Air bekas cucian beras menjadi salah satu limbah organik yang hampir setiap hari kita hasilkan. Ketika kita tidak mengetahui manfaat-manfaat dari limbah ini, kita hanya akan membuangnya begitu saja. Padahal ada banyak sekali manfaat dari air cucian beras.
Salah satunya adalah dapat dijadikan pupuk organik cair (POC) karena memiliki kandungan natrium, fospor, kalium, kalsium, magnesium, sulfur, besi, dan vitamin B1 yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Pupuk ini dapat dibuat oleh siapa saja dan dimana saja. Termasuk mahasiswa yang dikenal berkantong tipis dan tidak memiliki lahan untuk berkebun. Penggunaan POC air cucian beras memungkinkan mahasiswa melakukan budidaya tanaman sendiri sehingga ia dapat meminimalisir pengeluaran sekaligus menerapkan gaya hidup sehat.
Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk organik dilakukan karena air beras mengandung 90% karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein. Air cucian beras juga mengandung zat pengatur tumbuh berupa vitamin B1 yang sangat baik untuk merangsang perpanjangan akar. Selain itu juga memiliki kandungan unsur hara yang dapat memacu proses pembungaan dan pembuahan dengan lancar pada tanaman.
Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk telah populer di kalangan pelaku pertanian organik. Contohnya salah satu dokter yang hobi berkebun yakni dr. Indra Tarigan, Sp.OG di kebun miliknya.
Ia sudah membuktikan kehebatan limbah air cucian beras untuk pupuk tanaman-tanaman miliknya. Namun, kehebatan limbah ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas meskipun pembuatannya cukup simple dan ramah di kantong. Maka dari itu, simak sampai habis ya!
Cara Pembuatan Pupuk Organik dari Air Cucian Beras
1. Campurkan 2 lt air cucian beras dengan 2 sdm gula pasir dan 20 ml em4
Air cucian beras dapat menggunakan hasil cucian yang pertama atau yang kedua. Kemudian untuk gula pasir dapat diganti dengan gula merah. em4 bisa diganti dengan mol tape, mol nasi, dll.
2. Simpan campuran di dalam wadah tertutup dan gelap selama 2 minggu
Campuran ini akan terfermentasi secara alami sehingga dapat dijadikan pupuk organik.  Proses ini akan memperkaya kandungan mikroba baik yang membantu proses penguraian nutrisi ketika disiramkan ke tanaman. Menaruh larutan ini di tempat gelap dapat mengoptimalkan proses fermentasi. Terakhir, jangan lupa untuk membuka dan menutup wadah setiap hari agar gas yang dihasilkan dapat dibuang.
POC yang berhasil akan berbau seperti tape dan berbusa di permukaan. Jika aromanya busuk atau terdapat belatung atau ulat, maka pembuatan pupuk gagal.
Cara Pengaplikasian Pupuk Air Cucian Beras
1. Disemprot sebagai pupuk daun
Dosis penyemprotannya adalah 1 lt air ditambahkan dengan 2 sdm pupuk air cucian beras. Kemudian kocok dan semprotkan pada daun tanaman. Pupuk ini memiliki efek kerja yang mirip dengan Gandasil D.
2. Disiram ke akar
Dosis yang digunakan adalah 20 ml pupuk air cucian beras untuk 1 lt air. Campurkan keduanya, lalu siram pada tanah.
Perlu diingat, pengaplikasian ini hanya dilakukan seminggu sekali. Jika terlalu sering akan merusak kandungan nutrisi dalam tanah.
Manfaat dari Pupuk Air Cucian Beras
1. Menyuburkan tanaman dan merangsang pembuahan
Kandungan karbohidrat dalam air cucian beras dapat menjadi sumber energi bagi mikroorganisme baik di dalam tanah. Mikroorganisme ini membantu proses dekomposisi bahan organik yang membuat tanah lebih subur.
2. Menghambat perkembangan bakteri patogen
Air cucian beras dapat menghambat perkembangan bakteri patogen karena mengandung bakteri antagonis yang mampu melawan bakteri jahat. Bakteri baik ini juga dapat mencegah hama kutu-kutuan dengan cara memecahkan sel telurnya.
3. Memacu pertumbuhan akar
Penggunaan air cucian beras sebagai POC sangat baik untuk merangsang pertumbuhan akar karena air beras mengandung vitamin B1 yang dapat membantu perpanjangan akar. Selain itu terdapat juga unsur nitrogen dan fosfor yang mampu merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun serta membantu proses pernapasan pada tanaman.
4. Menyuburkan tanah
Air cucian beras yang telah difermentasikan mengandung banyak sekali unsur hara yang baik untuk tanah, seperti : nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, vitamin B1, B3, dan B6, mangan serta zat besi.
5. Merimbunkan daun
air beras memiliki kandungan seperti protein, karbohidrat, lemak, serta unsur-unsur hara dan zat perangsang tumbuh yang sangat berguna bagi tanaman.
6. Menghambat syok pasca transplantasi
Kandungan dalam air beras mampu memberikan energi, meningkatkan pertumbuhan akar baru, mendukung mikroorganisme tanah, dan meredakan stres tanaman.
Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk organik adalah langkah sederhana dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman secara alami. Dengan memanfaatkan limbah dapur ini, kita tidak hanya membantu menjaga kesehatan tanaman dan tanah, tetapi juga ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah rumah tangga.
Metode ini bisa diterapkan pada tanaman hias, sayuran, hingga tanaman buah-buahan. Jadi, jangan ragu untuk mencoba dan melihat sendiri manfaatnya!
Metode berkebun menggunakan air cucian beras sebagai POC ini telah banyak disosialisasikan oleh mahasiswa pertanian di seluruh penjuru Indonesia melalui program KKN, pengabdian masyarakat, dan media sosial.
Sosialisasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat memahami betapa pentingnya pertanian berkelanjutan, mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan yang dapat merusak tanah serta dapat membantu ketahanan pangan di Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mencoba metode berkebun yang lebih ramah lingkungan dan tentunya ramah di kantong!
Penulis: Atha Inas Shafiyah
Mahasiswa Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News