Implementasi Teknologi Drone pada Sektor Agrikultur: Bantuan atau Ancaman?

Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian. Sebagai negara yang sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, perkembangan teknologi pada sektor pertanian tentu akan memberikan dampak yang besar untuk mendukung kemampuan dalam menunjang kebutuhan pangan. Oleh karena itu, perkembangan teknologi pada bidang agrikultur sangatlah diperlukan.

Adapun berbagai teknologi yang telah dikembangkan pada sektor ini, salah satunya adalah drone. Drone atau yang lebih dikenal sebagai unmanned aerial vehicles (UAV) adalah sebuah pesawat tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jauh dengan menggunakan alat kendali jarak jauh. Drone memiliki banyak jenis, tetapi yang sering digunakan pada sektor pertanian adalah quadcopter drone. Drone menawarkan berbagai manfaat untuk para petani, meliputi peningkatan efisiensi, peningkatan hasil panen, dan pengurangan biaya.

Baca juga: Pendampingan Teknologi Pencacah Pakan Cerdas (Smart Chopper) di Kabupaten Lumajang Kolaborasi Matching Fund 2023: Meningkatkan Kesejahteraan Peternak

Fungsi dari Drone pada Sektor Pertanian

1. Pemantauan Tanaman

Drone dapat digunakan untuk mengawasi perkembangan tanaman sejak benih hingga saat panen dengan melakukan pemantauan kondisi lahan. Hal ini mencakup pemberian pupuk pada waktu yang tepat, pemantauan pertumbuhan, pengecekan serangan hama, pemantauan pengaruh kondisi cuaca, hingga keamanan. Hal ini memungkinkan petani untuk memantau tanaman saat mereka tumbuh sehingga masalah apa pun dapat diatasi dengan cukup cepat untuk menyelamatkan tanaman, terutama ketika berhadapan dengan tanaman musiman.

Bacaan Lainnya

2. Penanaman dan Pembibitan

Drone dapat membantu dalam penanaman tanaman, yang sebelumnya dilakukan oleh para petani. Menanam dengan drone dapat digunakan untuk area yang sangat sulit dijangkau tanpa membahayakan pekerja. Mereka juga mampu menanam dengan lebih efisien. Teknologi ini tidak hanya menghemat tenaga kerja tetapi juga membantu menghemat bahan bakar dan dapat menggantikan kemampuan traktor besar yang mengeluarkan gas berbahaya dan mencemari lingkungan.

3. Pengaplikasian Penyemprotan

Penyemprot drone mempunyai wadah yang dapat diisi dengan pupuk dan pestisida untuk disemprotkan pada tanaman dalam waktu yang sangat singkat. Penyemprot drone mampu menavigasi area yang sangat sulit dijangkau, seperti ladang teh curam di dataran tinggi. Penyemprot drone menyelamatkan pekerja dari keharusan menavigasi ladang dengan tas penyemprot pestisida, yang dapat membahayakan kesehatan mereka akibat bahan kimia.

4. Drone dengan Kecerdasan Buatan atau Artifical Intelligence (AI)

Teknologi drone yang sedang dikembangkan juga melibatkan machine learning. mengintegrasikan Kecerdasan Buatan pada drone sangatlah penting untuk dapat lebih berguna bagi petani kecil di negara-negara berkembang seperti di Indonesia.

Teknologi drone saat ini efektif dalam memantau tanaman yang umum seperti jagung yang ditanam dalam pola lahan monokultur yang luas. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak upaya untuk melatih sistem kecerdasan buatan agar dapat mengenali tanaman yang kurang umum dan pola tanam yang lebih beragam. Meskipun drone menawarkan banyak manfaat bagi petani, ada juga beberapa tantangan yang mungkin menghambat petani dalam mengadopsi teknologi ini

Baca juga: Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Katalisator Perubahan dalam Dunia Pendidikan

Berikut Beberapa Tantangan yang Mungkin Menghambat Petani dalam Mengadopsi Teknologi ini

1. Takut akan Hilangnya Pekerjaan

Banyak petani khawatir bahwa penerapan teknologi drone akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan, karena lebih sedikit pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan manual di pertanian.

2. Kurangnya Kemampuan dan Pelatihan

Petani mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikan drone secara efektif. Hal ini dapat menyulitkan mereka untuk mengadopsi teknologi ini, karena mereka mungkin tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk menggunakannya.

3. Masalah Konektivitas

Seringkali, jaringan internet tidak tersedia berbagai daerah pedesaan. Dalam keadaan seperti ini, petani perlu membeli berbagai hal untuk keperluan internet, yang dapat menjadi pengeluaran berulang.

4. Masalah Cuaca

Drone sangatlah bergantung pada kondisi cuaca yang baik. Dalam kondisi cuaca hujan atau berangin, tidak disarankan untuk menerbangkan drone karena tidak dapat beroperasi dengan baik.

5. Biaya

Harga drone bisa mahal, dan banyak petani yang mungkin tidak memiliki finansial yang cukup untuk berinvestasi pada teknologi ini.

Baca juga: Tantangan Teknologi Drone dalam Teknik dan Konstruksi bagi Masyarakat Digital

Drone telah banyak mengubah industri pertanian dan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Drone menawarkan berbagai manfaat bagi petani di sektor pertanian, termasuk peningkatan efisiensi dan peningkatan hasil panen. Namun, masih ada jalan yang harus ditempuh sebelum drone menjadi bagian dari peralatan setiap petani, khususnya di negara-negara berkembang.

Ada banyak manfaat drone bagi petani, namun penting untuk memahami keterbatasan dan fungsinya, mengingat pertumbuhan populasi, kebutuhan petani, kebijakan operasional, dan menyusutnya lahan pertanian. Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai hilangnya pekerjaan dan kurangnya pengetahuan serta pelatihan yang mungkin menghambat petani dalam mengadopsi teknologi ini.

Penting bagi petani untuk bekerja sama dengan para pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa manfaat teknologi drone di bidang pertanian dapat terwujud, sekaligus mengatasi segala kekhawatiran atau tantangan yang mungkin timbul.

Peraturan penggunaan drone juga perlu dibuat dan direvisi di berbagai negara dan melakukan penelitian lebih lanjut pada teknologi ini. Melakukan hal ini tentu akan membantu menciptakan sektor pertanian jangka panjang yang lebih berkelanjutan dan produktif yang memberikan banyak manfaat.

 

Penulis: Alvin Hongara
Mahasiswa Jurusan Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Universitas Airlangga

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses