Analisis Sistem Pakar dalam Mendiagnosa Penyakit pada Manusia

Medis
Ilustrasi: istockphoto

Abstract

In the age of rapidly developing information technology, expert systems have become a very useful tool in the field of health to help diagnose diseases in humans. This study aims to analyze the expert system in the process of diagnosis of disease in humans.

The research method involves literature review and data collection related to the application of expert systems in a medical context. The main focus of this analysis is on the architecture of expert systems, the diagnosis process, as well as the advantages and limitations of using expert systems in a medical context.

The results of the analysis show that expert systems can be a valuable tool in assisting doctors and medical personnel in diagnosing diseases in humans. The expert system uses a structured knowledge base and predefined rules to identify and predict diseases based on the symptoms and data entered.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pemeriksaan Widal Slide sebagai Diagnosa Demam Tifoid

The advantages of an expert system include its ability to consistently store and access medical knowledge, provide rapid and accurate diagnosis, and provide relevant treatment advice. However, there are also limitations to be aware of, such as reliance on accurate and complete data, as well as the possibility of errors or discrepancies with unusual cases.

This analysis provides a better understanding of expert systems in the diagnosis of diseases in humans. With this understanding, the development of more sophisticated and effective expert systems can be carried out to support informed medical decisions, accelerate the diagnosis process, and improve the overall quality of human health care.

Keywords: Analysis, Expert System, Diagnosis, Human Disease.

Abstrak

Dalam era teknologi informasi yang berkembang pesat, sistem pakar telah menjadi alat yang sangat berguna dalam bidang kesehatan untuk membantu mendiagnosa penyakit pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap sistem pakar dalam proses diagnosa penyakit pada manusia.

Metode penelitian melibatkan studi literatur dan pengumpulan data terkait implementasi sistem pakar dalam konteks medis. Fokus utama analisis ini adalah pada arsitektur sistem pakar, proses mendiagnosa, serta keunggulan dan keterbatasan penggunaan sistem pakar dalam konteks medis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem pakar dapat menjadi alat yang berharga dalam membantu dokter dan tenaga medis dalam mendiagnosa penyakit pada manusia.

Sistem pakar memanfaatkan basis pengetahuan yang terstruktur dan aturan-aturan yang telah ditentukan untuk mengidentifikasi dan memprediksi penyakit berdasarkan gejala dan data yang dimasukkan.

Keunggulan sistem pakar termasuk kemampuannya untuk menyimpan dan mengakses pengetahuan medis secara konsisten, memberikan diagnosa yang cepat dan akurat, serta menyediakan saran pengobatan yang relevan.

Namun, ada juga keterbatasan yang perlu diperhatikan, seperti ketergantungan pada data yang akurat dan lengkap, serta kemungkinan kesalahan atau ketidaksesuaian dengan kasus yang tidak biasa. Analisis ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sistem pakar dalam diagnosa penyakit pada manusia.

Dengan pemahaman ini, pengembangan sistem pakar yang lebih canggih dan efektif dapat dilakukan untuk mendukung keputusan medis yang tepat, mempercepat proses diagnosa, dan meningkatkan kualitas perawatan kesehatan manusia secara keseluruhan.

Kata Kunci: Analisis, Sistem Pakar, Diagnosa, Penyakit pada Manusia.

Baca Juga: Peran Kecerdasan Buatan dalam Pelayanan Kesehatan

Pendahuluan

Penyakit pada manusia merupakan permasalahan kompleks dalam dunia kesehatan yang membutuhkan diagnosis yang tepat dan akurat. Diagnosa yang tepat merupakan langkah penting dalam pengobatan yang efektif dan peningkatan kualitas hidup pasien. Dalam era kemajuan teknologi informasi, sistem pakar telah menjadi alat yang berharga dalam mendukung proses diagnosa penyakit pada manusia.

Sistem pakar adalah sistem komputer yang dirancang untuk meniru kemampuan berpikir dan pengambilan keputusan seperti seorang pakar manusia di bidang tertentu. Dalam konteks medis, sistem pakar telah terbukti sebagai alat yang efektif dalam membantu dokter dan tenaga medis dalam mendiagnosa penyakit pada manusia.

Sistem pakar ini berdasarkan pada basis pengetahuan yang luas dan aturan yang telah ditentukan, yang memungkinkan identifikasi gejala-gejala penyakit dan pengambilan keputusan yang tepat.

Namun, untuk memastikan efektivitas dan kesuksesan penggunaan sistem pakar dalam diagnosa penyakit pada manusia, diperlukan analisis mendalam terhadap sistem pakar tersebut. Analisis ini bertujuan untuk memahami kelebihan dan keterbatasan sistem pakar, serta mengevaluasi kinerja dan efektivitasnya dalam praktik medis.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit pada manusia. Analisis ini melibatkan aspek-aspek seperti arsitektur sistem pakar, proses diagnosa, basis pengetahuan, dan metode inferensi yang digunakan.

Melalui analisis ini, kami akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan keberhasilan sistem pakar, termasuk akurasi diagnosa, penggunaan basis pengetahuan yang tepat, dan metode inferensi yang efektif.

Arsitektur sistem pakar menjadi elemen penting dalam analisis ini. Kami akan menganalisis struktur dan komponen sistem pakar, termasuk bagaimana basis pengetahuan disusun dan bagaimana interaksi dengan pengguna terjadi.

Penelitian ini juga akan mempertimbangkan proses diagnosa yang dilakukan oleh sistem pakar, termasuk pengumpulan data pasien, analisis gejala, dan pengambilan keputusan berdasarkan aturan-aturan yang ada dalam basis pengetahuan.

Basis pengetahuan merupakan inti dari sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit pada manusia. Kami akan menganalisis komponen basis pengetahuan, yang mencakup aturan-aturan yang menghubungkan gejala dengan diagnosa penyakit. Evaluasi dan pembaruan basis pengetahuan secara berkala akan dipertimbangkan untuk meningkatkan akurasi dan kehandalan sistem pakar.

Baca Juga: Apa Itu Teknologi Laboratorium Medis?

Dalam analisis sistem pakar pada diagnosa penyakit pada manusia, kami juga akan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penerapan sistem pakar di dunia medis.

Faktor-faktor ini meliputi penerimaan dan keterlibatan para profesional medis, ketersediaan data medis yang berkualitas, serta tantangan dalam mengelola dan memperbarui sistem pakar secara efisien.

Dengan melakukan analisis mendalam terhadap sistem pakar dalam diagnosa penyakit pada manusia, diharapkan dapat ditemukan potensi perbaikan dan peningkatan dalam praktek medis. Hal ini akan membantu meningkatkan akurasi diagnosa, efisiensi pengobatan, dan kualitas perawatan kesehatan manusia secara keseluruhan.

Metode Penelitian

Systematic Literatur Review (SLR)

Sistematisasi Literature Review (SLR) adalah pendekatan metodologis yang sistematis dan terstruktur untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyintesis literatur yang relevan dengan bidang studi tertentu. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyajikan secara komprehensif bukti-bukti yang ada mengenai topik penelitian yang ditentukan (Triandini et al., 2019).

Sistem Pakar

Sistem pakar adalah jenis sistem komputer yang dirancang untuk meniru pengetahuan dan keahlian seorang ahli manusia di bidang tertentu (Jupri & Rosyani, 2022).

Sistem ini menggunakan pengetahuan yang dimasukkan ke dalamnya untuk menganalisis masalah, memberikan solusi, atau membuat keputusan yang serupa dengan yang dilakukan oleh seorang ahli manusia dalam domain yang spesifik (Anggraini et al., 2023).

Metode Forward Chaining

Forward Chaining merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Metode Forward Chaining dilakukan dengan cara menganalisa gejala dengan rumus runtut ke depan dengan mengunakan rumus (jika) dan (maka).

Sehingga dari data atau fakta yang telah dikumpulkan akan menghasilkan suatu kesimpulan. Rumus yang digunakan pada metode ini adalah rumus IF (jika) – THEN (maka) yaitu IF untuk masukkan fakta atau data sedangkan THEN untuk kesimpulan.

Baca Juga: Apakah Telemedicine Pasca Pandemi Covid-19 Masih dibutuhkan?

Pada penerapan metode ini harus mengetahui aturan (rule) yang ditulis dengan IF-THEN. Perumusan metode Forward Chaining jika dituliskan sesuai algoritma logika maka:

IF

AND (gejala)

AND (gejala)

AND (gejala)

THEN

Research Question

Merupakan pertanyaan peneliti berdasarkan persyaratan dari topik yang dipilih (Triandini et al., 2019). Berikut adalah pertanyaan yang dibuat terkait penelitian ini:

Tabel 1. Pertanyaan Peneliti

RQ1 : Mengapa harus menggunakan sistem pakar yang dilengkapi dengan metode Forward Chaining untuk mendiagnosis penyakit, contohnya penyakit kulit?
RQ2 : Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan penggunaaan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit?
RQ3 : Apa kelebihan dan kekurangan metode Forward Chaining dalam sistem pakar diagnosis penyakit, misalnya penyakit gigi?
RQ4 : Apakah sistem pakar diagnosa penyakit gigi menggunakan Forward Chaining dapat memberikan manfaat kepada penggunanya?

Search Process

Menemukan referensi dan bahan yang tepat untuk menjawab Research Question (RQ) difasilitasi oleh proses pencarian (Triandini et al., 2019). Proses pencarian dilakukan dengan search engine (Google Chrome) dengan alamat situs https://www.google.com/.

Baca Juga: Fungsi Petugas Medis di Lembaga Pemasyarakatan

Analisa dan Pembahasan

Tabel berikut menunjukan temuan dari pencarian artikel relevan yang diperoleh untuk menjawab empat pertanyaan peneliti yang akan dibahas pada bagian ini.

Tabel 2. Hasil Pencarian Artikel yang Relevan

No Author/ Tahun Metode Penelitian Kelebihan Metode Forward Chaining Kekurangan Metode Forward Chaining Faktor Pengaruh Keberhasilan Sistem Manfaat Sistem
1 Andrian Eko Widodo, Suleman, Angga Ardiyansyah, Dany Pratmanto, Sopian Aji, Dhea Savitri (2020). Forward Chaining, Perancangan sistem. Memiliki kemampuan     untuk memproses sejumlah informasi dan menentukan     solusi dengan cepat. 1) Pengetahuan sistem terbatas pada data yang diberikan. 2)   Tidak   efektif untuk  kasus  yang kompleks atau ketika terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. 1) Kualitas pengetahuan yang diberikan kepada sistem pakar berupa data-data mengenai penyakit gigi dan gejalanya yang harus ditingkatkan. 2) Perkembangan dan pemeliharaan sistem. Memberikan manfaat kepada pengguna dengan menunjukan hasil diagnosa yang akurat
2 Imas Kurniawan, Laila Isyriyah, Arif Tirtana (2021). Forward Chaining, Perancangan sistem. 1) Memiliki kemampuan     untuk memproses sejumlah informasi dan menentukan     solusi dengan cepat. 2) Memberikan  hasil yang   cukup akurat dalam    menentukan diagnosa. 3) Dapat dikombinasikan dengan  metode  lain untuk  meningkatkan kinerja dan  efisiensi sistem. 1) Pengetahuan sistem terbatas pada data yang diberikan. 2) Tidak efektif untuk  kasus  yang kompleks atau ketika terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan. 1) Kualitas pengetahuan yang diberikan kepada sistem pakar berupa data-data mengenai penyakit gigi dan gejalanya yang harus ditingkatkan. 2) Perkembangan dan pemeliharaan sistem. 1) Memberikan manfaat kepada pengguna dengan menunjukan hasil diagnosa yang akurat. 2) Efisiensi waktu.
3 M. Ramaddan  Julianti, Agus Budiman, Intan Ardinda Pramanova. Forward Chaining, Perancangan sistem. Dapat mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala yang dipilih oleh pengguna Pengetahuan sistem terbatas pada data yang tersimpan di database sehingga tidak efektif pada kasus yang lebih kompleks. Kualitas pengetahuan yang tersimpan di database, Pemeliharaan dan pengembangan sistem yang berlanjut. Dapat menentukan hasil diagnosa yang akurat kepada pengguna.
4 Amilia Trianasari, S.Kom, M.M., Nanang H., S.T., M.T.I. Forward Chaining, Perancangan sistem. Dapat mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala yang dipilih oleh pengguna Pengetahuan sistem terbatas pada data yang tersimpan di database sehingga tidak efektif pada kasus yang lebih kompleks. Kualitas pengetahuan yang tersimpan di database, Pemeliharaan dan pengembangan sistem yang berlanjut.  

Baca Juga: Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Pembahasan hasil, pada bagian ini pertanyaan peneliti (RQ) akan dibahas dan dijawab:

RQ1: Mengapa harus menggunakan sistem pakar yang dilengkapi dengan metode Forward Chaining untuk mendiagnosis penyakit, contohnya penyakit kulit?

Berdasarkan data pada Tabel 2., strategi Forward Chaining yang digunakan oleh sistem pakar penyakit kulit memastikan bahwa konsumen mendapatkan diagnosa yang dapat diandalkan.

RQ2: Faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan penggunaaan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit?

Tabel 2. menunjukkan hasil bahwa informasi yang terdapat dalam sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kulit masih terbatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang akan berperan penting dalam mempengaruhi keberhasilan terhadap penerapan sistem tersebut yaitu kualitas pengetahuan yang tersimpan di dalam database dan pemeliharaan, serta pengembangan sistem yang berlanjut sehingga banyak yang harus dikembangkan agar dapat memaksimalkan kinerja sistem tersebut.

Selain itu agar sistem pakar dapat terus bekerja dengan surat dan bermanfaat dalam mengidentifikasi penyakit kulit, sistem pakar harus dibuat dan dipelihara.

RQ3: Apa kelebihan dan kekurangan metode Forward Chaining dalam sistem pakar diagnosis penyakit, misalnya penyakit gigi?

Hasil penelitian dari Tabel 2. menunjukan bahwa:

  1. Kelebihan
    • Metode Forward Chaining dalam sistem pakar diagnosa penyakit gigi memiliki kemampuan untuk memproses sejumlah informasi dan menentukan solusi dengan cepat.
    • Memberikan hasil yang cukup akurat dalam menentukan diagnosa.
    • Dapat dikombinasikan dengan metode lain seperti certainty factor untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi sistem pakar diagnosa penyakit gigi.
  2. Kekurangan
    • Pengetahuan sistem terbatas pada data yang diberikan sehingga dibutuhkan lebih banyak data agar memaksimalkan kinerja dan pengetahuan sistem pakar diagnosa gigi tersebut.
    • Tidak efektif untuk kasus yang kompleks atau ketika terdapat banyak faktor yang harus dipertimbangkan.

RQ4: Apakah sistem pakar diagnosa penyakit gigi menggunakan Forward Chaining dapat memberikan manfaat kepada penggunanya?

Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada Tabel 2. dapat disimpulkan bahwa sistem pakar diagnosa penyakit gigi menggunakan metode Forward Chaining memiliki potensi untuk memberikan manfaat bagi penggunanya dari segi efisiensi waktu dan akurasi hasil yang diberikan.

Baca Juga: Peran Perawat dalam Penanganan Masalah Kesehatan Diabetes

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, sistem pakar dapat digunakan dalam bidang kesehatan, khususnya dalam diagnosis penyakit. Dalam bidang teknologi, sistem pakar juga dapat digunakan secara umum untuk memudahkan perolehan informasi tentang diagnosa suatu penyakit dan penanganan awal serta pengobatannya.

Terdapat beberapa simpulan yang dapat diambil sebagai berikut bahwa dengan mengacu kepada hasil SLR yang penulis lakukan pada jurnal yang dipublikasi dari tahun 2019-2023, metode Forward Chaining memiliki kelebihan dan kekurangannya, sehingga untuk dapat meminimalisir kekurangan tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan terhadap sistem pakar dan meningkatkan kualitas data.

Berdasarkan hasil dari SLR yang dilakukan pada publikasi jurnal, dari tahun 2019-2023. Metode Forward Chaining merupakan pendekatan yang efektif dalam sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada manusia.

Dengan menggunakan metode ini, sistem pakar dapat mengidentifikasi gejala-gejala yang ada pada pasien dan melacak hubungan antara gejala tersebut dengan penyakit yang mungkin terjadi.

Analisis terhadap proses Forward Chaining dalam sistem pakar menunjukkan bahwa kecepatan dan efisiensi proses inferensi dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi yang tepat.

Pemilihan aturan-aturan yang relevan dan perhitungan yang efisien dapat mempercepat proses diagnosa dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menghasilkan hasil yang akurat.

Pentingnya keterlibatan ahli domain dalam pengembangan dan evaluasi sistem pakar dengan metode Forward Chaining juga perlu diperhatikan. Keterlibatan ahli domain dalam memvalidasi aturan-aturan dan mengevaluasi hasil diagnosa dapat memberikan perspektif yang berharga dan meningkatkan keandalan sistem pakar.

Penulis: 
1. Aulia Safira Putri
2. Ihya Natik Wibowo
3. Muhammad Zyan Hutra Farizi
4. Wanda Hamidah

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Farhan Rahmadi Fajar, Mellyana Utami, Siti Nurjanah, Astika Restiani, Yolen Perdana Sari, & Perani Rosyani. (2022). Analisis Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT Menggunakan Metode Certainty Factor . OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer Dan Sains, 1(06), 652–657. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/oktal/article/view/555

Anggraini, Y., Mohamad Indra, M. Khoirusofi, Ibnu Nur Azis, & Perani Rosyani. (2023). Systematic Literature Review: Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi Menggunakan Metode Forward Chaining. BINER : Jurnal Ilmu Komputer, Teknik Dan Multimedia, 1(1), 1–7. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/Biner/article/view/2520

Deny Bagus Septian, Firman Noer Rizal, Ahmad Taufiqi, Stevianus Imanuel Salangka, & Perani Rosyani. (2023). Literatur Review: Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Gangguan Mental Menggunakan Metode Certainty Factor. OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer Dan Sains, 2(06), 1655–1666. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/oktal/article/view/2961

Noviantara, A., Aji Budiman, L., Apriyanti, W., & Rosyani, P. . (2023). Analisa Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Influenza (Flu) Pada Orang Dewasa Dengan Metode Forward Chaining . BINER : Jurnal Ilmu Komputer, Teknik Dan Multimedia, 1(2), 208–218. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/Biner/article/view/2906

Erni, Agung Laksono, A. ., Syahlanisyiam, M. ., & Rosyani, P. . (2023). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Manajemen, Ekonomi, Hukum, Kewirausahaan, Kesehatan, Pendidikan Dan Informatika (MANEKIN), 1(4 : Juni), 152–157. Retrieved from https://journal.mediapublikasi.id/index.php/manekin/article/view/2736

R. E. Putri, K. Molly Morita, and Y. Yusman, “Penerapan metode forward chainig pada sistem pakar untuk mengetahuikepribadian seseorang,” INTECOMS J. Inf. Technol. Comput. Sci., vol. 3, no. 1, p. 7, 2020, [Online]. Available:https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/INTECOM/article/view/1332

D.A.Fauzy,I.Iskandar,J.Rahmadhan,andR.Priambodo,“Aplikasi Bengkel Motor Dengan Sistem Pakar Menggunakan Metode Forward Chaining,” J. Sisfokom (Sistem Inf. dan Komputer), vol. 9, no. 1, pp. 89–96, 2020, doi:10.32736/sisfokom.v9i1.783.

Program,K.,Satu,S.,&Sukahar,B.(2017).Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining Berbasis Web Kelulusan Program Strata Satu Disusun oleh : Menggunakan  Metode Forward  Dan  Backward Chaining Berbasis Web Kelulusan Program Strata Satu Disusun Oleh :,7(100403020018)

I. R. Yansyah and S. Sumijan, “Sistem Pakar Metode Forward Chaining untuk Mengukur Keparahan Penyakit  Gigi  dan Mulut,”J.SistimInf.danTeknol.,vol.3,pp.41–47,2021,doi:10.37034/jsisfotek.v3i2.42

Hidayat,  M.  R.,  &  Maulana,  A.  (n.d.). This  work  is  licensed  under  a  Creative  Commons  Attribution-Share A like  4.0 International  License  Sistem  Pakar  Berbasis  Android  Untuk  Diagnosa  Penyakit  Gigi  Dengan  Metode  Forward Chaining. https://doi.org/10.31294/jtk.v4i2

Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Werla Putra, G., & Iswara, B. (2019). Metode Systematic Literature Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di Indonesia. Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 63. https://doi.org/10.24002/ijis.v1i2.1916

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.