Berkutat dengan Sampah di Bawah Terik! Penanganan Sampah yang Inovatif oleh Mahasiswa KKN UAD Bersama Warga Notoyudan

KKN
Mahasiswa KKN UAD bersama Ketua Takmir Masjid Al-Hikmah

Yogyakarta – Dalam rangkaian kegiatan inovatif KKN Alternatif periode-92 tahun 2024 yang digelar di Masjid Al-Hikmah Notoyudan Gedongtengen, para mahasiswa melakukan aksi nyata dengan menyerahkan hasil penjualan sedekah sampah dari warga RW 23 dan RW 24 untuk infak masjid kepada Bapak Abdul Majid, selaku ketua takmir Masjid Al-Hikmah, (21/08/2024).

Program ini menjadi bagian dari tema besar “Dari Sedekah Sampah ke Lorong Sayur”, yang bertujuan untuk mentransformasi sampah menjadi sumber kehidupan.

Program ini dimulai dengan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik. Para mahasiswa KKN terjun langsung ke lapangan, mengunjungi rumah-rumah warga di RW 23 dan RW 24 untuk meminta dan mengumpulkan sampah yang memiliki nilai jual. Hasil penjualan dari sampah-sampah tersebut kemudian diserahkan kepada pengurus Masjid Al-Hikmah sebagai bentuk infak dari Masyarakat.

Bacaan Lainnya

Awalnya kita tidak berencana untuk sedekah sampah keliling, tetapi karena dirasa sampah yang terkumpul masih sedikit akhirnya kami spontan mengadakan program sedekah sampah keliling. Alhamdulillah, ternyata warga yang berpartisipasi jauh lebih banyak dari harapan dan sampah yang terkumpul pun jauh lebih banyak dari yang sebelumnya.” Terang Hanifah, selaku ketua KKN Unit I.B.1.

Walaupun kegiatan pengelolaan sampah ini memang sudah menjadi kegiatan rutin warga Notoyudan, namun dalam penanganan kali ini, para mahasiswa KKN UAD Unit I.B.1, menginisiasi beberapa inovasi dalam kegiatan. Selain terjun langsung ke rumah warga, terobosan dari mahasiswa KKN kali ini ialah mengubah botol air mineral bekas menjadi pot tanaman untuk beberapa sayuran seperti bayam, kangkung, terong, dan selada di sepanjang lorong kampung yang sebelumnya terkesan kumuh.

Baca Juga: Mahasiswa IPB Sukses Gelar KKN Internasional di Thailand: Pengabdian Berbasis Pendidikan

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat dan sejumlah lembaga sosial yang berkolaborasi dalam penyediaan bibit dan alat-alat pertanian. Selain itu, ibu-ibu daerah pun turut berperan aktif dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mahasiswa KKN mengenai teknik bercocok tanam.

“Saya sangat senang dengan adanya program ini. Bagi warga yang berada di bawah dekat Sungai, program sedekah sampah keliling sangat membantu kami untuk membersihkan sampah-sampah yang telah menumpuk sejak lama menunggu untuk disetor” ungkap salah satu warga Notoyudan.

Baca Juga: KKN Peduli Sampah: Solusi Sampah Rumah Tangga dengan Alat Composter di Sumber RW 01

Dengan adanya program KKN ini, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di berbagai wilayah lainnya. Transformasi sampah menjadi kehidupan ini merupakan langkah kecil yang berdampak besar, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan sejahtera. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi warga. Hasil panen dari Lorong Sayur pun dapat dikonsumsi sendiri sehingga membantu kebutuhan pangan warga.

“Semoga ke depannya program sedekah sampah keliling ini dapat dilanjutkan oleh masyarakat sekitar, terutama pemuda-pemudinya yang masih memiliki banyak tenaga untuk berkeliling kampung.” Lanjut Hanifah.

Penulis: KKN ALTERNATIF – 92 Unit I.B.1

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI