Kanker payudara menempati urutan pertama jumlah kasus kanker sekaligus menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker di dunia setiap tahunnya. Setiap tahun terdapat lebih dari 1,1 juta wanita penderita kanker payudara yang baru dengan 410.000 kematian.
Peningkatan angka kejadian kanker payudara lebih dari 5% setiap tahun. Berdasarkan Pathological Based Registration di Indonesia tahun 2010, kanker payudara merupakan kanker terbanyak di Indonesia dengan frekuensi relatif 18,6%. Angka kejadian di Indonesia diperkirakan 12/100.000 wanita dengan angka mortalitas yang tinggi.
Angka kejadian kanker payudara tertinggi terdapat pada usia 40-49 tahun, sedangkan untuk usia dibawah 35 tahun insidennya hanya kurang dari 5%.
Kanker payudara pada pria jarang terjadi dan terhitung sebanyak 1% dari seluruh kasus kanker payudaraAncaman kanker di Indonesia meningkat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat. Berbagai langkah telah diambil untuk menurunkan tingkat kematian akibat kanker payudara, salah satunya adalah dengan mengembangkan beberapa metode terapi alternatif.
Baca Juga:Â Manfaat Daun Alpukat (Persea Americana L) dalam Mengatasi Kanker Kulit
Kanker adalah kondisi medis yang ditandai oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali dan abnormal di dalam tubuh. Sel-sel kanker ini dapat menyerang dan merusak jaringan sekitarnya serta menyebar ke bagian tubuh lainnya, mengganggu fungsi normal organ dan sistem. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak menular.
Kanker payudara yang juga dikenal sebagai Carcinoma Mammae merupakan pertumbuhan tumor ganas (benjolan abnormal) di dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat berkembang di kelenjar susu, saluran kelenjar, serta jaringan penyangga payudara, termasuk jaringan lemak dan jaringan ikat.
Beberapa faktor risiko untuk kanker payudara termasuk faktor genetik, usia, riwayat keluarga, paparan hormon, dan gaya hidup. Gejalanya bisa berbeda-beda, tetapi yang umum termasuk benjolan atau pembengkakan di payudara, perubahan bentuk atau ukuran payudara, perubahan pada kulit payudara, atau cairan yang keluar dari puting susu.
Salah satu bentuk terapi konvensional kanker payudara yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan kemoterapi. Namun, penggunaan kemoterapi ini cenderung bersifat toksik.
Hal tersebut menjadikan penggunaan pengobatan herbal menjadi salah satu alternatif yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Salah satu contohnya adalah Annona muricata (Sirsak) yang merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antikanker payudara (Syed et al., 2016).
Daun sirsak secara empirik telah digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan kanker. Sirsak (Annona muricata) adalah sebuah tanaman yang berasal dari keluarga tanaman Annonaceae dan tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Buah ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sebagai agen antikanker, antikonvulsan, antirematik, antiparasit, antimalaria, hepatoprotektif, dan antidiabetes. Penelitian dalam bidang fitokimia menunjukkan bahwa komponen utama dari Anonna muricata adalah annonaceous acetogenins.
Daun, kulit batang, batang, dan biji dari tanaman sirsak mengandung senyawa acetogenin yang memiliki aktivitas antitumor dan menunjukkan toksisitas yang selektif terhadap sel-sel kanker.
Baca Juga:Â Kanker Payudara Bisa Berakibat Fatal Jika Tidak Diobati
Senyawa acetogenin yang terdapat dalam daun sirsak memiliki sifat sitotoksik yang dapat berperan sebagai agen antikanker. Acetogenin ini berfungsi sebagai inhibitor pada kompleks 1 mitokondria, yang mengakibatkan penurunan produksi ATP dan pada akhirnya menyebabkan kematian sel kanker.
Selain itu, daun sirsak juga mengandung alkaloid, tannin, dan flavonoid yang memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Efek dari senyawa aktif ini muncul melalui interaksi dengan sel-sel kanker.
Hasil penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa ekstrak daun Annona muricata memiliki aktivitas sitotoksik yang signifikan, dengan nilai IC50 yang rendah, terhadap sel kanker payudara T47D (Suyatmi, dkk., 2012).
Kehadiran Annona muricata dengan kandungan acetogeninnya diyakini dapat menghasilkan penurunan kadar ATP dalam sel kanker, yang mana hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel dan memicu proses apoptosis pada sel kanker. Induksi apoptosis merupakan aspek yang dapat dikatakan penting dalam proses pengembangan terapi antikanker payudara yang memiliki sifat  selektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Syed et al., (2016) membuktikan bahwa ekstrak air Annona muricata memiliki efek sitotoksik pada sel kanker payudara. Langkah awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah mempersiapkan ekstrak sirsak.
Bagian yang digunakan adalah daun sirsak yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari dan telah dibuat dalam bentuk serbuk. Serbuk tersebut kemudian diekstrak menggunakan pelarut etanol menggunakan soxhletasi dan hasil ekstrak diuapkan menggunakan rotary evaporator. Langkah selanjutnya adalah melakukan kultur sel yang mana pada penelitian ini menggunakan lini sel kanker payudara MCF-7 dan vero.
Hasil uji selektivitas ekstrak daun sirsak pada sel MCF-7 dan sel Vero menunjukkan indek selektivitas sebesar 4,09. Dari hasil yang didapat melalui pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak bersifat selektif terhadap sel kanker.
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bersama bahwa kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia. Karena tingginya angka kasus tersebut maka perlu dilakukan penangan lebih lanjut dengan terapi yang tepat.
Salah satu pengobatan yang dapat digunakan pada kanker payudara ini adalah menggunakan kemoterapi, namun karena kemoterapi tersebut memiliki efek samping yang merugikan yaitu bersifat toksik maka salah satu alternatif terapi yang dapat digunakan adalah dengan tanaman herbal yaitu menggunakan ekstrak daun sirsak yang telah teruji mengandung senyawa acetogenin dan berperan sebagai agen antikanker.
Penulis: Puji Rahmanika
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News