Di tengah pentingnya kesadaran akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan perkantoran, dosen dari Institut Kesehatan Helvetia, Ibu Safrina Ramadhani, SKM., MKM., dan rekan-rekan, mengambil langkah proaktif untuk menyosialisasikan pentingnya aspek ini kepada para remaja di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Melalui program pengabdian masyarakat, dosen-dosen ini berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada generasi muda, membekali mereka dengan pengetahuan yang relevan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.
Dalam kegiatan yang diadakan di SMK Swasta Bina Bersaudara Medan, dosen-dosen tersebut memberikan serangkaian presentasi dan diskusi interaktif yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang risiko dan bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja perkantoran.
Mereka membahas berbagai aspek, mulai dari ergonomi hingga penggunaan peralatan dan bahan kimia, dengan penekanan pada langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit terkait kerja.
Para dosen juga mempraktikkan beberapa simulasi situasi kerja yang mungkin dihadapi oleh remaja ketika mereka memasuki dunia kerja nanti. Ini membantu siswa memahami bagaimana mengidentifikasi potensi bahaya dan merencanakan tindakan pencegahan yang tepat.
Selain itu, mereka memberikan informasi tentang hak-hak pekerja dan peran serta mereka dalam memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Menanggapi kegiatan ini, Kepala Sekolah SMK Swasta Bina Bersaudara Medan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya para dosen untuk melibatkan remaja dalam kesadaran K3. “Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membentuk generasi yang peduli akan kesehatan dan keselamatan mereka sendiri di lingkungan kerja,” ujar beliau.
Para siswa juga merespon positif terhadap kegiatan tersebut, dengan banyak dari mereka menyatakan bahwa mereka sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Beberapa di antara mereka bahkan berencana untuk berbagi pengetahuan yang mereka peroleh dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen para dosen dalam menjalankan peran mereka sebagai agen perubahan sosial yang bertanggung jawab. Melalui pengabdian masyarakat seperti ini, mereka tidak hanya menyebarkan pengetahuan akademis, tetapi juga membantu membentuk sikap dan perilaku yang berkelanjutan dalam masyarakat.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kesadaran akan K3 di kalangan generasi muda.
Penulis: Safrina Ramadhani, SKM, MKM
Penulis lain: Muhammad Crystandy, SKM, MKM; Rupina Kanasia Situmorang, SKM, MKM
Dosen Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Institut Kesehatan Helvetia Medan
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News