Daun Kumis Kucing (Orthosiphon staminweus): Solusi Alami Mengatasi Batu Ginjal

Batu Ginjal
Kumis Kucing.

Tumbuhan herbal sudah digunakan pada pengobatan tradisional selama berabad-abad di seluruh dunia. Penggunaan suatu tanaman yang digunakan menjadi obat tradisional memerlukan penelitian ilmiah untuk mengetahui khasiat yang terkandung di dalamnya agar dapat dijamin kebenarannya.

Orthosiphon stamineus sudah lama digunakan pada pengobatan tradisional di India Timur, Indo Cina, Asia Tenggara, serta daerah tropis Australia di mana tumbuhan ini umumnya ditemukan.

Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal dengan nama kumis kucing (cat’s whiskers). Secara tradisional, Orthosiphon stamineus berguna menjadi kegiatan antioksidan, anti inflamasi, anti hipertensi, antidiabetes, anti mikroba, dan memiliki imbas diuretic.

Bacaan Lainnya
DONASI

Kumis kucing (Orthosiphon stamineus) merupakan jenis tumbuhan berasal dari keluarga Lamiaceae yang tak jarang digunakan pada pengobatan tradisional di India, Tiongkok, Asia Tenggara, dan Australia utara sebab kegiatan antioksidan, anti-inflamasi, anti-hipertensi, anti-diabetes, anti-mikroba, serta diuretikum yang dimilikinya (Faramayuda et al., 2021).

Kegiatan antioksidan daun kumis kucing terkait dengan kandungan fenolat serta flavonoid yang dimilikinya (Pratiwi et al., 2010). Kandungan lain tanaman kumis kucing yaitu minyak atsiri, orthosiphon glikosida, saponin, garam kalium serta myoinositol (Cyntia & Widodo, 2012).

Tumbuhan kumis kucing memiliki khasiat nefroprotektif (melindungi ginjal dari kerusakan) sebab mampu merusak penurunan fungsi ginjal menggunakan menurunkan kadar ureum serta kreatinin darah serta meningkatkan laju filtrasi glomerulus (Tandi et al., 2017).

Orthosiphon stamineus Benth. termasuk ke pada suku Lamiaceae, tanaman ini dikenal menjadi Misai Kucing pada Malaysia serta Java Tea di Eropa yang merupakan salah satu tumbuhan obat paling terkenal yang tumbuh liar di negara-negara tropis.

Marga Orthosiphon asal dari bahasa latin yg terdiri dari dua kata yaitu orthos serta siphon, yang adalah lurus dan silindris. Sesuai dari warna bunga serta kelopaknya, Orthosiphon stamineus diklasifikasikan menjadi dua varietas: yaitu bunga berwarna putih (varietas putih) serta bunga berwarna ungu (varietas ungu).

Varietas ungu mempunyai lebih poly senyawa bioaktif daripada varietas putih. Namun, sebagian besar penelitian telah menggunakan varietas putih.

Baca Juga: Pengaruh Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) sebagai Pengobat Antihipertensi

Eritropoietin (EPO) merupakan hormon glikoprotein yang berperan penting pada proses eritropoiesis dan dirangsang sang syarat kekurangan oksigen (hipoksia) sebagai akibatnya tubuh bisa meningkatkan produksi eritrosit dalam syarat hipoksia (Jelkmann, 2011).

Kerusakan ginjal biasanya diikuti oleh kekurangan eritrosit (kurang darah) sebab dominan EPO (90‒95%) diproduksi oleh ginjal waktu dewasa (Hayat et al., 2008). Anugerah EPO eksogen terbukti safety serta bisa memperbaiki syarat kesehatan pasien penderita gagal ginjal menggunakan berbagai taraf keparahan (Pinevich dan Petersen, 1992).

Batu ginjal atau pada bahasa medis dianggap sebagai nefrolitiasis artinya terdapatnya batu pada ginjal yang disebabkan kristalisasi oleh berbagai mineral atau garam dalam urin.

Selain pada ginjal, batu jua mampu terbentuk pada seluruh bagian saluran kemih seperti kandung kemih, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal serta kandung kemih) dan uretra (saluran yang mengalirkan urin berasal kandung kemih).

Batu dapat keluar dari tubuh Anda secara spontan waktu Anda buang air kecil tetapi terkadang batu tersangkut di saluran kemih, menghalangi peredaran normal urin, serta mengakibatkan nyeri.

Batu ginjal dapat terjadi ketidakseimbangan komposisi urin seperti ketika asupan carian kurang. Adapun faktor yg mengakibatkan terjadinya batu ginjal yaitu, faktor risiko intrinsik (bawaaan/ bakat berasal pada tubuh tehadap batu ginja, berusia 20-50 tahun, testosteron dapat menaikkan produksi oksalat sebagai akibatnya rentan terhadap batu kalsium oksalat, sebaliknya wanita memiliki kadar sitrat urin lebih tinggi yang dapat menghambat pembentukan kalsium oksalat, memiliki riwayat batu ginjal pada famili, adanya kelainan bawaan pada famili mirip sistinuria, renal tubular asidosis dapat meningkatkan terjadinya batu ginjal.

Selain itu terdapat gen-gen eksklusif yang memang dapat menaikkan risiko individu mengalami batu ginjal. Kelainan bentuk ginjal atau saluran kemih lainnya. Kelainan seperti ginjal tapal kuda, ginjal polikistik, medullary sponge kidney, penyempitan/ obstruksi saluran kemih, menyebabkan individu rentan mengalami batu ginjal.

Baca Juga: Yuk! Kenali Penyebab Gagal Ginjal selain karena Penggunaan Syrup

Penyakit komorbid batu ginjal sering terjadi pada pasien menggunakan diabetes mellitus, obesitas, gout (asam urat), hiperpartiorid danbBila sering mengalami infeksi saluran kemih berulang.

Beberapa penyakit saluran cerna pula dapat berkaitan menggunakan kejadian batu ginjal mirip penyakit Chron’s, kondisi malabsorbsi, serta riwayat pemotongan sebagian saluran cerna.

Adapun faktor risiko ekstrinsik (dari luar tubuh atau lingkungan) seperti lokasi rumah atau tempat kerja yang panas sehingga rentan dehidrasi; akibatnya urin sebagai pekat, asupan minum rendah <1.2 L/hari, makan-makanan yang tinggi kadar oksalat, asam urat, kadar garam, pola hayati sedenter juga mempertinggi risiko terhadap batu ginjal, serta penggunaan obat-obatan eksklusif mirip suplemen kalsium, vitamin C dosis tinggi.

Manfaat ekstrak daun kumis kucing bisa menyembuhkan batu ginjal. Hal Ini sebab sifat antiradang dan antioksidan yang mencegah infeksi ginjal dan saluran kemih.

Daun tanaman ini bersifat diuretik dan detoksifikasi alami, yg mengeluarkan seluruh racun berasal tubuh, sebagai akibatnya menghilangkan batu ginjal. tanaman kumis kucing juga mempunyai glikosida yang menjaga kesehatan ginjal dengan melarutkan asam urat, fosfat, serta oksalat.

Tanaman kumis kucing dipergunakan oleh warga untuk mengobati penyakit saluran kemih, ginjal, hipertensi, diabetes serta asam urat. Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) sering digunakan buat mengobati batu ginjal atau kandung kemih sebab sifat diuretik, anti-inflamasi serta spasmolitiknya (Neharkar V, Laware S., 2013).

Baca Juga: Pentingnya Air Putih untuk Kesehatan

Cara pengolahan daun kumis kucing yang pertama 5 lembar daun kumis kucing dicuci higienis dan meniran. Lalu panaskan 2 lembar daun dan sisakan 1 gelas air. Terakhir, minum air rebusan daun kumis kucing 3 kali sehari.

Namun, perlu diingat buat tidak berlebihan memakai obat herbal karena bila terlalu poly menyebabkan dampak yang tidak baik bagi tubuh kita. Nah, kini Anda sudah mengetahui manfaat tumbuhan kumis kucing yang digunakan sebagai obat tradisional. Ternyata tanaman kumis kucing ini aneka macam fungsinya, ya sahabat-sahabat.

Tidak hanya terlihat cantik, tanaman kumis kucing juga mampu dipergunakan menjadi obat batu ginjal. Jadi, Anda tidak perlu risau bila sedang mencari obat herbal buat batu ginjal, konsumsi saja tanaman kumis kucing yang banyak kegunaannya.

Meski aman buat dikonsumsi, perlu diingat bahwa ramuan ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Sebab terlalu banyak itu tidak baik serta pasti menghipnotis tubuh kita.

Pemeriksaan batu ginjal oleh dokter, mirip mempelajari bagian pinggang, perut bagian bawah, atau selangkangan yang mengalami nyeri.

Guna memastikan diagnosis, dokter perlu melakukan serangkaian tes lanjutan yang meliputi yaitu tes urine, buat mendeteksi endapan-endapan, peningkatan sel sepitel, kandungan darah atau kristal tertentu di dalam urine, tes darah, untuk menilik seberapa baik ginjal berfungsi, serta mempelajari kadar asam urat, pemindaian, seperti foto Rontgen, USG, dan CT scan, buat mengetahui lokasi batu ginjal secara sempurna, analisis batu ginjal yang keluar, buat menentukan penyebab dan rencana pengobatan, dengan menganalisis jenis batu ginjal yang keluar beserta urine.

Cara terbaik buat mencegah terbentuknya batu ginjal artinya dengan menurunkan risiko terjadinya syarat ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu banyak minum air putih, dua-tiga liter setiap hari, terutama saat cuaca panas, kedua, berkonsultasi menggunakan dokter bila harus mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin, ketiga mengurangi konsumsi makanan yang menyebabkan asam urat tinggi, keempat menurunkan berat badan atau menjaga berat badan, kelima tidak mengonsumsi makanan tinggi kalsium secara hiperbola, seperti keju, susu sapi, serta yogurt, serta yang keenam membatasi asupan garam.

Penulis: Yerisma Wati
Mahasiswa Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI