Bersaing di Era Digital, Simak Kisah Priti dalam Merajut Mimpi

Bersaing di Era Digital, Simak Kisah Priti dalam Merajut Mimpi
Ilustrasi (pixabay.com)

Priti Ratana Sutedja atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Priti. Dia lahir pada tanggal 09 Agustus 2004. Sebagian orang mengenalnya dengan karakteristik yang introvert dan pemalu. Dia juga pernah dianggap sebelah mata oleh orang lain karena tidak memiliki bakat.

Namun, ketika dirinya lulus dari Yayasan Pendidikan Kristen SMP Imanuel Viktori Bekasi  sifatnya berubah menjadi karakter yang berbeda. Setelah lulus Priti mendapat informasi bahwa dirinya mendapat SMK Negri, tetapi pada saat itu Priti tidak menyukai jurusan di sekolah tersebut.

Karena ketertarikannya dengan bidang jurnalis atau bidang komunikasi membuat Priti penasaran akan hal baru.  Hingga pada akhirnya Priti mencari SMK yang menyesuaikan minatnya. Lalu, Priti menemukan SMK Prestasi Prima dan masuk di jurusan Broadcasting atau Penyiaran Televisi. Sejak saat itulah Priti mulai aktif dengan kegiatan yang ada di sekolah.

Bacaan Lainnya
DONASI

Proses saat menemukan menemukan jatidirinya, berawal dari mendapat tantangan untuk mencoba hal baru. Priti diberikan tugas oleh salah satu guru SMK Prestasi Prima untuk menjadi seorang Master Of Ceremony (MC) di tahun 2020. Acara yang dilaksanakan juga beragam mulai dari kegiatan formal dan non formal.

Saat itulah Priti memiliki ketertarikan sebagai MC karena telah memiliki pengalaman menjadi MC di acara Webinar, Karir Expo, Talkshow, dan Podcast. Acara tersebut menghadiri bintang tamu yang memiliki pengalaman dalam jenjang karir seperti dosen dan tokoh masyarakat lain.

Pengalaman yang sangat berkesan ketika dirinya menjadi seorang MC. Sebelum dirinya mengetahui kalau Priti mampu dalam bidang MC. Priti mengatakan kalau sering dipandang sebelah mata. Dia mengaku bahwa dirinya sewaktu duduk dibangku di SMP ada acara yang mengadakan lomba. Lomba tersebut adalah menjadi pembawa acara menggunakan Bahasa Inggris.

Pada saat Priti tampil gurunya pun terkejut dan dan tidak menyangka kalau Priti mampu menjadi kontestan 3 terbaik dari 11 peserta. Selain itu juga, ketika Priti duduk dibangku di SMK, dirinya mengikuti lomba di acara “Erlangga English Speech Contest” menjadi perwakilan sekolah  pada tahun 2019, 2020 hingga 2021.

Menjadi seorang MC menurut Priti sangatlah hal yang menyenangkan, karena dapat berjumpa dengan orang – orang baru dan bintang tamu yang luar biasa. Priti juga memiliki hal berkesan yang membuat dirinya tidak menyangka karena pernah mewawancarai seorang pengusaha, model, pembisnis.

Priti juga pernah mendapat panggilan kerja sebagai MC di sebuah acara yang diselenggarakan di kampusyang letaknya di Depok. Ketika mendapatkan tawaran tersebut, Priti sangatlah kagum dengan bintang tamu yang disabilitas. Priti menceritakan bintang tamu itu tidak kekurangan, bahkan bintang tamu tersebut memiliki kehebatan yang luar biasa.

Meskipun bintang tamu tersebut berkebutuhan kusus, namun memiliki bakat yang cukup menarik dan patut diapresiasi oleh masyarakat seperti bermain alat musik biola dan gitar, dan beberapa ada yang menyukai olahraga juga.

Priti juga memiliki strategi untuk menjadi seorang MC agar atmosfer terbangun disebuah acara yang dirinya sedang bawakan. Strategi yang Priti bangun ketika menjadi seorang MC pada saat acara, yaitu harus lebih percaya diri karena memiliki sebuah mood atau perasaan yang baik membuat suasana menjadi nyaman, yang kedua harus berdoa agar acara yang dibawakan dapat berjalan dengan lancar, dan yang terpenting harus mengetahui materi yang akan dibahas karena MC harus membangun eye contact kepada penonton dan narasumber agar tercipta suasana nyaman, asik, dan baik.

Strategi itulah yang mendorong Priti untuk lebih terbuka dengan ruang lingkup baru yang menjadikan dirinya sehebat sekarang, tidak seperti dahulu kala Priti yang pemalu daan pendiam. Menjadi seorang MC juga memiliki hambatan seperti macet, microphone mati.

Kendala tersebut merupakan kendala yang tidak bisa diprediksi. Tetapi tidak dapat dihindari, hanya saja harus ada solusi. Acara tersebut diselenggarakan oleh sebuah tim, untungnya tim yang menanggungjawabkan bisa mengatasi permasalahan itu. Namun, seorang MC dan panitia penyelenggara harus tetap professional dan tidak boleh panik.

Priti mampu berunah menjadi sosok yang jauh dari sifat pendiam yang sebelumnya dirinya miliki yang pastinya karena ada sebabnya. Faktor pendorong Priti dalam menjadi seorang Master Of Ceremony (MC) itu adalah dirinya mengidolakan seseorang.

Tokoh inspirasi yang menjadikan Priti lebih banyak belajar menjadi seorang MC adalah Raffi Ahmad dan Kiki Saputri, dan Raditya Dika. Tokoh tersebut Priti idolakan karena pada saat menjadi MC, mereka mampu menarik perharian penonton. Priti juga banyak belajar dari sosok tokoh yang di idolakan, menurutnya menjadi pembawa acara disebuah MC harus mampu menguasai materi yang relevan dengan acara tersebut.

Saat ini Priti belum ada proyek yang dilakukan sebagai seorang MC. Namun, saat ini Priti sedang menikmati pekerjaannya sebagai kasir di salahsatu usaha Food & Beverange (F&B). Priti juga mengakui bahwa dirinya ingin fokus kejenjang pendidikan, yaitu kuliah dan rencananya akan mencoba tes PTN lagi, jadi Priti masih terus berberjuang.

Priti juga memberikan saran dan tips berguna untuk pemula yang baru mau menjalani karir sebagai MC. Menurut Priti yang perlu diperhatikan adalah belajar untuk mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri agar mampu menjadi MC yang percaya diri dan tidak gugup.

Lalu, perlu memperhatikan postur tubuh untuk tetap berdiri dengan tegap agar penonton bisa melihat si pembawa acara dalam posisi yang sudah siap. Tidak kalah penting yang harus diperhatikan juga dalam memilih kostum yang menyesuaikan dengan tema acara yang dibawakan, seperti acara formal dan non formal.

Seperti misalnya MC acara pernikahan, ulang tahun, 17an. Selain itu juga ketika menjadi MC harus bisa dalam tutur bahasa agar pesan yang disampaikan oleh MC dapat sampai ke penonton yang menyaksikan.

 

Sindy Bella Rahimah

Penulis: Sindy Bella Rahimah
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Digital dan Media, Institut Pertanian Bogor

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI