Bogor – Gerakan Membangun Desa (GEMA DESA), digagas oleh tim KKN-T IPB University ‘Sembaluna’, hadir sebagai solusi inovatif untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Sukaresmi.
Dengan merilis Peta Sebaran UMKM pertama, program ini tidak hanya memetakan potensi ekonomi desa, tetapi juga menjadi jembatan strategis antara pelaku usaha dan aparat desa untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.
Didukung penuh oleh Forum UMKM IKM Kecamatan Tamansari, GEMA DESA berhasil mengungkap potensi besar usaha sandal dan sepatu di Desa Sukaresmi, membuka peluang baru bagi warga untuk berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas. Yuk, kita ikuti perjalanan GEMA DESA ini!
Dari Ketua UMKM hingga Sekretaris Desa Memberikan Dukungan
GEMA DESA bertujuan memetakan, mengidentifikasi, serta mengembangkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Sukaresmi.
Program ini dirancang untuk menyusun dan memvisualisasikan peta UMKM di desa guna memudahkan pemantauan serta pengembangan lebih lanjut.
Dengan adanya peta UMKM yang jelas, diharapkan dapat mengoptimalkan akses pasar, memperluas jaringan distribusi, serta menciptakan peluang kolaborasi antarpelaku UMKM.
Baca Juga: Gelar Forum Bersama Kedutaan Besar Prancis, PASTI Ajarkan UMKM Cara Tembus Pasar Eropa
Selain itu, peta ini juga menjadi dasar dalam merancang program pelatihan, pendampingan, dan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Melalui berbagai metode, seperti survei lapangan, analisis ekonomi, pemetaan geografis, analisis SWOT, serta identifikasi peluang pengembangan, GEMA DESA berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, memperkuat daya saing UMKM, serta menciptakan lapangan kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sukaresmi.
Program kerja ini dilaksanakan oleh tim Sembaluna, yang terdiri dari sembilan anggota, yaitu Muhammad Fadlan Nurhadi, Aura Aurenzya, Kartika Amanda, Muhammad Edrin Firdaus ‘Aliim, Aksan Maulana, Tyara Rahmadhany, Syivana Meryasari, Muhammad Fathurrohman, dan Isma Indriyana Hanum.
Acara puncak GEMA DESA juga dihadiri oleh berbagai pihak penting yang turut memberikan dukungan dan wawasan bagi pengembangan UMKM di Desa Sukaresmi.
Beberapa pihak yang hadir dalam rangkaian acara tersebut antara lain Bapak Accu Juanda, selaku Ketua UMKM Kecamatan Tamansari, Bapak Ari, selaku Sekretaris Desa, serta Bapak Denny, yang mewakili bagian Forum Legalitas UMKM IKM Kabupaten Bogor.
Selain itu, kepala dusun serta ketua RT dan RW di Desa Sukaresmi juga turut hadir dalam acara ini.
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pelaku UMKM dari Desa Sukaresmi yang turut serta dalam diskusi dan sesi pemetaan potensi usaha mereka.
Para pelaku UMKM yang hadir berasal dari berbagai sektor usaha, termasuk sandal & sepatu (fashion), kuliner, kerajinan tangan, pertanian, dan jasa, yang memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh.
Kehadiran mereka dalam acara ini menunjukkan antusiasme serta komitmen dalam mengembangkan usaha mereka agar lebih kompetitif di pasar lokal maupun regional.
Baca Juga: Inovasi dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM di Era Ekonomi Digital
Aksi Nyata & Kolaborasi Aparat Desa dengan Pelaku UMKM Menjadi Kunci Keberhasilan GEMA DESA
GEMA DESA dilaksanakan sekitar 3 minggu, mulai dari survei hingga pengolahan data. Survei ke UMKM ini untuk mengambil data seperti, potensi, permasalahan, dan juga pemetaan lokasi UMKM.
Selain itu, Sembaluna merekomendasikan program-program yang harus dilakukan oleh aparat pemerintah setempat dan membuat SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) untuk mempermudah aparat pemerintah dan para pelaku usaha dalam memahami isi booklet yang telah dibuat.
Program ini akan sangat bermanfaat bagi desa jika bersifat berkelanjutan dan memang ditanggapi serius oleh para aparat setempat, dikarenakan para aparat setempat dapat fokus memberikan solusi setelah melalui akar permasalahan UMKM, seperti melalui program pembinaan.
Sinergi antara para pelaku usaha dan aparat setempat pun sangatlah penting guna kelancaran dan keberhasilan setiap program yang telah dibuat.
Proses pelaksanaan GEMA DESA dimulai dengan forum yang menghadirkan diskusi intens antara pelaku UMKM dan aparat desa.
Baca Juga: Inflasi Terjadi, Apakah Berdampak pada UMKM?
Pada acara ini, kedua pihak saling bertukar pandangan mengenai tantangan yang dihadapi UMKM serta potensi yang dimiliki oleh desa.
Diskusi tersebut mempertemukan berbagai perspektif yang berfokus pada solusi nyata bagi pengembangan UMKM.
Rangkaian acara yang mencakup presentasi hasil survei, pemetaan lokasi UMKM, dan analisis SWOT, menjadi sarana bagi aparat desa untuk lebih memahami akar permasalahan yang ada.
Selain itu, pelaku UMKM dapat menyampaikan kebutuhan mereka secara langsung, sehingga memperkuat komunikasi dengan aparat desa untuk merancang program sesuai dengan kondisi lokal.
Hasil dari proses ini adalah terbentuknya rekomendasi program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran, serta terciptanya sinergi yang kuat antara pemerintah desa dan pelaku UMKM.
Output dari GEMA DESA juga termasuk Peta Sebaran UMKM pertama di Desa Sukaresmi, yang di dalam pemetaan UMKM ini mencakup tujuh wilayah, yaitu kampung Babakan, Buniaga, Cipadung, Laladon, Cileueur, Lebak Jaya, dan Sawah Garung.
Peta ini menjadi referensi penting dalam merencanakan pengembangan ekonomi desa ke depan.
UMKM Perlu Dibina dari Hulu hingga Hilir
“Program Gema Desa merupakan inisiatif yang sangat bagus untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Terima kasih kepada mahasiswa IPB yang telah meluncurkan program ini. Saya berharap program ini dapat dikawal dan dijadikan landasan proyek lainnya, sehingga dapat disebarluaskan agar tagline UMKM naik kelas dapat tercapai. Semoga program ini dapat didorong ke tingkat yang lebih tinggi, seperti dinas terkait dan kementerian, agar UMKM dapat berkiprah lebih luas di bidang usaha masing-masing. Jangan sampai UMKM hanya dijadikan objek semata, tetapi perlu mendapatkan pembinaan yang menyeluruh dari hulu hingga hilir,” ujar Pak Accu, Ketua Forum UMKM IKM Kecamatan Tamansari.
Kata tim KKN-T IPB, “Saya merasa senang karena GEMA DESA berhasil dilaksanakan. Terima kasih, Sembaluna! Program ini hadir sebagai penghubung antara pelaku UMKM dan aparat desa. Dengan adanya Peta Sebaran UMKM ini, kami berharap pertumbuhan usaha di Desa Sukaresmi semakin pesat dan berkelanjutan, bahkan nantinya dikenal sebagai Desa Sepatu yang menjadi daya tarik & destinasi wisata,” ujar Aura, Ketua Pelaksana GEMA DESA.
Tak hanya itu, “Adanya GEMA DESA diharapkan dapat membantu permasalahan semua UMKM di Desa Sukaresmi, mulai dari permasalahan modal dan jasa, komunitas, dan teknologi. Selain itu, program ini diharapkan dapat mendorong kelancaran ekonomi di Desa Sukaresmi,” ujar Fadlan, Koordinator Desa/Ketua KKN-T IPB University di Desa Sukaresmi.
Potensi Menjadi Desa Sepatu sebagai Daya Tarik
Selamat! Dengan dukungan semua pihak, GEMA DESA berhasil menjadi langkah awal bagi pelaku UMKM di Desa Sukaresmi untuk meningkatkan peluang pasar dan kolaborasi antar pelaku usaha.
Desa Sukaresmi memiliki potensi besar sebagai sentra produksi sepatu. Melalui program ini, kami berharap desa ini tidak hanya dikenal sebagai pusat UMKM yang berkualitas, bahkan sebagai desa sepatu, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik.
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan inisiatif ini. Silakan kunjungi Instagram @behind_sembaluna untuk melihat keseruan program KKN kami!
GEMA DESA? Bersama Kita, Membangun Desa!
Penulis:
1. Aura Aurenzya
2. Kartika Amanda
Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan & Mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Lahan, IPB University
Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News