Edukasi Peningkatan Pikiran Positif pada Remaja Melalui Terapi Relaksasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Medan

Edukasi Peningkatan Pikiran Positif pada Remaja
Kegiatan Edukasi Peningkatan Pikiran Positif pada Remaja (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Medan – Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Meadan yang diketahui Ibu Ani Rahmadhani Kaban, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners.

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan rakaian acara memberikan penyuluhan berjudul “Edukasi Peningkatan Pikiran Positif Pada Remaja Melalui Terapi Relaksasi di Lembaga Pembinaan Khsus Anak Kelas 1 Medan”. Pada Tanggal 06 Agustus 2024 Pukul 09.00 Wib.

Upaya dan usaha yang dilakukan Dosen Institut Kesehatan Helvetia bertujuan untuk melakukan edukasi peningkatan pikiran positif pada remaja melalui terapi relaksasi di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Medan.

Ketua tim ibu Ani Rahmadhani Kaban, S.Kep, Ns, M.Kep mengatakan “Banyak permasalahan pada remaja yang sering terjadi di Indonesia, seperti merokok di usia remaja, tawuran antar remaja, keterlibatan mereka dengan geng motor dan seringnya perilaku seksual pada remaja dan melakukan percobaan bunuh diri pada diri mereka sendiri. Tindak pidana anak juga dapat berupa perbuatan yang dapat mengancam orang lain seperti mengintimidasi, memeras uang orang lain, terlibat dalam pencurian, penjarahan, penyerangan, perampokan, dan melakukan pembunuhan dengan cara mencekik, meracuni, dan melakukan tindakan kekerasan lainnya.

Bacaan Lainnya

Pada dasarnya remaja cenderung memiliki rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi pada hal yang belum dialaminya. Maka itu jika rasa ingin tahu itu mendapat penyaluran yang benar akan menghasilkan ilmu pengetahuan yang baik dan sebaliknya jika tidak mendapat penyaluran yang baik maka berisiko menjadi perilaku yang negative seperti penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras.

Remaja khususnya narapidana yang sedang menjalani masa tahanan diharapkan memiliki rasa percaya diri, rasa percaya diri terhadap kemampuannya, rasa berguna, rasa percaya diri dan rasa bahwa kehadirannya dibutuhkan dalam kehidupandunia ini.

Salah satu intervensi yang dapat diterapkan dalam meningkatkan harga diri adalah dengan menggunakan Cognitive Behavior Therapy, salah satunya adalah terapi relaksasi afirmasi positif. Terapi relaksasi afirmasi positif untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menanamkan pikiran positif dengan kata kata yang positif bertujuan meningkatkan harga diri pada narapidana khususnya remaja.

Peningkatan pikiran positif dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu teknik terapi yang juga dilakukan dalam penelitian ini yaitu terapi relaksasi. Relaksasi merupakan suatu proses untuk merilekskan otot-otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar tercapai pada kondisi yang nyaman.

Oleh karena itu, dilakukannya pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan peningkatan Pikiran Positif pada Remaja Melalui Terapi Relaksasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Medan.

Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pengabdian masyarakat Tanggal 06 Oktober 2024 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Medan sebanyak 30 remaja. Remaja yang mengikuti penyuluhan penerapan Edukasi Peningkatan Pikiran Positif pada Remaja Melalui Terapi Relaksasi di Lembaga Pembinaan Khsus Anak Kelas 1 Medan didapatkan semua remaja mengikuti serta mendengarkan semua materi yang dipaparkan.

Para remaja juga aktif dalam mengaplikasikan terapi relaksasi untuk meningkatkan pikiran positif dan menjadikan para remaja semakin baik dalam berperilaku di dalam lingkup sosial dan masyarakat.

Pada dasarnya pengabdian kepada masyarakat  yang sudah dilakukan sangat penting unuk memberikan informasi wawasan serta pengetahuan pada remaja. Keinginan atau motivasi para remaja sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya penyampain edukasi ke masing-maisng individu.

Edukasi melakukan terapi relaksasi yang dapat meningkatkan pikiran dan prilaku positif dapat mencegah dan mengurangi stress dan pikiran negarif, hal ini dapat dilakukan oleh para remaja dalam melakukan terapi relaksasi di mana pun dan kapan saja.

 

Penulis:

  1. Ani Rahmadhani Kaban, S.Kep, Ns, M.Kep
  2. Dedi, S.Kep, Ns, M.Kep
  3. Afina Muharani Syaftriani, S.Kep, Ns, M.Kep

S1 Keperawatan dan Profesi Ners, Institut Kesehatan Helvetia

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses