Dari TikTok ke TPS: Bagaimana Media Sosial Membentuk Pilihan Politik Generasi Muda

Politik
Sumber: images.app.goo.gl.

Penggunaan media sosial telah mengubah cara generasi muda berinteraksi dengan informasi politik, terutama menjelang Pemilu 2024. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana platform, dalam hal ini TikTok, dapat membentuk pilihan politik generasi muda, serta tantangan yang dihadapi dalam konteks penyebaran informasi.

Media Sosial dan Perilaku Generasi Muda

Seberapa banyak dari Anda yang menggunakan platform media sosial seperti TikTok, Instagram, X (sebelumnya Twitter), YouTube, dan Facebook untuk bersosialisasi atau mencari informasi? Kemungkinan besar, Anda termasuk dalam kelompok besar pengguna yang aktif di salah satu platform tersebut. Lalu, apakah Anda pernah mempertimbangkan dampak penggunaan media sosial terhadap perilaku kita?

Tanpa kita sadari, media sosial sudah mengambil peran yang signifikan dalam pengambilan keputusan kita, semuanya bisa dipengaruhi oleh konten yang kita konsumsi di media sosial. Dan dari sekian banyak platform media sosial, TikTok, yang diluncurkan pada tahun 2016, saat ini menjadi fenomena global dengan format video pendek yang menarik dan algoritma cerdas. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat dan membagikan konten kreatif dengan mudah, serta terlibat dalam tren viral yang sering kali berkaitan dengan isu sosial dan politik.

Berdasarkan survei dari Litbang Kompas, data menunjukkan bahwa Generasi Muda (Gen Z dan Milenial) adalah pengguna paling aktif media sosial. Sekitar 32,1% dari Gen Z (kurang dari 22 tahun) mengakses media sosial hampir setiap jam, sementara 24,6% Milenial Muda (22-30 tahun) melakukan hal yang sama. Ketergantungan mereka pada media sosial telah mengubah cara mereka mengonsumsi informasi, termasuk informasi politik.

Bacaan Lainnya
Sumber: google.

Baca Juga: Politik Uang atau “Serangan Fajar” dalam Pemilu dan Pilkada 2024

Transformasi Lanskap Politik

Media sosial telah merevolusi lanskap politik secara fundamental. Di satu sisi, platform-platform ini memungkinkan partisipasi politik yang lebih inklusif. Dalam Pemilu 2024, partisipasi pemilih muda sangat signifikan, dengan lebih dari 56% dari total pemilih terdaftar berasal dari kelompok ini. Survei terbaru menunjukkan bahwa sekitar 59% masyarakat kini mencari informasi politik melalui media sosial.

Strategi digital pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terbukti efektif dalam menarik dukungan pemilih muda. Melalui aplikasi Fotober2.ai dan konten di TikTok, mereka berhasil meningkatkan popularitas mereka di kalangan pemilih muda hingga mencapai tingkat dukungan 60%.

Tantangan Penyebaran Hoaks

Namun, tantangan besar muncul dalam bentuk penyebaran hoaks yang dapat mengganggu proses demokrasi. Sebuah survei menunjukkan bahwa 62% masyarakat pernah melihat informasi keliru di media sosial, dan 80% percaya bahwa informasi tersebut dapat memengaruhi pilihan politik mereka. Ini menunjukkan bahwa banyak orang terpapar oleh informasi tidak akurat yang dapat mengarah pada keputusan pemilih yang tidak berdasarkan fakta.

Sebagai respons terhadap masalah ini, TikTok telah mengambil tindakan tegas dengan menghapus lebih dari 10 juta konten yang dianggap hoaks dan melanggar kebijakan terkait Pemilu 2024. Selama periode kampanye pemilu, sekitar 11 juta konten dihapus karena mencakup informasi menyesatkan dan provokatif.

Baca Juga: Politik Uang yang Masih Menghantui Pilkada di NTB

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penggunaan media sosial seperti TikTok telah menjadi alat penting dalam membentuk pilihan politik generasi muda di Indonesia. Dengan partisipasi aktif mereka di platform ini dan ketergantungan pada informasi digital, generasi muda memiliki potensi besar untuk memengaruhi hasil pemilu. Namun, tantangan penyebaran hoaks juga harus diatasi untuk memastikan bahwa keputusan pemilih didasarkan pada informasi yang akurat dan terpercaya. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak—baik pemerintah maupun masyarakat—untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan informasi yang sehat menjelang Pemilu 2024.

Penulis:

Janice Gracia Tifanny Sanger
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Satya Wacana

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses