Ekstrasi Bubuk Simplisia Kulit Manggis untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah

Kulit Manggis
Ilustrasi Manggis (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Manggis juga dikenal sebagai mangosteen, adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara, terutama ditemukan pada negara negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Buah ini telah lama dikonsumsi dan di kagumi karena rasanya yang manis dan segar serta manfaat kesehatanya.

Manggis merupakan tanaman yang seluruh bagian tanamannya bermanfaat, mulai dari daging buah, kulit buah, daun, batang, dan akar. Manfaat manggis bagi kesehatan di antarannya mengurangi resiko kanker, peradangan, alergi, dan diabetes.

Kulit buah manggis dikategorikan sebagai limbah. Kulit buah manggis mengandung air 62,05%, abu 1,01%, lemak 0,63%, protein 0,71%, total gula 1,17%, dan karbohidrat 35,61%.

Bacaan Lainnya

Manggis memiliki manfaat bagi kesehatan seperti, mengandung kandungan antioksidan yang tinggi, bubuk mangggis kaya akan senyawa antioksidan seperti xanthones, flavonoid dan polifenol yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mencegah kerusakan sel.

Bubuk manggis juga mendukung kesehatan jantung yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah timggi, serta fungsi pembuluh darah.

Manggis juga dapat mengontrol gula darah, senyawa-senyawa dalam manggis dapat membantu mengantur kadar gula darah, serta meningkatkan pencernaan, dapat membantu antiinflamsi karena bubuk manggis mengandung senyawa yang mengurangi peradangan dalam tubuh serta mengurangi resiko kanker.

Tentu saja, maanfaat bubuk manggis dapat dikomsumsi dengan berbagai bentuk, sepeti meminum air campuran bubuk manggis, taburkan ke makanan, buat teh manggis, tambahkan ke smoothie, konsumsi sebagai suplemen.

Diabetes Meletus adalah penyakit kronis yang memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan glukosa (gula) dalam darah. Di Indonesia, prevalensi diabetes melitus telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia terus meningkat, pada tahun 2018 mencapai 10% dari populasi dewasa.

Penanganan diabetes melitus selain melalui pengobatan farmakologi juga bisa secara secara nonfarmakologi diantaranya yaitu dengan pengobatan herbal, salah satunya dengan pemanfaatan bubuk kulit manggis.

Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang disebabkan oleh dua hal yaitu ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin (diabetes tipe 1) dan insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak dapat bekerja dengan baik (diabetes tipe 2).

Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 untuk pravelensi penyakit diabetes. Organisasi WHO memprediksi pada tahun 2030 penderita diabetes akan meningkat menjadi 21.3 juta, dan hampir 80% diantaranya merupakan penderita DM tipe 2.

Umumnya bagi penderita DM tipe 2 ini dikarenakan pola makan yang kurang sehat dan sering terpapar oleh radikal bebas, sehingga diperlukan konsumsi makanan yang sehat dan fungsional serta olahraga secara teratur.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhui diabetes melitus adalah faktor genetika, obesitas, kekurangan aktivitas fisik, pola makan, stress, usia, riwayat kesehatan, kebiasaan merokok, kurangnya tidur, penyakit autoimun, diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun.

Di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pancreas. Faktor lingkungan dan genetika berperan dalam perkembangam diabetes tipe Satu.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah diabetes melitus, yang pertama dengan pengobatan nonfarmakologi dan farmakolog.

Nonfarmakologi

  1. Makan sehat, pilih makanan yang seimbang dan kandungan nutrisi yang baik
  2. Kontrol berat badan, berolahraga yang teratur
  3. Hindari gaya hidup yang tidak sehat
  4. Hindari stress
  5. Tidur yang cukup
  6. Perhatikan pola tidur
  7. Kurangi mengonsumsi gula, serta
  8. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Farmakologi

  1. Mengomsumsi obat-obatan kimia seperti, Metformin, inhibitor SGLT12, Intihibator DPP-4, Agnosis receptor GLP-1,
  2. Terapi kombinasi, serta aspirin.

Namun, obat farmakologi sering memberi efek samping seperti gangguan pencernaan, infeksi saluran kemih, reaksi alergi, nyeri sendi, hipoglikemia serta peningkatan berat badan serta lainnya.

Dengan kemajuan dunia kesehatan saat ini banyak penelit mulai melakukan penelitian tanaman yang bisa digunakan sebagai efek terapi pada penderita diabetes melitus, salah satunya adalah dengan menggunakan ekstrasi bubuk kulit manggis. Saat ini penanganan efek farmakologi banyak diminati Masyarakat karena sangat mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari serta tidak menimbulkan efek samping berbahaya.

Kulit manggis memiliki kandungan yang dapat membantu pengelolahan diabetes melitus yaitu, xanthones, memiliki sifat antioksida dan antiinflamsi untuk membantu mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitifitas insulin dalam pengolahan diabetes tipe 2.

Kulit manggis juga mengandung serat yang membantu mengontorl gula darah dan penyeraan glukosa dalam tubuh. Polifenol, dapat membantu melindungi sel-selmpankreas yang menghasilkan insulin dari kerusakan oksidatif. Bubuk kulit manggis juga mengandung vitamin dan mineral yang dapat mendukung kesehatan dan metabolism glukosa yang sehat sehingga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang dicirikan dengan meningkatnya kadar glukosa darah yang salah satu penyebabnya adalah sering terpapar radikal bebas. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit menahun atau kronis yang ditandai oleh hiperglikemia, yaitu kadar glukosa darah melebihi nilai normal.

Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan yang dikonsumsi.

Insulin, yaitu suatu hormon yang di produksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya (Smeltzer dan Bare, 2013).

Gejala klinis Diabetes Mellitus yang sering timbul menurut Tandra (2013) antara lain banyak kencing, rasa haus, berat badan turun, rasa seperti flu dan lemah, mata kabur, luka yang sukar sembuh, kesemutan, gusi merah dan bengkak, kulit kering dan gatal, mudah terkena infeksi, dan gatal pada kemaluan.

Pada hasil penelitian seorang prodi DIII Keperawatan, mengatakan bahwa kadar gula darah sebelum dilakukan pemberian rebusan kulit manggis diperoleh bahwa mayoritas kadar kula darah pada responden berada di atas normal karena sebelum pemberian rebusan kulit manggis belum ada arahan dari peneliti untuk patuh terhadap diet dan pola hidup sehari-hari supaya mencegah peningkatan kadar gula darah.

Faktor yang mempengaruhi kadar gula darah meningkat yaitu keturunan, ras atau etnis, usia, obesitas, infeksi, dan stress. Pada penelitian ini diberikan rebusan kulit manggis selama 1 minggu sehari 2 kali sehari sebanyak 200ml. Diminum 3 jam setelah mengkonsumsi obat glibenclamid sedangkan 6 jam setelah mengkonsumsi obat metformint.

Peneliti memberikan rebusan kulit manggis sekali dalam sehari sehingga peneliti hanya dapat memastikan rebusan kulit manggis diminum pada saat kunjungan dan untuk rebusan kulit manggis yang harus dikonsumsi selanjutnya tidak dapat dikontrol.

Setelah pemberian rebusan kulit manggis diperoleh hasil bahwa mayoritas responden mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan meski ada beberapa responden yang justru kadar gula darahnya meningkat hal ini bisa dikarenakan ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi rebusan kulit manggis dan pola hidup yang tidak sehat.

Pemberian rebusan kulit manggis diperoleh bahwa mayoritas kadar kula darah pada responden berada diatas normal karena sebelum pemberian rebusan kulit manggis belum ada arahan dari peneliti untuk patuh terhadap diet dan pola hidup sehari-hari supaya mencegah peningkatan kadar gula darah.

Jadi bagi penderita diabetes melitus, dapat menjadi sumber pengetahuan terkait maanfaat bubuk kulit manggis untuk mengatasi diabetes melitus, serta dosis dan bagaimana cara pengelolahan ekstrasi bubuk kulit manggis.

 

Penulis: Miftha Huljannnah
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.