Daya Tarik Wisata Pantai Pasia Tiku: Pesona Keindahan Alam Tanjung Mutiara Kabupaten Agam

Wisata
Sumber Foto: Dokumen/ Foto Pribadi.

Berbicara mengenai pantai, mungkin yang terbayang di pikiran kita adalah tempat yang tenang dan cocok untuk menghilangkan penat dan pastinya memiliki beragam keindahan alam. Begitu pula dengan Pantai Pasia Tiku yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Pantai Tiku membentang luas, dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 43 km. Berbatasan langsung dengan 3 Nagari yaitu Nagari Tiku Selatan, Nagari Tiku Utara, Nagari Tiku V Jorong.

Pantai Pasia Tiku merupakan salah satu pantai yang memiliki sejuta pesona keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan mata, di sana kita disambut dengan banyaknya pepohonan rindang yang menambah kecantikan tersendiri dari Pantai Pasia Tiku.

Bacaan Lainnya

Pantai Pasia Tiku juga memiliki dua pulau yang menawan untuk dikunjungi. Untuk pergi kesana kita bisa menyewa perahu nelayan yang ada di sana untuk pergi ke pulau yang indah tersebut. 

Selain pemandangannya yang mempesona, tak tertinggal juga makanan yang ada di Pantai Pasia Tiku sangat menggugah selera bagi penikmatnya.

Diawali dari gulai kepala ikan yang menjadi menu favorit di Pantai Pasia Tiku, makanan lainnya seperti langkitang, sala lauak, rakik udang, dan rakik ikan, kerupuk kuah, pensi, dan lain sebagainya.

Kita juga bisa menikmati minuman yang segar seperti kelapa muda dan berbagai menu jus lainnya di tempat yang telah disediakan oleh pedagang di sana.

Selain menikmati makanan yang lezat, tentunya pengunjung bisa duduk bersantai di pondok-pondok dan kursi melingkar yang dikasih payung untuk melihat keindahan laut yang ada di Pantai Pasia Tiku.

Tidak hanya itu, di sana juga ada tempat permainan anak-anak yang sangat cocok untuk membahagiakan hati si kecil, dimulai dari kereta api anak-anak, istana balon, pancingan, dan menggambar yang tentunya buka setiap hari. Tarif masuk untuk permainan ini yaitu Rp10. 000/ orang tiap permainan dengan durasi bermain sepuasnya. 

Baca Juga: Laut Memberi, Nelayan Membalas: Tradisi Sedekah Laut di Pantai Wisata Larangan Desa Munjungagung

Bagi para remaja dan dewasa juga ada disediakan hiburan yang pastinya menguji nyali, salah satunya kora-kora yang tentunya tidak asing lagi kalau kita sering pergi ke pasar malam.

Di sini tarif untuk naik kora-kora hanya Rp10.000/ orang dan bisa naik sepuasnya, tetapi tentunya harus berani dan kuat mental yang pastinya karena selain kita akan dibawa terbang tinggi oleh kora-kora yang melaju cepat tersebut.

Pantai Pasia Tiku juga dilengkapi dengan tempat mandi, WC , tempat berwudhu, dan mushola. Sehingga bagi para pengunjung yang ingin melakukan ibadah sholat tidak perlu lagi cemas karena sudah tersedia tempatnya. 

Baca Juga: Keindahan Pantai Sebalang Lampung, Salah Satu Wisata Yang Wajib di Kunjungi

Biasanya Pantai Pasia Tiku sangat ramai pengunjung di saat seminggu lebih menjelang puasa ramadhan, hal ini bisa disebut pesta pantai sebuah tradisi yang dilakukan pengunjung yang biasanya ingin berlibur sekalian “balimau” (membersihkan diri sebelum melakukan ibadah puasa ramadhan) di Pantai Pasia Tiku dengan cara para pengunjung terkadang mandi di sekitaran tepian laut yang tidak terlalu dalam.

Selain berlibur, saat pesta pantai juga ada acara orgen tunggal yang juga menghibur penonton dengan suara indah para artis di panggung. Kita juga bisa ikut bernyanyi atau berjoget berhadiah yang tentunya selain bergembira kita juga dapat membawa bingkisan bagi pemenang lomba bergoyang yang paling heboh. 

Selain menjelang puasa, Pantai Pasia Tiku juga ramai pengunjung di saat hari lebaran sampai sebulan dan hari-hari besar lainnya seperti Idul Adha, amanat merah, dan pergantian tahun sudah pasti banyak pengunjung.

Selain itu, hari-hari biasa, Sabtu, dan Minggu pun tetap ramai pengunjung karena di sini bisa dibilang tempat wisata favorit yang ada di Kabupaten Agam yang tentunya tidak diragukan keindahan alamnya.

Jadi bisa dibayangkan betapa bahagianya keluarga dan sanak famili, sahabat serta pasangan apabila kita membawa mereka berlibur dan healing ke Pantai Pasia Tiku.

Penulis: Mela Agustina
Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Andalas

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses