Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011, penyakit Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit yang tidak menular, penyakit ini adalah penyakit kronik yang diakibatkan oleh ketidakmampuan kelenjar pankreas dalam memenuhi kadar insulin yang cukup dan menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Mar’atun S. 2017).
Diabetes merupakan penyakit yang biasa menyerang semua lapisan umur baik remaja maupun dewasa. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormon insulin.
Hiperglikemia yang terjadi biasanya berhubungan dengan rusaknya sel-sel β pangkreas penghasil insulin. Kerusakan ini disebabkan oleh faktor genetik, infeksi virus seperti virus coxsackie, reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel-sel β.
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang ditandai dengan kondisi ketika tubuh tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai sumber energi.
Gejala yang sering dirasakan penderita diabetes adalah poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering merasa haus), dan polifagia (mudah lapar). Oleh karena itu, produksi kemih sangat meningkat. Penderita akan sering mengeluarkan air seni, merasa haus, berat badan menurun dan berasa lelah.
Baca Juga:Â Penggunaan Air Rebusan Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus
Pada penderita DM, pankreas sebagai produsen insulin tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Peranan insulin dalam proses metabolisme adalah mengubah gula menjadi energi serta sintesis lemak. Keadaan insulin tubuh yang rendah mengakibatkan terjadinya kelebihan gula dalam darah yang disebut hiperglikemia. Hal ini menyebabkan pembakaran dan penggunaan karbohidrat tidak sempurna.
Pengobatan untuk penderita DM sepanjang hidupnya harus diberikan obat. Penanganan DM sementara ini dilakukan dengan obat-obat antidiabetikum. Selama ini pengobatan yang telah dilakukan untuk penderita DM adalah injeksi insulin dan pemberian obat oral antidiabetes.
Pengobatan DM menggunakan insulin dan obat antidiabetes oral membutuhkan waktu yang panjang (Dalimartha, 2012). Pengobatan ini cenderung mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Resistensi tersebut seperti timbulnya hipoglikemia, mual, rasa tidak enak di perutdan anoreksia.
Oleh karena itu,banyak penderita yang berusaha mengendalikan kadar glukosa darahnya dengan cara tradisional menggunakan bahan alam seperti tanaman obat yang efek sampingnya relatif rendah dan harganya.
Sirih merah dapat dimanfaatkan sebagai obat salah satu dengan cara mengkonsumsi air rebusan daunnya dan air rebusan daun sirih juga bisa untuk mempercepat penyembuhan luka. Selain itu juga bisa diekstrak untuk mengambil bahan aktif yang ada dalam daun sirih merah.
Bahan aktif tersebut banyak terdapat pada daun yang berumur, setengah tua atau tidak terlalu muda. Debridement adalah pengangkatan jaringan nekrotik atau jaringan mati dari luka dan sekitarnya agar jaringan sehat tidak tertutup. Selanjutnya proses penyembuhan luka akan lebih maksimal (Black & Hawks, 2014).
Perawatan menggunakan rebusan daun sirih merah dapat mempercepat penyembuhan luka gangrene (jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah) karena daun sirih merah mengadung flovanoid, alkaloid, tannin dan minyak atsiri sebagai antiseptic dan banyak mengandung vitamin c sebagai pelindung sel dari kerusakan.
Selain perawatan luka yang tepat, nutrisi juga sangat berperan dalam penyembuhan luka. Konsumsi makanan yang mengandung banyak protein dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak salah satunya luka gangrene (Erni Buston, 2020).
Baca Juga:Â Pemanfaatan Daun Sirsak (Annona Muricata L) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus
Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mengandung senyawa fitokimia diantaranya yaitu senyawa flavonoid.Senyawa flavonoid pada daun sirih merah bersifat antioksidan. Antioksidan ini dapat mengikat radikal hidroksil yang merusak sel β pulau Langerhans pankreas, sehingga produksi insulin akan menjadi maksimal.
Secara empiris kandungan senyawa flavonoid daun sirih merah dapat menurunkan kadar glukosa darah dan menyembuhkan penyakit diabetes melitus. Bagi penderita diabetes melitus, antioksidan juga dapat menurunkan peroksida lipid, sehingga kerusakan jaringan akibat diabetes melitus dapat diminimalisasi.
Selain itu, senyawa saponin yang terkandung dalam sirih merah juga bermanfaat dalam penurunan kadar gula darah. Mekanisme kerja dari saponin ini kerja dari saponin ini menghambat aktivitas enzim alfa glukosidase (enzim yang bertanggung jawab pada pengubahan karbohidrat menjadi glukosa) (Makalalag, 2013).
Penyebab DM yaitu kurangnya insulin dalam kuantitas yang besar sehingga tidak dapat mengatur kadar gula dalam darah, dan terdapat gangguan keseimbangan antara transportasi gula dalam sel, gula yang disimpan dihati dan gula yang dikeluarkan dari hati dan berakibat pada kadar gula dalam darah meningkat dan akan dikeluarkan melalui urine sehingga jumlah urine yang banyak dan mengandung gula.
Penurunan yang terjadi pada penderita Diabetes Melitus bisa dijelaskan melalui dua mekanisme utama yaitu secara didalam pankres dan diluar pankreas. Mekanisme yang terjadi pada di dalam Pankreas adalah memperbaiki Sel β pada pankreas yang rusak dan merangsang pelepasan insulin, hal in dikarenakan daun sirih merah mengandung Flavonoid dan alkoloid.
Baca Juga:Â Ternyata Tanaman Tradisional Daun Sirih (Piper betle L.) Mampu Mengobati Keputihan pada Wanita
Alkoloid memiliki efek meregenerasi sel termasuk sel β pankreas, sedangkan Flavanoid sebagi antioksidan sehingga bisa melindungi dari radikal bebas.Sedangkan mekanisme yang terjadi diluar pankreas adalah Alkaloid menurunkan kadar glukosa darah dengan cara menghambat absorbsi glukosa pada dinding usus.
Menurut Hermawati (2017), senyawa yang terdapat pada daun sirih merah (Piper Crocatum) memiliki aktivitas hipoglekemik atau penurunan glukosa darah, daun sirih merah (Piper Crocatum) dapat dipadukan dengan ramuan lain atau diapakai tunggal yaitu dengan merebus 3 lembar daun sirih merah dengan 3 gelas air sampai setengah gelas, setelah dingin air rebusan diminum sebanyak 3 kali sehari sebelum makan, setiap hari minum setengah gelas.
Jadi,air rebusan daun sirih merah efektif secara signifikan terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus.bagi penderita diabetes mellitus dapat menjadi sumber pengetahuan terkait obat tradisional yaitu manfaat penggunaan air rebusan daun sirih merah terhadap penyakit diabetes mellitus.
Penulis: Angelica Coyrala
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News