Mahasiswa KKN-T UNDIP Bantu Desa Sukorejo Kabupaten Sragen Lakukan Pemetaan Potensi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan

KKN-T UNDIP
Dokumentasi Kegiatan Mahasiswa (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Sukorejo, Kab. Sragen (29/07) – Sukorejo merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen yang memiliki potensi dalam pertanian, peternakan, dan perikanan.

Desa ini dikenal dengan pertanian padi organik yang ada sejak tahun 2010, sehingga desa ini dapat disebut sebagai Deworejo yang berarti Desa Wisata Organik Sukorejo.

Namun, pihak Kelurahan Sukorejo belum memiliki fasilitas berupa peta persebaran pertanian, peternakan, dan perikanan yang tersedia sebagai pendataan untuk khalayak umum.

Reghina Rifa Nginaeni, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) 2023 dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan pemetaan pertanian, peternakan, dan perikanan di Desa Sukorejo.

Bacaan Lainnya

Pemetaan pertanian, peternakan, dan perikanan merupakan program kerja dari IBDU-KKN Tematik Universitas Diponegoro dengan ketua pelaksana Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S. Pt., M.Si., IPM.

Pemetaan diilakukan mulai dari tanggal 29 Juli 2023 hingga 5 Agustus 2023 dengan cara mengelilingi Desa Sukorejo.

Kegiatan pemetaan ini berfungsi untuk mengetahui letak sektor pertanian, peternakan dan perikanan di Desa Sukorejo.

Selain itu, dengan adanya pemetaan ini dapat digunakan untuk memantau sektor tersebut dimasa mendatang yang diharapkan akan terus berkembang dan tidak mengalami penurunan.

Sebagian besar pertanian di Desa Sukorejo berupa tanaman padi dengan luas 132 Ha, disusul dengan pertanian jagung dengan luas 15 Ha dan kacang tanah dengan luas 7 Ha.

Selain sektor pertanian, Desa Sukorejo juga sedang mengembangkan sektor perkebunan sekaligus sebagai agrowisata, yaitu berupa perkebunan durian dengan luas 10 Ha yang rencananya akan dikembangkan menjadi 25 Ha.

Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Sukorejo, Suyanto mengatakan bahwa mayoritas masyarakat Desa Sukorejo bermata pencaharian sebagai petani yang menggarap sawahnya sendiri, sedangkan petani penggarap hanya sejumlah 25% dari total keseluruhan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani.

Pada sektor peternakan, Kelurahan Sukorejo memiliki dua lokasi peternakan komunal aktif dengan jumlah sapi sebanyak lima hingga delapan ekor yang terletak di Dusun Pondok dan Dusun Dayu.

Selain peternakan komunal, rata-rata masyarakat di Desa Sukorejo memiliki hewan ternak berupa sapi di rumahnya. Masyarakat yang memiliki hewan ternak biasanya memiliki digester biogas.

Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan dan mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gas LPG.

Sektor perikanan di Kelurahan Sukorejo belum tersebar secara merata dan masih terbatas, terdapat dua kolam ikan komunal yang terletak di Edufarm yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Dusun Pondok yang dikelola oleh Kelompok Perikanan Karya Mandiri.

Jumlah keseluruhan kolam ikan baik komunal maupun kepemilikan pribadi sejumlah 39 kolam. Beberapa kolam tidak aktif karena menghasilkan tidak sesuai harapan antara pengeluaran dan penghasilan dari pihak pengelola.

Setelah dilakukan pemetaan pertanian, peternakan, dan perikanan didapatkan hasil peta persebaran potensi sebagai berikut:

Dengan dilakukannya program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Kelurahan Sukorejo untuk mengetahui letak persebaran zona potensi pertanian, peternakan, dan perikanan serta untuk menunjang pembangunan keberlanjutan pada sektor-sektor terkait di masa mendatang.

 

Penulis: Reghina Rifa Nginaeni
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

 

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses