AC dan Kontribusinya pada Pemanasan Global

Pemanasan Global
Ilustrasi Pemanasan Global (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Penggunaan pendingin udara (AC) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Di satu sisi, AC memberikan kenyamanan dan menghilangkan ketidaknyamanan akibat suhu udara yang tinggi.

Namun, di sisi lain, ada pertanyaan yang perlu kita pikirkan: Sejauh mana penggunaan AC berkontribusi terhadap masalah pemanasan global yang semakin meresahkan kita?

Penggunaan AC dan Emisi Gas Rumah Kaca

Pemanasan global adalah isu global yang telah menjadi perhatian serius bagi ilmuwan dan pembuat kebijakan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Temperatur bumi yang terus meningkat, perubahan iklim yang cepat, dan dampaknya terhadap ekosistem semakin mengemuka.

Salah satu kontributor potensial terhadap pemanasan global adalah penggunaan AC dalam jumlah besar.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak penggunaan AC terhadap pemanasan global, mempertimbangkan teori-teori ilmiah dan temuan penelitian terkini.

Salah satu dampak utama penggunaan AC terhadap pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca.

AC bekerja dengan mendinginkan udara di dalam ruangan, tetapi proses ini seringkali memerlukan konsumsi energi yang besar, terutama jika sumber energinya berasal dari bahan bakar fosil.

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) yang secara langsung berkontribusi pada efek rumah kaca.

Menurut penelitian oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), penggunaan AC telah menyumbang sekitar 14% dari total emisi gas rumah kaca global pada tahun 2020.[1]

Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan alternatif energi yang lebih berkelanjutan untuk menjalankan AC, seperti energi matahari atau listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan.

Efek Urban Heat Island (UHI) dan Peran AC

Teori Urban Heat Island (UHI) menyatakan bahwa perkotaan cenderung memiliki suhu yang lebih tinggi daripada daerah pedesaan karena aktivitas manusia, seperti penggunaan beton dan aspal, yang menyerap panas.

AC, meskipun dirancang untuk mendinginkan udara di dalam ruangan, dapat secara tidak sengaja memperburuk efek UHI.

Saluran pembuangan panas dari AC melepaskan udara panas ke lingkungan sekitarnya, menambah beban suhu lokal.[2]

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research Letters menyebutkan bahwa dibeberapa kota besar, efek pemanasan yang dihasilkan oleh AC dapat meningkatkan suhu lokal hingga 1°C.[3]

Oleh karena itu, strategi penggunaan AC yang bijaksana perlu diterapkan, seperti penempatan AC yang tepat dan penggunaan teknologi hijau untuk mengurangi jejak karbon.

Solusi dan Alternatif Berkelanjutan

Meskipun AC memiliki dampak negatif terhadap pemanasan global, bukan berarti kita harus menghentikan penggunaannya sepenuhnya.

Sebaliknya, kita dapat mencari solusi dan alternatif yang lebih berkelanjutan. Salah satu langkah utama adalah beralih ke sumber energi terbarukan untuk menjalankan AC, seperti panel surya atau listrik angin.

Selain itu, penggunaan teknologi pendingin yang lebih efisien dan ramah lingkungan juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan.

Penggunaan AC telah membawa kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kita harus memahami dan mengelola dampaknya terhadap pemanasan global.

Dengan memahami teori-teori ilmiah seperti emisi gas rumah kaca dan efek Urban Heat Island, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menggunakan AC secara lebih bijaksana dan berkelanjutan.

Solusi berbasis ilmiah dan teknologi dapat membantu kita mencapai keseimbangan antara kenyamanan dan keberlanjutan lingkungan.

Penulis: Fatta Ismiyana Sikumbang
Mahasiswa Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

  1. Intergovernmental Panel on Climate Change. “Climate Change 2021: The Physical Science Basis.”
  2. Akbari, Hashem et al. “Urban Heat Islands: Progress and Challenges.” Journal of Urban Health, vol. 84, no. 3, 2007, pp. 282-292.
  3. Smith, Richard et al. “The Climate and Air Quality Benefits of Urban Heat Island Mitigation.” Environmental Research Letters, vol. 14, no. 6, 2019.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI