Cara Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

Jiwa Kewirausahaan
Ilustrasi Jiwa Kewirausahaan (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Perlambatan ekonomi global membuat angka pengangguran meningkat serta memaksa para pekerja menerima pekerjaan dengan kualitas lebih rendah.

Perlambatan ekonomi global saat ini kemungkinan akan memaksa banyak pekerja untuk menerima pekerjaan yang berkualitas rendah, berupah rendah, tidak mendapat jaminan kerja, dan tidak mendapat perlindungan sosial sehingga semakin memperparah kesenjangan yang diperburuk oleh krisis Covid-19.

Dikutip dari International Labour Organization (ILO), “kesenjangan pekerjaan global mencapai 473 juta pada 2022, sekitar 33 juta di atas tingkat tahun 2019”.

Bacaan Lainnya

Adanya Covid-19 membuat angka pengangguran yang meningkat karena banyak perusahaan yang mengalami Collapse atau bangkrut saat terjadi Covid-19 sehingga membuat orang yang bekerja di perusahaan tersebut harus kehilangan pekerjaannya.

Selain itu, ada juga perusahaan yang masih berusaha untuk tetap beroperasi di masa Covid-19 dengan mempekerjakan beberapa pekerja saja sehingga memutus sebagian hubungan kerja dan tidak membuka lowongan pekerjaan.

Dengan demikian, meningkatnya pengangguran pada saat Covid-19 disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja dan sedikitnya lapangan pekerjaan.

Kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat lebih memilih berwirausaha dari pada menganggur. Banyak masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja dan kini beralih profesi dengan cara membangun usaha atau berwirausaha.

Walaupun hanya usaha kecil, tetapi bagi mereka hal tersebut bisa dijadikan sebagai pendapatan alternatif sehari-hari. Masyarakat yang membuat usaha tidak serta merta memulai usahanya bagitu saja.

Mereka harus menumbuhkan jiwa kewirausahaan terlebih dahulu agar usahanya dapat berjalan secara optimal dan bisa berkembang.

Ada beberapa cara agar kita bisa memunculkan jiwa kewirausahaan di diri kita, yang pertama yaitu niat dan keyakinan.

Niat dan keyakinan dijadikan sebagai pondasi awal terciptanya sebuah usaha yang akan kita mulai. Dengan berpondasi niat dan keyakinan, usaha yang kita mulai bisa berjalan dengan optimal.

Kedua yaitu cepat dan tanggap dalam mengidentifikasi peluang. Semua orang yang mendirikan sebuah usaha pasti mereka memanfaatkan peluang yang didapat dari lingkungan sekitarnya.

Setelah mengetahui peluang atau potensi usaha tersebut, kita juga harus tanggap dengan cara mencoba membuat sebuah usaha di lingkungan tersebut.

Ketiga yaitu belajar dari pengalaman orang lain. Melihat perjalanan seorang pengusaha yang sudah menelan manis pahitnya dalam mendirikan sebuah usaha dan kini sudah bisa mengembangkan bisnis yang telah mereka dirikan, akan menambah motivasi di diri kita dan menghindari resiko-resiko yang kemungkinan akan terjadi seperti pengalaman yang pernah dialami seseorang yang dijadikan motivator dalam menjalankan usahanya.

Keempat berupa modal. Banyak orang yang ragu memulai usahanya karena keterbatasan modal. Untuk modal awal, sebaiknya kita menggunakan harta atau aset yang kita punya tanpa harus meminjam ke orang lain untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi kedepannya.

Kelima yaitu dengan mengasah kemampuan dan keterampilan penjualan. Kemampuan atau keterampilan menjual merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha karena hal ini adalah cara yang dibutuhkan untuk menarik minat orang agar calon pembeli mau membeli produk maupun jasa yang kita tawarkan.

Selanjutnya yaitu memulai usaha. Jika sudah yakin dengan usaha yang akan dilakukan, maka segeralah memulai usaha tersebut dan konsisten dengan usaha yang sudah dimulai. Jangan hanya bermodal niat tetapi tidak ada aksi untuk memulai usaha tersebut.

Cara-cara tersebut bagus untuk dicoba untuk seseorang yang ingin menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebelum memulai atau mendirikan sebuah usaha.

Selain menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kita juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang bisa mengajarkan kita untuk membuat sebuah usaha seperti mengikuti seminar kewirausahaan, mengikuti pelatihan berwirausaha, dan mengikuti sebuah komunitas usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dengan mengikuti seminar atau pelatihan, kita bisa mengasah kemampuan kita untuk berwirausaha dan mampu melihat sebuah peluang usaha di sekitar kita.

Jika kita mengikuti sebuah komunitas UMKM, kita bisa menambahkan wawasan, bertukar ide usaha, menambah relasi usaha sehingga memudahkan kita untuk membuat sebuah usaha.

Selain itu, kita juga bisa melihat pengalaman anggota komunitas tersebut agar kita bisa meminimalisir resiko-resiko yang bisa terjadi dalam berwirausaha.

Ada berbagai manfaat mengikuti sebuah komunitas UMKM seperti belajar dalam tim, memiliki jaringan relasi yang luas, berbagi pengalaman antar anggota, meningkatkan softskill, dan saling membantu memecahkan masalah.

Menganggur bukan opsi terbaik bagi masyarakat, baik bagi orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), seorang pelajar yang baru lulus sekolah, maupun seorang mahasiswa yang baru wisuda karena dengan menganggur kita tidak mempunyai penghasilan sama sekali.

Menganggur hanya dilakukan oleh seseorang yang tidak mau berusaha mencari sebuah pekerjaan dan putus asa dengan keadaan yang ada tanpa melihat sebuah peluang usaha.

Di era sekarang banyak cara untuk mempunyai sebuah penghasilan, salah satunya dengan berwirausaha. Sekarang wirausaha bisa dilakukan secara online sehingga memiliki linkup pasar yang sangat luas dan tentunya berwirausaha bisa dijadikan pekerjaan yang menjanjikan untuk masa mendatang.

Berwirausaha bisa dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, dan dimana saja. Dengan niat sungguh-sungguh, sebuah usaha pasti kan tercipta.

Oleh karena itu, dengan berwirausha bisa mengurangi angka pengangguran karena dengan membuat sebuah usaha kita bisa mendapat sebuah pekerjaan bahkan dengan berwirausaha kita bisa menciptakan sebuah lapangan pekerjaan.

“Kesempatan tidak datang dua kali, tetapi kesempatan akan datang kepada siapa yang tidak pernah berhenti mencoba”~Dzawin Nur, kalimat tersebut sangat cocok untuk dijadikan motivasi bagi mereka yang masih menganggur dan masih sibuk mencari sebuah pakerjaan.

Penulis: Rafid Primadika Setiawan
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Tidar

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI