Dampak Media Sosial terhadap Kehidupan Psikologis Generasi Z

Media Sosial dan Kehidupan Psikologis Generasi Z
Media Sosial dan Kehidupan Psikologis Generasi Z

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari hari, khususnya bagi Generasi Z yang tumbuh di era digital. Dengan akses yang mudah dan cepat melalui platform seperti Instagram, tiktok, twitter dan lainnya. Meskipun memberikan kemudahan dalam komunikasi dan akses informasi, penggunaan media sosial juga membawa dampak yang kompleks terhadap kehidupan Generasi Z.

Dampak tersebut bisa bersifat positif, seperti meningkatkan kreativitas dan memperluas jaringan sosial, namun tidak jarang juga menimbulkan efek negatif, seperti kecemasan, gangguan Kesehatan mental dan ketergantungan digital. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai berbagai dampak media sosial dan ketergantungan digital.

Baca juga: Dampak Media Sosial bagi Remaja

Media sosial memberikan kemudahan bagi remaja untuk terhubung dengan teman baru dan menjalin hubungan melalui platform yang memfasilitasi secara langsung, meskipun jarak memisahkan. Dengan fitur-fitur seperti pesan pribadi, video call, serta grup atau komunitas yang berbasis minat Bersama, remaja dapat memperluas jaringan pertemanan mereka secara global.

Bacaan Lainnya

Hal ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi, berbagi pengalaman dan membentuk ikatan emosional tanpa Batasan geografis. Namun, meskipun media sosial memberikan banyak peluang, penting bagi remaja untuk tetap berhati-hati dalam memilih teman dan menjaga privasi, agar hubungan yang terjalin tetap sehat dan aman.

Media sosial telah menjadi platform penting bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan membentuk identitas mereka. Melalui berbagai fitur seperti foto, video, dan status, serta dapat menunjukkan minat, pendapat dan kreativitas mereka kepada dunia. Platform seperti Instagram, tiktok atau twitter memberi mereka ruang untuk bereksperimen dengan gaya pribadi, nilai-nilai dan bahkan membentuk komunitas yang memiliki kesamaan visi.

Proses ini tidak hanya membantu mereka memahami siapa diri mereka, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri dengan mendapat dukungan atau umpan balik dari teman atau pengikut. Meski demikian, penting bagi remaja untuk tetap bijak dalam menggunakan media sosial, agar ekspresi diri yang mereka bangun tetap positif dan tidak terpengaruh oleh tekanan sosial dunia maya.

Baca juga: Dunia Maya, Realita Baru: Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada Kesehatan mental seseorang. Banyak individu merasa tertekan untuk memenuhi standar kecantikan, kesuksesan, atau gaya hidup tertentu yang sering dipromosikan di platform-platform tersebut.

Hal ini dapat menimbulkan perasaan rendah diri, kecemasan dan bahkan depresi, terutama Ketika seseorang membandingkan kehidupannya dengan gambaran yang disajikan oleh orang lain. Selain itu, kecanduan media sosial dapat menyebabkan gangguan tidur, karena banyak pengguna menghabiskan waktu berjam-jam dengan menggunakan media sosial.

Media sosial juga dapat mempengaruhi kualitas tidur secara signifikan, terutama jika digunakan menjelang waktu tidur. Paparan cahaya biru dari layar ponsel atau komputer dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, sehingga menyebabkan kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.

Selain itu aktivitas di media sosial yang melibatkan interaksi atau konsumsi konten yang menstimulasi otak. Seperti berita atau media visual yang mengandung emosi kuat, dapat meningkatkan kecemasan atau ketegangan dan sulit rileks untuk tidur.

Kebiasaan memeriksa media sosial hingga larut malam juga dapat mengganggu aktivitas tidur yang sehat, sehingga memperburuk kualitas tidur yang sehat,. Hal ini pada akhirnya dapat berdampak buruk pada Kesehatan fisik dan mental, seperti menurunnya konsentrasi, daya ingat dan Kesehatan emosional. 

Baca juga: Dari TikTok ke TPS: Bagaimana Media Sosial Membentuk Pilihan Politik Generasi Muda

Penggunaan media sosial yang berlebihan berdampak negatif pada prestasi akademik, karena sering mengalihkan perhatian siswa dari tugas dan kegiatan belajar. Aktivitas yang berfokus pada interaksi sosial, hiburan atau konsumsi konten di media sosial dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah, juga menyebabkan siswa lebih mudah teralihkan atau kesulitan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Akibatnya, meskipun media sosial menawarkan peluang untuk berkomunikasi dan mengakses informasi, penggunan yang tidak terkontrol dapat menurunkan produksi akademik dan kualitas pembelajaran yang baik.

Media sosial memberikan dampak yang kompleks bagi kehidupan Generasi Z, dengan potensi pengaruh positif dan negatif yang perlu dikelola dengan bijak. Di satu sisi media sosial memungkinkan akses informasi, interaksi sosial, dan peluang kreativitas yang luas.

Namun jika digunakan secara berlebihan, media sosial dapat memicu pada Kesehatan seperti, depresi, menurunnya kualitas tidur, dan menurunnya prestasi akademik. Oleh karena itu, penting bagi Generasi Z untuk menerapkan penggunaan media sosial yang seimbang dan bijaksana.

Rekomendasi yang dapat diberikan adalah menerapkan batasan waktu dalam penggunaan media sosial, menjaga keseimbangan antara hidup digital dan dunia maya, serla lebih selektif dalam konsumsi konten.

Selain itu, mengedukasi diri tentang dampak negatif media sosial terhadap Kesehatan mental dan fisik, serta mengutamakan interaksi sosial yang positif dan dapat membantu Generasi Z memaksimalkan manfaat media sosial tanpa mengorbankan kesejahteraan mereka.

Penulis: Roykhan Askhabi
Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses