di akhir kabaret kami, setelah kami mempersembahkan flashmob, kami membagikan beberapa kemasan kepada para pengunjung secara acak.
Segala kegiatan yang kami lakukan di Urban Village 2025 merupakan bentuk membangun customer experience dalam sebuah acara. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa membuat serta mengaktifkan suatu brand memerlukan ide dan kerja keras yang tinggi hingga bisa menyukseskan acara dengan baik.
Penulis: Kelompok Tercabaikan
Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi – Marketing Komunikasi Telkom University
Editor: Ika Ayuni Lestari
