Siap Kuliah: Lakukan ini jika Kamu Mahasiswa Baru!

Mahasiswa
Ilustrasi: istockphoto

Sekarang kampus-kampus sedang sibuk membuka pendaftaraan untuk mahasiswa baru, banyak siswa SLTA yang berjuang untuk masuk kampus incarannya masing-masing. Namun setelah berhasil jadi mahasiswa baru, apa sih yang harus kita persiapkan agar gak terkejut sama dunia mahasiswa?

Artikel ini akan bantu kamu para maba (mahasiswa baru) untuk siapin fisik dan mental menghadapi dunia yang lebih menantang dari masa sekolah dulu! Yang pasti bukan menyiapkan mental untuk ospek dan perploncoan ya! Kakak tingkat ga seseram yang kamu bayangkan kok!

Baca Juga: Mencegah Burnout pada Mahasiswa: Tips dan Trik untuk Tetap Bersemangat dan Fokus

Bacaan Lainnya

1. Cari Beasiswa

Kalau kamu benar-benar tipe mahasiswa yang mau mandiri dan ga mau nyusahin orangtua, kamu harus coba cari info beasiswa. Tenang aja, beasiswa ga semua untuk mereka yang pintar-pintar aja kok!

Yang paling penting adalah kamu benar-benar serius mencari informasi beasiswa, beasiswa itu beragam mulai dari beasiswa akademik, beasiswa prestasi, beasiswa untuk yang ‘kurang mampu’, beasiswa tahfiz, beasiswa dari pemerintah/ swasta, beasiswa organisasi, dan lain-lain. Jadi kalau kamu memang berniat kuliah, jangan takut sama masalah biaya!

2. Masuk Organisasi

Banyak yang bilang kalau masuk organisasi itu ga penting, cuma ganggu kuliah, buang-buang waktu, banyak senioritas, ujung-ujungnya jualan risol, tapi kalau kamu benar-benar memanfaatkan peluang, banyak yang bisa kamu ambil dari organisasi.

– Belajar dan mengembangkan skill

Paling utama yang harus kamu tanamkan ketika masuk sebuah organisasi, carilah organisasi yang di dalamnya banyak mengembangkan skill yang kamu punya dan bisa mengajarkanmu skill baru.

Skill ini sangat dibutuhkan di dunia kerja, selain gelar, biasanya perusahaan akan melihat skill yang kamu punya. Jangan lupa ikuti pelatihan yang besertifikat, biasanya organisasi akan mengadakan pelatihan untuk anggotanya baik besertifikat atau tidak.

Penyaluran hobi

Sebagai mahasiswa, daripada waktu dihabiskan buat nongkrong ga jelas di kafe, ngabisin uang, main game ga ingat waktu, lebih baik masuk organisasi dan salurkan hobi yang kamu punya. Bertemu dengan orang-orang yang sefrekuensi dengan kita dan asik diajak ngobrol bisa menambah hormon endorfin.

CV

Mungkin ujung-ujungnya organisasi memang berakhir jadi jualan risol, tapi tunggu dulu kawan! Dari sini kamu bisa belajar strategi marketing dan digital marketing yang saat ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan.

Selain itu dalam organisasi pasti banyak kepanitiaan yang memberimu pekerjaan dengan berbagai posisi dan jabatan, ini mengajarimu hal yang menantang seperti leadership dan manajemen keorganisasian. Tentunya bisa kamu isi untuk curriculum vitae-mu saat melamar kerja kedepannya.

Perusahaan akan lebih mempertimbangkan mahasiswa yang punya pengalaman organisasi daripada mereka yang kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang).

Relasi

Masuk organisasi memberimu banyak kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan mahasiswa lain dari angkatanmu sampai angkatan atas dan bawah, mahasiswa sesama jurusan dan jurusan lain, mahasiswa satu kampus dan kampus lain, berinteraksi lebih sering dengan dosen bahkan lembaga luar.

Akrab dengan dosen tentu akan memudahkan perkuliahanmu, dosen akan bersikap santai dengan pembelajaran akan lebih mudah kamu fahami, berdiskusi pun rasanya terasa lebih seru apabila kamu dominal vokal di dalam kelas karena kamu merasa nyaman dengan dosennya.

Jangan malu untuk bertanya pada senior-senior di organisasi, meski terkesan seram, mereka sangat suka jika juniornya bertanya. Pengalaman mereka bisa kamu pakai untuk kepentingan perkuliahanmu.

Ini yang paling seru dari organisasi jika kamu aktif dan serius, kamu akan mendapat pekerjaan dari relasimu di organisasi atau bisa dibilang orang dalam ya hahaha. Tapi pakailah sebaik-baiknya jalur relasi ini untuk mendapatkan pekerjaan dan kemudahan lainnya dengan bijak ya.

Baca Juga: Tips Perencanaan Keuangan bagi Mahasiswa demi Memiliki Keuangan yang Sehat

3. Kembangkan Minat Baca

Mahasiswa sekarang banyak yang flexing, foto buku lalu posting di sosial media tapi bukunya ga dibaca atau saat ditanya jawabnya tidak tau. Sangat miris, mahasiswa harusnya menjadi akademisi yang menegakkan literasi lebih banyak daripada dosennya.

Kalian bayangkan saja dosen sudah sibuk dengan pekerjaannya ditambah dengan kewajiban mereka dari kampus untuk penelitian, belum lagi dosen yang masih melanjutkan kuliahnya, atau dosen dengan pekerjaan tambahan. Waktu mereka terkuras cukup banyak untuk membaca buku, dan seharusnya mahasiswa mereka-lah yang paling banyak membaca daripada dosennya sendiri.

Belajarlah membaca materi sebelum kelas dimulai, biasanya dosen akan membagikan rincian materi/ RPS pada hari pertama perkuliahan, RPS ini isinya aturan belajar-mengajar dan materi apa saja yang akan diberi selama perkuliahan satu semester.

Gunakan acuan ini untuk belajar dan membaca, jangan lupa mencatat apa-apa saja yang diajarkan dalam binder, gunakan satu binder yang sama untuk semua mata kuliah dalam satu semester, lalu ganti binder baru untuk semester selanjutnya. Biasanya dalam satu semester, terdapat mata kuliah yang saling berkesinambungan, jadi kamu bisa membuka halaman lain dalam satu binder untuk memudahkan pembelajaran.

Jika membaca buku terasa sangat berat karena keseharianmu atau memang hobimu bukan membaca, cobalah membaca 15 menit per hari, karena membaca seharusnya bukan dijadikan hobi tapi memang kewajiban seorang mahasiswa. Jika membaca buku non fiksi terasa berat, cobalah membaca fiksi yang kamu sukai entah itu novel atau cerita atau puisi.

Namun jangan lupa kewajibanmu sebagai mahasiswa adalah belajar ilmu ilmiah, maa coba selingkan bacaanmu, baca dua jenis buku yaitu fiksi dan non fiksi, jika kamu sudah pusing dengan bacaan non fiksi, maka refreshing-kan otakmu dengan fiksi. Membaca itu harus dipaksa, temukan satu buku dan jatuh cintalah padanya, maka kamu akan jatuh cinta dengan membaca.

4. Magang di Perusahaan

Biasanya kampus menyediakan magang khusus untuk mahasiswa saat sudah semester enam atau tujuh, namun cobalah cari magang tambahan. Jika kamu teliti mencari informasi, banyak sekali perusahaan yang membuka magang terutama untuk mahasiswa di Pulau Jawa.

Magang ini perusahaan besar ini sangat mempengaruhi pekerjaan kamu selanjutnya, anggap ini batu loncatan. Serap ilmu yang diajarkan perusahaan magang dan jika kamu beruntung, beberapa perusahaan akan menjadikanmu karyawannya jika potensimu bagus.

Baca Juga: Tips dan Trik Manajemen Waktu untuk Mahasiswa

5. Siap Kuliah, Siap Skripsi

Mungkin ini masih awal menurutmu untuk berbicara tentang skripsi mengingat kamu baru masuk kuliah, tapi waktu itu tidak terasa loh tiba-tiba kamu sudah semester empat lalu tiba-tiba sudah magang dan KKN lalu mulai skripsian.

Untuk berkuliah, kamu harus siap dengan segala konsekuensinya yaitu skripsi. Banyak mahasiswa yang stres dengan skripsi dan parahnya ada yang bunuh diri. Bukan berlebihan tapi itu memang ada. Jadi sebelum kamu terkejut, siapak mentalmu sedari dini bahwa kalau kamu siap kuliah, kamu juga harus siap skripsi.

Inilah fungsinya jika kamu punya senior yang bisa ditanya, bertanyalah apapun pada seniormu tentang skripsi entah itu pengalaman mereka, tentang dosen, judul yang bagus, atau untuk mengoreksi skripsimu.

6. Belajar Manajemen Waktu dan Keuangan

Kunci dari empat lima di atas adalahkemampuan manajemen waktu. Buatlah target selesai kuliah, kalau bisa tepat waktu empat tahun, kalau bisa cumlaude. Karena mahasiswa yang lulus tepat waktu bukanlah mereka yang pintar, tapi mereka yang rajin dan pandai mengelola waktunya. Organisasi bukan halangan untuk selesai kuliah tepat waktu asal kamu bisa manajemen waktu dengan baik.

Mereka yang bisa manajemen waktu dengan baik, pasti secara tanpa sadar juga bisa mengelola keuangannya dengan baik. Fikirkan saja perbedaan mereka yang nongkrong di kafe dengan segelas es teh murah untuk main game dengan mereka yang duduk di kafe dengan segelas es teh murah untuk tugas kelompok.

Kamu tetap boleh bermain game, tapi jangan jadikan itu prioritas ke kafe, jadikan itu selingan saja ketika sudah pusing mengerjakan tugas. Gunakan waktumu dengan baik, maka kamu bisa mengatur uangmu dengan hemat.

Penulis: Ika Ayuni Lestari     

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI