Pinang adalah tanaman yang banyak tersedia di Indonesia dan memiliki berbagai manfaat. Yang kita ketahui biji pinang hanya digunakan sebagai bahan penambah untuk menyirih, dibalik itu ternyata banyak manfaat biji pinang yang belum kita ketahui seperti menurunkan tekanan darah, melancarkan pencernaan, berpotensi menurunkan risiko kanker.
Nah di Kalbar biji pinang tidak digunakan secara sia-sia. Di Kalbar sudah mengekspor biji pinang ke beberapa negara. Pasar biji pinang cukup meluas meliputi negeri India, Bangladesh, Iran, Afganistan, China, dan Myanmar. Di negara Eropa seperti Inggris, Pinang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan masyarakat Asia Selatan yang tinggal dinegara tersebut.
Di Jerman, Belgia, Belanda, Korea Selatan dan China Pinang digunakan untuk bahan baku farmasi. Pada negara India dan Pakistan biji pinang dijadikan sebagai bahan baku permen, pengganti rokok atau dimakan langsung bersama sirih yang diolah lagi oleh pabrik. Dan Sebagian besar biji pinang asal Kalbar ini diolah menjadi produk kosmetik dengan label luar negeri.
Kalau kita lihat, sebenarnya kita rugi. Kita yang sudah menanam, mengeringkan hingga menjadi barang setengah jadi maupun produk akhir tapi negara lain yang mendapatkan nama, belum juga perhitungan marginnya”.
Dengan bertumbuhnya proses ekspor biji pinang yang menggeliat membuat kementerian pertanian mendorong adanya investasi pengolahan biji pinang dalam bentuk produk setengah jadi maupun produk akhir. Agar keuntungan margin yang kita dapatkan lebih tinggi. Ekspornya terus menerus meningkat karena ada negara tujuan ekspor baru, tetapi dalam proses pengolahannya masih belum optimal.
Keuntungan yang diporeleh dari mengekspor pinang setiap tahun meningkat 50-100%. Nilai ekspor pinang ke negara tujuan terutama di Asia Selatan sangat tinggi sementara suplainya kurang.
Selain biji pinang, ekspor kelapa dari Kalbar juga masih dalam bentuk kelapa bulat dikarenakan perusahaan pengolahan kelapa kering masih terbatas diwilayah Kalbar. Dari informasi yang ada, jumlah perusahaan baru ada dua dan kapasitasnya pun belum mampu menyerap hasil kelapa yang dihasilkan oleh petani.
Baca Juga: Kulit Buah Naga Ampuh Atasi Kolesterol dan Diabetes
Menurut Kementerian pertanian strategis dalam mengekspor hasil perkebunan Kalbar diiringi kebijakan-kebijakan seperti menambah ragam komoditas ekspor dengan mengolahnya menjadi produk setengah jadi atau produk akhir, menambah negara mitra dagang dan meningkatkan volume ekspor.
Sedangkan kebijakan Kementerian pertanian yang lainnya adalah mendorong kerja sama baik dengan kementerian atau lembaga lain dengan melakukan inovasi pelayanan seperti lewat IQFAST, IMACE untuk mendorong ekspor baru.
“Ayo galakan ekspor produk pertanian oleh generasi milenial bangsa”
Lufiana Wulandhari
Taupiqah Adilla Putri Alqadri
Mahasiswa D3 Perbankan dan Keuangan UMM
Editor: Diana Pratiwi