Bahaya Gadget pada Anak di Bawah Umur

Gadget pada Anak
Ilustrasi Penggunaan Gadget pada Anak (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Anak Kecanduan TikTok? Waspada, Bisa Jadi Mereka Sudah Tonton Konten Dewasa!

Dulu, anak-anak bercita-cita jadi dokter, pilot, atau guru. Sekarang? Banyak yang jawab, “Mau jadi seleb TikTok!
Tren boleh berubah, tapi yang bikin ngeri, bukan cuma anak-anak yang makin lengket sama gadget, tapi juga isi TikTok yang makin liar dan tak ramah untuk usia mereka.

 

Jangan Anggap Sepele: Sekali Scroll, Bisa Trauma Seumur Hidup

Di balik video joget dan challenge lucu, TikTok menyimpan sisi gelap. Dengan algoritma yang super pintar, satu kali anak nonton video sensual atau konten dewasa, maka timeline-nya bisa dibanjiri video sejenis.
Tanpa filter ketat, anak-anak bisa saja:

  • Melihat konten berpakaian minim atau seksual eksplisit
  • Menyerap gaya bicara dan perilaku dewasa sebelum waktunya
  • Mengalami distorsi nilai moral dan identitas diri

Lebih parahnya, mereka tidak sadar sedang diracuni pelan-pelan.

Bacaan Lainnya

 

Dampaknya Nyata: Anak Jadi Cepat Dewasa, Tapi Bukan Dalam Arti Positif

Banyak kasus menunjukkan anak-anak yang kecanduan TikTok:

  • Mengalami penurunan empati dan fokus belajar
  • Lebih mudah terpapar pergaulan bebas
  • Suka menirukan konten berbahaya demi likes dan views
  • Merasa minder dan tidak cukup “cantik” atau “keren” jika tidak seperti seleb TikTok

Ini bukan sekadar teori. Psikolog anak menyebutnya sebagai overstimulation digital – kondisi di mana otak anak-anak dipaksa menghadapi rangsangan yang terlalu berat secara emosi dan sensorik.

Baca juga: Sosialisasi Pemanfaatan Gadget pada Anak Sekolah Dasar di Desa Parsaoran

 

Kita Bicara tentang Anak-Anak, Bukan Mini Dewasa

Ingat, TikTok tidak sepenuhnya salah. Tapi tanpa pengawasan dan batasan, TikTok bisa menjadi pisau tajam di tangan bocah.
Ironisnya, banyak orang tua justru membiarkan anak bermain gadget sebagai “pengasuh digital” agar rumah tenang. Tapi saat tenang itu datang, bisa jadi anak sedang hanyut menonton sesuatu yang tak bisa mereka cerna.

 

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

  1. Pasang parental control di setiap perangkat.
  2. Batasi waktu penggunaan gadget, dan jangan beri akses tanpa pengawasan.
  3. Ajak anak ngobrol soal apa yang mereka tonton. Dengarkan, bukan hanya mengatur.
  4. Berani berkata tidak saat anak minta HP hanya demi scroll TikTok.
  5. Jadilah teladan digital. Kalau orang tua juga candu TikTok, jangan heran kalau anak ikut-ikutan.

 

Penutup: Jangan Tunggu Anak Kita Jadi Korban Baru

Terlalu banyak anak-anak yang tumbuh cepat tapi salah arah. Jangan biarkan TikTok mendidik anak kita tentang cinta, tubuh, atau hidup karena mereka belum siap.

Lebih baik dibilang ‘overprotektif’ hari ini, daripada menyesal seumur hidup karena membiarkan anak mengenal dunia dewasa terlalu dini.

Gadget bisa ditutup, tapi efeknya? Bisa menetap selamanya.

 

Penulis: Firman Andrian

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses