Atasi Nyeri Haid dengan Akupuntur/Akupresure

nyeri haid

Hai girls, pasti kamu sangat akrab dengan yang namanya menstruasi. Tamu yang setiap bulannya rutin menghampiri kaum wanita.

Setiap wanita mengalami pengalaman menstruasi yang berbeda-beda, sebagian wanita yang menstruasi tanpa keluhan, namun ada pula yang mengalami keluhan seperti mual muntah, nyeri perut, lemah dan lesu yang dapat menghambat aktivitas.

Dismenore adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang sedang merasakan kram perut dan umumnya muncul saat menstruasi, menyebabkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas fisik.

Gejala nyeri haid (dismenore) setiap perempuan berbeda. Namun tanda dan gejala dismenore paling khas yaitu kram perut bagian bawah, punggung bawah hingga paha dalam.

Bacaan Lainnya

Keluhan ini akan berdampak pada aktivitas sehari-hari baik di sekolah maupun di tempat kerja. Tidak sedikit penderita yang merasakan nyeri berat sehingga terpaksa meninggalkan aktivitasnya untuk beristirahat beberapa jam atau hari.

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko terjadinya nyeri haid, diantaranya sebagai berikut:

  • Menarke usia dini
  • Riwayat keluarga
  • Status gizi
  • Asupan makanan cepat saji
  • Durasi pendarahan saat haid
  • Terpapar asap rokok
  • Konsumsi kopi

Dismenore sebenarnya juga bisa diredakan dengan perawatan sederhana. Namun, baru-baru ini sebuah penelitian menemukan bahwa akupuntur bisa menjadi solusi yang cukup efektif untuk meredakan nyeri haid.

Akupuntur / akupresure merupakan salah satu pengobatan tradisional yang berasal dari negeri Cina yang kini sudah menyebar hampir diseluruh dunia.

Dalam praktiknya, teknik pengobatan ini menggunakan jarum sebagai medianya dan merangsang titik-titik tertentu pada tubuhmu. 

Pengobatan akupuntur diyakini juga bisa membantu dalam mengatasi rasa nyeri dan kram saat mentruasi.

Dalam system kerjanya mengurangi nyeri haid, akupuntur bekerja dengan cara berikut ini :

  1. Meningkatkan aliran darah pada organ reproduksi
  2. Mengurangi peradangan saat menstruasi
  3. Meningkatkan keseimbangan hormone
  4. Mengurangi stress

Setelah akupuntur dilakukan secara langsung meningkatkan endorfin sehingga akan mempercepat penyembuhan nyeri.

Endorfin merupakan hormon yang dapat mengurangi rasa sakit dan juga bertindak sebagai penenang.

Ketika tubuh merasakan nyeri kemudian dilakukan terapi akupresur pada titik tertentu maka tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membuat tubuh merasa lebih tenang.

Selain itu penelitian lain menjelaskan rahim adalah organ tubuh yang terhubung dengan jantung, ginjal, dan hati. Selain itu pada tahun 2014, para peneliti di Rutgers New Jersey Medical School menemukan bahwa akupuntur juga bisa merangsang saraf vagus.

Saraf vagus ini merupakan saraf yang memanjang dari batang otak ke otot perut. Rangsangan terhadap saraf vagus ini bisa menyebabkan peningkatan dopamine (neurotransmitter yang terkait dengan rasa senang).

Peningkatan terhadap hormon dan neurotransmitter ini diketahui bisa mengurangi peradangan yang menjadi penyebab utama dari rasa nyeri dan kram saat datang bulan.

Titik-titik akupuntur/akupresur yang biasa digunakan untuk membantu mengatasi nyeri haid adalah :

1. Titik Sanyinjiao (SP6)

Titik ini terletak sekitar tiga cun atau sekitar empat jari di atas malleolus internus, tepat di ujung tulang kering (Hartono, 2012). Penekanan pada titik ini terbukti dapat mengurangi dismenore.

2. Titik Sacral Points (B27-B34)

Yaitu titik yang terletak pada daerah sakral atau di sekitar tulang sacrum. Pijatan pada titik ini membantu mengurangi rasa sakit pada saat dismenore, pegal pada pinggang, dan mengurangi nyeri saat persalinan (Aprillia, 2010)

3. Titik Taichong/Daichong (LR3/LV3)

Keistimewaan titik ini merupakan titik utama dari meridian hati dan merupakan jalur utama dari aktivitas Chi. Efek penekanan pada titik ini dapat meredakan spasme, ketegangan dan kekakuan (Aprillia, 2010)

Demikian cara dalam akupuntur yang dapat membantu menghilangkan nyeri haid. Namun, jika kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara aman untuk mengatasi nyeri haid, kamu bisa tanyakan langsung ke dokter atau tenaga medis yang bekerja dibidangnya untuk mendapatkan jawaban yang terbaik.

Penulis: Sylvia Damayanti
Mahasiswa Fisioterapi Prodi Fisioterapi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Binawan Jakarta

Pos terkait