Apa Sih Tipe Belajar Anak Usia Dini?

Tipe Belajar Anak Usia Dini
Ilustrasi Belajar Anak (Foto: Pixabay.com)

Anak bukanlah orang dewasa yang berbentuk mini. Anak tentu sangat berbeda dengan orang dewasa, perbedaan tersebut dapat dilihat dari fisik maupun psikisnya hingga kematangan intelektualnya.

Seorang anak sangat membutuhkan pendidikan agar dapat tumbuh dan berkembang dewasa dengan baik. Untuk mencapai tingkat dewasa maka diperlukan pendidikan yang baik pula oleh orang dewasa yang diberikan kepada anak secara intensif.

Tidak hanya itu saja, dalam memberikan Pendidikan pun harus memerlukan cara atau metode yang sesuai dan cocok untuk anak sehingga anak dapat menerimanya dengan baik dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, media untuk pembelajaran anak pun juga harus sesuai dengan anak agar anak tidak bosan menerima proses pembelajaran. Dan juga, media yang digunakan untuk pembelajaran pada anak usia dini akan sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga dapat terwujud cita-cita pendidikan yang diinginkan.

Bacaan Lainnya

Setiap anak didik mempunyai gaya belajar yang berbeda oleh karena itu, setiap anak didik seharusnya mendapatkan bimbingan pembelajaran yang berbeda pula sehingga seluruh anak didik dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Berhubungan dengan hal tersebut, tugas pendidik adalah menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan pembiasaan agar setiap anak didik merasa senang, membutuhkan, dan mau untuk belajar.

1. Tipe Auditori

Biasanya anak lebih mudah menerima pembelajaran dengan mendengarkan. Anak dengan tipe belajar auditori, harus mendengarkan pelajaran mereka untuk memahaminya. Mereka lebih suka segala sesuatunya dijelaskan dengan perkataan.

Tipe pendengar biasanya merekam informasi yang telah diucapkan. Beberapa dari mereka bahkan merasa lebih nyaman belajar jika disertai suara musik pelan. Mereka biasanya mengingat pelajaran dalam bentuk lagu favorit atau puisi. Keuntungan dari tipe ini, mereka tidak mudah bosan belajar, selama materinya disampaikan.

2. Tipe Visual

Anak lebih mudah belajar dengan cara melihat atau mengamati. Tipe visual bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau membaca terlebih dulu sebelum belajar hal-hal baru. Diperkirakan, sebanyak 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya.

Membaca buku dan melihat gambar adalah cara belajar yang paling disukainya. Tipe visual juga biasanya memilih duduk di kursi terdepan di sekolahnya, agar dia bisa melihat dengan jelas guru dan papan tulis. Mereka sangat bagus menuliskan ulang apa yang ada di papan tulis, tapi kadang suka terlewat instruksi yang diberikan secara dikte-red.

3. Tipe Audio Visual

Anak lebih mudah menerima dan mengikuti pembelajaran dengan cara mendengarkan dan melihat atau mengamati. Pengetahuan tipe belajar anak didik akan bermanfaat bagi guru dalam menerapkan pembelajaran individual yang tepat sesuai tipe belajar anak sehingga pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien. Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan dalam pembelajaran klasikal, strategi pembelajaran dapat diterapkan pada keempat tipe belajar siswa tersebut secara simultan.

4. Tipe Kinestetik

Di mana dalam pembelajaran anak lebih mudah belajar dengan melakukan atau mempraktekkan. Anak dengan kemampuan belajar kinestetik tidak bisa hanya duduk tenang dan menunggu informasi disampaikan. Mereka tertarik mencari sendiri hal-hal yang ingin mereka tahu tanpa harus selalu membaca buku panduan. Oleh karena itu, tipe ini cenderung tidak bisa diam dan kerap dianggap anak nakal karena kerap tidak bisa diam dan sulit mendengarkan penjelasan guru di sekolah.

Tim Penulis:
1. Arifianto Syahalief Rachman
Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

2. Nur Zaytun Hasanah
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia

Editor: Rahmat Al Kafi

Referensi:

Wahyuni, Mareta. dkk 2015. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.

Rahmat, Abdul. 2009. Super Teacher. Bandung : MQS Publishing

Marno. M.Pd dan Idris. M. S.Si. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar–Ruzz Media

Barizi, Ahmad dan Idris. Muhammad. 2010. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar–Ruzz Media

AH Sanaky, Dr. Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara

http://wolipop.detik.com/read/2011/07/12/183529/1679979/857/cara-mengenali-3-tipe-belajar-anak

http://paudjateng.xahzgs.com/2014/03/pembelajaran-paud-berpusat-pada-anak.html

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses