Era Digital 5.0: Komunikasi Bisnis

Era Digital 5.0: Komunikasi Bisnis
Sumber: pixabay.com

Society 5.0 merupakan kelanjutan dari konsep “Society 4.0” yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 mengacu pada penggunaan teknologi digital dan otomasi dalam industri dan manufaktur.

Society 5.0 merupakan konsep Jepang yang menjadi topik penting dalam diskusi global mengenai perubahan sosial dan ekonomi di era digital. Konsep ini mencakup visi bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan.

Seiring dengan berlanjutnya revolusi industri dan kemajuan teknologi, kita terus melihat perubahan signifikan dalam cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi. Di era Revolusi Industri 4.0, kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT) dan analisis big data telah membawa perubahan. Namun diskusi baru mengenai “Teknologi 5.0” mulai bermunculan. mencerminkan dorongan lebih lanjut menuju masa depan teknologi yang belum sepenuhnya terungkap.

Bacaan Lainnya
DONASI

Di era inovasi teknologi yang pesat, semakin banyak fokus pada masa depan mistis yang sering disebut sebagai “Tech 5.0”. Meski konsepnya belum sepenuhnya terdefinisi, namun kita bisa mempertimbangkan latar belakang dan tren yang dapat mempengaruhi perkembangan teknologi di era baru ini. Revolusi Industri 4.0 akan membawa perubahan signifikan pada model bisnis, produksi dan interaksi manusia dengan teknologi.

Teknologi 4.0 mencakup kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), big data, dan komputasi awan, yang membuka pintu menuju konektivitas yang belum pernah ada sebelumnya. Teknologi 5.0 dapat membawa kita ke era Internet of Everything (IoE), dimana segala sesuatu, termasuk perangkat elektronik, benda sehari-hari, dan infrastruktur perkotaan, terhubung dan berkomunikasi secara otomatis.

Era Digital 5.0 diharapkan menjadi fase selanjutnya dari revolusi digital yang mencakup beberapa inovasi dan perubahan mendasar. Meski istilah tersebut belum sepenuhnya diketahui, namun kita bisa menggambarkan latar belakang yang mendukung munculnya teknologi 5.0.

Di era yang semakin digital, kehadiran perusahaan di jejaring sosial bukan hanya sebuah kebutuhan, namun juga menjadi kunci untuk membangun citra perusahaan yang positif dan relevan. Media sosial adalah platform yang efektif untuk menjangkau khalayak, membangun kisah merek, dan membangun kepercayaan. Pertama-tama, kita perlu mengetahui beberapa hal yaitu :

  • Memahami audiens Anda dan kebutuhannya
    Langkah pertama untuk menciptakan citra perusahaan yang efektif adalah memahami target audiens.
  • Menganalisis data demografi, preferensi, dan kebiasaan online
    Hal ini sangat membantu perusahaan menghasilkan konten yang relevan dan menarik untuk target audiens yang diinginkan.
  • Memilih platform yang tepat
    Tidak semua jejaring sosial cocok untuk semua bisnis. Penting untuk memilih platform yang sesuai dengan karakteristik dan target audiens perusahaan Anda. Misalnya, Instagram bisa lebih efektif untuk merek yang ingin menonjolkan aspek visual dan kreatif.
  • Konten berkualitas dengan mempertimbangkan merek
    Konten adalah raja di dunia media sosial. Mampu membuat konten yang menarik, relevan, dan mengkomunikasikan merek dengan jelas dapat membuat perusahaan lebih dikenal dan diingat oleh audiens.
  • Konsistensi merek dalam setiap pesan
    Konsistensi merupakan salah satu kunci untuk membangun citra merek yang kuat. Dari gaya penulisan hingga elemen visual seperti logo dan warna, pastikan setiap pesan konsisten. Itu membantu menciptakan pengalaman yang kohesif bagi penonton.
  • Menanggapi komentar dan pesan
    Berkomunikasi langsung dengan audiens Anda adalah cara efektif untuk membangun kepercayaan. Menanggapi komentar, pertanyaan atau kritik dengan cepat menunjukkan bahwa perusahaan menaruh perhatian dan menghargai pendapat konsumen.
  • Membangun Komunitas Online yang Aktif
    Membangun komunitas online dapat membangun hubungan yang lebih mendalam dengan pelanggan. Dengan menyelenggarakan kompetisi, sesi informasi, atau diskusi topik, perusahaan dapat secara aktif mengundang audiensnya untuk berpartisipasi. Lalu juga perusahaan memantau dan mengukur kinerja. Menggunakan analisis media sosial sangatlah penting.Dengan memantau dan mengukur efektivitas pesan, kampanye, dan komunikasi, perusahaan dapat menyesuaikan strateginya berdasarkan data dan tren yang diidentifikasi.

 

Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus menjadi topik perbincangan yang menarik karena semakin kita mempelajarinya, semakin kita menyadari bahwa teknologi ini mempunyai kontribusi yang besar terhadap perkembangan individu maupun perusahaan.

Perusahaan konsultan manajemen global Amerika, McKinsey, menemukan bahwa 50 persen perusahaan di seluruh dunia telah mengadopsi kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan di area bisnis mereka, sebuah survei mengungkapkan.

Kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan, mendorong perusahaan untuk memanfaatkan hal tersebut. Hal ini karena AI dapat membantu bisnis tetap relevan dan kompetitif dalam kondisi pasar yang berubah dengan cepat. Kecerdasan buatan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan akurat.

Hal ini sejalan dengan data dari perusahaan konsultan Accenture yang menyebutkan kecerdasan buatan dapat meningkatkan produktivitas karyawan hingga 40%. Kecerdasan buatan sebenarnya sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari. Misalnya, ketika Anda mengetik sesuatu ke ponsel Anda, ponsel tersebut memiliki fitur koreksi otomatis.

AI Pertama” adalah pendekatan strategis yang menempatkan AI sebagai pusat proses bisnis dan pengambilan keputusan. Pendekatan ini mengoptimalkan efektivitas AI untuk mendorong inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan.

Cara berpikir seperti ini tidak menggantikan kecerdasan manusia, namun justru meningkatkannya sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, mengotomatiskan tugas yang berulang, dan menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi bagi pelanggan. Kecerdasan buatan dapat diterapkan di berbagai bagian proses bisnis, dimulai dari proses manajemen operasional.

Perusahaan pemasaran dan penjualan dapat menggunakan AI untuk menganalisis data terkait konsumen dan preferensi, bahkan memprediksi tren. Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran berdasarkan rekomendasi lokasi, waktu dan target audiens.

Dengan menggunakan kecerdasan buatan, perusahaan dapat menyederhanakan proses penggajian yang seringkali dianggap rumit dan membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi. Platform Human Resource Information System (HRIS) yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan memudahkan dalam menghitung elemen gaji dan platform ini juga dilengkapi dengan peraturan gaji terkini, memastikan update otomatis para profesional HR.

Mengadopsi pendekatan berbasis AI adalah cara terbaik untuk mengoptimalkan kemampuan dan manfaat bisnis AI. Pendekatan ini dapat membantu perusahaan untuk terus berinovasi dan mengoptimalkan seluruh proses bisnis.

Kehadiran teknologi sudah menjadi hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan bisnis. Di perusahaan saat ini, salah satu fungsi terpenting teknologi adalah meningkatkan komunikasi internal antara karyawan dan pelanggan.

Di era globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan.Teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bisnis, khususnya kehidupan bisnis dalam lingkungan yang semakin kompetitif.

Kebutuhan akan teknologi informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi perusahaan untuk bertahan dalam persaingan dunia bisnis. Teknologi informasi telah memfasilitasi perkembangan teknologi produk dan proses serta masyarakat informasi.

Perubahan akibat globalisasi mempengaruhi perubahan lingkungan bisnis yang meliputi perubahan teknologi, perubahan persepsi konsumen dan persaingan produk. Oleh karena itu, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan layanannya.

Keunggulan kompetitif suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan kriteria keuangan seperti efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Seiring berkembangnya teknologi informasi, dihasilkan produk-produk berkapasitas tinggi yang berkualitas tinggi, hemat energi dan fungsional, serta dapat memproses, menyimpan dan menampilkan data dan informasi di tempat kerja lain dan dalam teknologi informasi.

Untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan, setiap organisasi terdiri dari tiga pilar utama yaitu. proses, sumber daya manusia, dan teknologi. Saat merencanakan rantai proses, ketiga elemen ini harus digabungkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Teknologi yang dapat menjaga komunikasi efektif tanpa interaksi tatap muka langsung semakin dibutuhkan seiring menjamurnya ruang kerja digital yang mengharuskan karyawan bekerja di ruang produktif dari mana saja. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat menggunakan solusi komunikasi terpadu.

Unified Communications adalah solusi yang menyatukan semua bentuk komunikasi ke dalam satu platform – baik suara, video atau teks – yang tidak dibatasi oleh jarak, waktu atau media. Dengan menggunakan solusi komunikasi terpadu, setiap karyawan dapat memilih cara paling efektif untuk berkomunikasi dengan kolega atau pelanggan.

Dengan cara ini, mereka dapat melanjutkan pekerjaannya secara efektif, karena komunikasi lebih efektif, tempat kerja jauh dan perangkat yang digunakan tidak menghalangi. Perkembangan teknologi informasi tidak hanya memudahkan komunikasi global, namun juga mempercepat pertumbuhan informasi dengan kecepatan yang luar biasa.

Komputer dan jaringan informasi mempercepat pertukaran ide dan informasi, menghasilkan ide-ide teoritis baru, mempersingkat dan menyederhanakan proses penelitian. Dengan kata lain, perkembangan teknologi informasi mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan.

Kesimpulan

Society 5.0 merupakan kelanjutan dari Revolusi Industri 4.0 dan mencerminkan dorongan lebih lanjut menuju masa depan teknologi yang belum sepenuhnya terungkap. Teknologi 5.0, yang mungkin akan mengantarkan era Internet of Everything (IoE), membuka pintu menuju konektivitas yang lebih besar.

Dengan kemajuan seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, big data, dan komputasi awan, era Digital 5.0 diharapkan menjadi fase berikutnya dari revolusi digital, yang membawa inovasi dan perubahan besar.

Langkah lain dalam proses implementasi Teknologi 5.0, Perusahaan harus memantau perkembangan Teknologi 5.0 dan mempersiapkan implementasi inovasi ini. Libatkan tim teknologi dalam mengidentifikasi tren dan mengintegrasikan teknologi baru secara efektif.

Pelatihan karyawan: Sebelum adanya perubahan teknologi, penting untuk melatih karyawan tentang kecerdasan buatan dan teknologi baru. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan keterampilan yang diperlukan.

 

Penulis: Salwa Nur Cahyati
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Institut Pertanian Bogor University

 

Referensi:

https://media.neliti.com/media/publications/244820-penerapan-teknologi-informasi-dalam-peni-450f6274.pdf

https://www.marketeers.com/ai-first-mindset-kunci-sukses-transformasi-bisnis-di-era-digital/

https://alumni.bsi.ac.id/alumnicareer-detail/society-5.0:-transformasi-masyarakat-dalam-era-digital#:~:text=Society%205.0%20adalah%20konsep%20yang,signifikan%20dalam%20berbagai%20aspek%20kehidupan.

https://phintraco.com/efektivitas-komunikasi-bisnis-dengan-solusi-unified-communication/

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI