Hari ulang tahun merupakan momen yang berharga bagi setiap orang. Pada momen tersebut doa terbaik senntaiasa dipanjatkan, Panjang umur, bahagia dan sehat selalu kerap kali menjadi doa yang mengiringi ucapan ulang tahun dari keluarga, sahabat, teman dan kolega.
Relate dengan doa dan harapan baik tersebut, bagaimana jika di hari ulang tahun yang istimewa juga menjadi momentum untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita dengan melakukan pemeriksaan kesehatan? Itulah gagasan yang mendasari pemerintah dalam meluncurkan program inovatif dengan tajuk “Cek Kesehatan Gratis (CKG) di hari ulang tahun”.
CKG di hari ulang tahun merupakan program terobosan yang mengkombinasikan dua pendekatan, yakni emosional dalam bentuk perayaan dan preventif dalam bentuk skrining kesehatan melalui pemeriksaan diagnostic. Bagi warga negara Indonesia yang sedang berulang tahun, pemerintah memberikan hadiah ulang tahun dalam bentuk layanan pemeriksaan kesehatan dasar secara cuma-cuma.
Program ini menjadi salah satu strategi dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus maupun hiperkolesterol  yang keberadaanya semakin menjadi ancaman besar bagi kelompok masyarakat usia produktif.
Seberapa Penting Deteksi Dini untuk Gangguan Kesehatan Terutama PTM?
Sebagian besar PTM berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas bagi individu terutama pada kelompk usia produktif. Beberapa orang merasa baik-baik saja padahal setelah diperiksa ternyata hasil pemeriksaan tekanan daah, kadar gula darah dan kolesterol telah melewati batas normal.
Melalui pemeriksaan berkala, penyakit tersebut dapat dikenali sejak dini dengan peluang keberhasilan pengobatan lebih tinggi dan resiko komplikasi serta perkembangan menjadi kronis dapat ditekan.
Membangun Kesadaran akan Status Kesehatan lewat Momen Personal
Hari lahir dipilih sebagai waktu pelaksanaan CKG dengan asumsi pendekatan secara emosional dan psikologis. Program ini berbeda dengan program skrining massal yang bersifat temporer. Tepat di hari ulang tahun, seseorang biasanya melakukan refleksi terhadap dirinya, termasuk dalam hal kesehatan.
Pendekatan ini dinilai dapat menjadi pondasi awal membangun kebiasaan sehat dan kesadaaran setiap orang bahwa menjaga kesehatan adalah bentuk self reward (hadiah atau penghargaan untuk diri sendiri) yang bernilai positif.
Baca juga:Â Undip Adakan Pemeriksaan Kesehatan bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru
Pelaksanaan CKG dapat dilakukan di Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan dengan harapan dapat menjadi pengingat tahunan untuk lebih mengetahui status kesehatan. Lebih lanjut, strategi ini tidak hanya menarik secara psikologis, namun juga efisien dari sisi distribusi layanan.
Warga Masyarakat datang berdasarkan tanggal dan bulan kelahiran masing-masing sehingga dapat meminimalkan antrian Panjang dan memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih baik di fasilitas kesehatan karena waktu pelaksanaan program ini dilakukan sepanjang tahun.
Tantangan dan Strategi
Meskipun program CKG menawarkan inovasi yang patut diapresiasi, namun sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya perlu dicermati. Pertama terkait fasilitas penyelanggaran program ini yang belum semuanya memilki alat pemeriksaan yang memadai, utamanya didaerah terpecil.
Berikutnya terkait system pencatatan terpadu yang belum tersedia untuk memantau hasil pemeriksaan secara sitematis dari tahun ke tahun. Selanjutnya terkait kesadaran masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan memanfaatkan program CKG yang dinilai masih belum optimal karena kurangnya sosialisasi.
Beberapa Langkah strategi dilakukan untuk menjawab ketiga tantangan tersebut, yakni memperkuat peran kader dan petugas kesehatan di layanan primer untuk mensosialisasikan program ini melalui berbagai media massa baik berbasis digital emllaui media sosial maupun berbasis kegiatan saat pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP).
Berikutnya terkait ketersediaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan jalinan kerjasama antara pemerintah dan swasta. Ketiga terkait integrasi pencatatan hasil pemeriksaan dapat dilakukan melalui system informasi kesehatan nasional yang terintegrasi. Hal yang sangat penting juga terkait follow up (tindak lanjut) hasil pemeriksaan, terutama untuk hasil pemeriksaan yang sudah mencapai borderline dari standart nilai normal.
Deteksi dini tanpa aksi hanya menyisakan tulisan diatas kertas. Selain itu idealnya, jenis pemeriksaan disesuaikan dengan usia. Misalnya, anak dan remaja bisa dicek tumbuh kembang dan status gizinya.
Dewasa muda diperiksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Sementara usia 40 ke atas perlu skrining untuk risiko diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Bagi lansia, pemantauan fungsi organ dan daya ingat juga dapat ditambahkan
Ulang tahun adalah momen pengingat bahwa usia terus bertambah. Menjadikan hari dan bulan lahir sebagi momentum untuk lebih mengenali status kesehatan bukan hanya tindakan yang cerdas, namun juga sarat akan makna. Kondisi kesehatan yang baik adalah hadiah ulang tahun terbaik untuk kita, melebihi perayaan dengan kue dan lilin.
Mari jadikan momen ulang tahun bukan sebatas makna bertambah usia, namun juga bertamabhnya kesadaran akan kondisi kesehatan kita
Penulis:Â Dhina Widayati
Mahasiswa S3 IKM, Universitas Sebelas Maret
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News