6 Fakta Menarik tentang Dr. Azam: Dosen UMY yang Datangi Mahasiswanya di RS untuk Bimbingan Skripsi

Dr Azam dosen UMY
Dr. Azam saat membimbing skripsi mahasiswanya yang sedang sakit di RS

Dr. Azam Syukur Rahmatullah, S.H.I., M.S.I., M.A., M.Ps.I. merupakan Dosen S3 pada program Doktoral Fakultas Psikologi Islam di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sudah banyak orang yang mengenal beliau sebagai sosok yang bersahaja dan dekat dengan semua kalangan.

Ada 6 fakta menarik tentang Dr. Azam yang telah kami rangkum dalam artikel ini. Berikut fakta-faktanya:

1. Hobi Memakai Kendaraan Umum Saat ke Kampus

Pada umumnya dosen-dosen di kampus besar memakai kendaraan roda empat milik pribadi yang akan terjejer rapi di parkiran khusus dosen. Tidak jarang beberapa di antaranya yang memakai kendaraan mewah, bahkan memiliki sopir pribadi.

Berbeda dengan Doktor Azam, beliau justru seringkali lebih memilih menggunakan kendaraan umum seperti kereta, bus, bahkan ojek motor. Kereta yang dipilih pun bukan kereta kelas bisnis yang memberikan kenyamanan dan fasilitas yang lengkap selama di perjalanan.

Bacaan Lainnya

Beliau bahkan pernah satu gerbong dengan mahasiswanya menaiki kereta Prameks yang harga tiketnya hanya berkisar 8.000 rupiah, dan setelahnya beliau akan memilih menggunakan ojek motor untuk sampai ke kampus. Tidak jarang Dr. Azam harus kehujanan di jalan saat menaiki ojek motor.

Baca juga: Dosen dan Mahasiswa UNM Beri Pelatihan Pemeliharaan Website

2. Selain Dosen, Beliau adalah Kyai di Sebuah Pondok Pesantren

Selain menjadi dosen, beliau merupakan ketua yayasan/kyai di sebuah pondok pesantren besar di Kabupaten Kebumen yaitu Pondok Pesantren Modern Al Kamal yang mengintegrasikan kurikulum umum, agama dan pesantren.

Memiliki ribuan santri di tingkat Mts dan MA sebenarnya sangat layak untuk beliau menjadi seseorang yang eksklusif dan memakai fasilitas mewah. Tapi, karena kesederhanaannya, beliau lebih memilih untuk tidak menggunakan fasilitas tersebut agar lebih mudah untuk berbaur dengan semua kalangan tanpa membeda-bedakan.

3. Dosen yang Fast Respon, Bahkan Sering Menanyakan Kabar Tugas Akhir Mahasiswanya

Apa yang dilakukan dosen ini menepis stigma buruk dosen pembimbing yang dikenal sulit dihubungi oleh mahasiswa. Bahkan tidak jarang beliau menanyakan terlebih dahulu kabar mahasiswanya sebelum mahasiswa tersebut konsultasi kepadanya.

Dr. Azam juga tidak sungkan untuk memberikan waktu luangnya ketika ada mahasiswa yang datang untuk curhat urusan pribadi kepada beliau. Padahal dengan mobilitasnya yang tinggi, waktu luang yang dimiliki Dr. Azam sebenarnya tidak terlalu banyak.

Baca juga: Dosen Akfar Surabaya Beri Penyuluhan Olahan Probiotik Peningkat Imun dalam Masa Pandemi Covid-19

4. Mau mendatangi mahasiswa yang sakit untuk bimbingan

Baru-baru ini Dr. Azam membagikan moment saat menjenguk mahasiswinya di Rumah Sakit sekaligus bimbingan program KKN. Untuk sekelas Dosen, hal ini tentu menarik karena biasanya Dosen itu dicap sulit dihubungi dan ditemui.

Tidak jarang mahasiswa harus bolak-balik ke kampus tanpa ada hasil hanya karena dosen pembimbing yang tidak ada atau tidak membalas pesan mahasiswa. Tapi hal ini tentu jarang terjadi bagi mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Azam.

5. Tidak Memasang Tarif saat Menjadi Narasumber/Motivator

Selain menjadi dosen dan kyai di pondok, beliau juga menjadi narasumber dan motivator dengan jadwal yang cukup padat. Untuk setingkat dosen dengan riwayat pendidikan tinggi, beliau tidak memasang tarif saat menjadi narasumber.

Padahal sangat wajar baginya untuk memasang tarif tinggi sesuai dengan kredibilitasnya. Tak jarang masjid masjid kecil juga mengundang beliau dengan memberikan imbalan sekedarnya sesuai kemampuan.

Baca juga: Keluhan Mahasiswa untuk Bapak Ibu Dosen di Seluruh Indonesia

6. Hobi Kuliah

Sebagaimana nama dengan gelar yang panjang, Dr. Azam merupakan dosen yang hobi belajar dan kuliah. Terhitung beliau sudah 7x kuliah di berbagai perguruan tinggi dengan program studi yang berbeda. Terakhir beliau mengambil program magister Psikologi Sains di Universitas Mercubuana Yogyakarta. Dan beliau mengungkapkan ada keinginan untuk berkuliah lagi demi menambah pengalaman dan ilmu.

Itulah 6 fakta menarik mengenai Dr. Azam semoga bisa menepis stigma bahwa dosen itu selalu kaku dan mempersulit mahasiswa. Semoga kedepannya akan lebih banyak dosen dosen seperti beliau.

Penulis: Estria Solihatun Nurjannah
Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam IAINU Kebumen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses