Hazmat Penting untuk Petugas Laboratorium

Hazmat untuk Petugas Laboratorium

Memakai alat pelindung diri ( APD) saat bekerja mengurangi risiko apabila terjadi kecelakaan kerja. Jenis APD berbeda-beda, tergantung dari pekerjaan yang dilakukan. Masa pandemi virus corona seperti sekarang, APD atau disebut hazmat suit merupakan kebutuhan utama bagi tenaga kesehatan saat menangani pasien terinfeksi virus COVID-19.

Penggunaan APD sangat penting demi mencegah dari terpapar COVID-19. Virus corona bisa menular melalui percikan atau droplet pasien saat batuk atau bersin.

Petugas laboratorium yang bekerja diruang perawatan pasien, di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah kacamata, masker, topi, bedah, sarung tangan, dan jubah berbahan khusus.

Memakai atau melepas alat pelindung diri pun tidak bisa sembarangan harus benar-benar sesuai dengan panduan agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja. Perlengkapan APD juga tidak bisa digunakan berkali-kali, kecuali sepatu dan kacamata. Namun, dua alat tersebut harus dibersihkan sesuai prosedur setelah pemakaian.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Mengapa Harus Memperhatikan Keselamatan Bekerja dalam Laboratorium Medis?

Sementara untuk jubah, sarung tangan, masker dan penutup kepala harus dibuang dan diganti baru saat akan menangani pasien COVID-19 dianjurkan mengganti masker saat sudah basah atau waktu pakai sekitar 4-6 jam. Kemudian sarung tangan juga harus diganti setiap menangani pasien. Sarung tangan berhubungan langsung dengan pasien, maka dari itu perlu diperhatikan saat memakai atau melepas APD setelah menangani pasien positif COVID-19.

Langkah mengenakah alat perlindungan diri (APD) termasuk jubah

1. Lepaskan semua barang pribadi ( perhiasan, arloji, ponsel, pena, dll.)

2. Kenakan baju scrub dan sepatu bot karet diruang ganti

3. Pindah ke area bersih dititik masuk unit isolasi

4. Lihat dan pastikan semua ukuran set APD sudah benar dan kualitasnya sesuai

5. Jalankan prosedur mengenakan APD dengan dibimbing dan diawasi pengamat terlatih ( rekan kerja).

6. Lakukan langkah kebersihan tangan

7. Kenakan sarung tangan (sarung tangan pemeriksaan, nitril)

8. Kenakan jubah sekali pakai yang terbuat dari kain yang telah diuji ketahanan terhadap masuknya darah atau cairan tubuh atau patogen dalam darah

9. Kenakan masker wajah

10. Kenakan pelindung wajah atau kacamata

Baca Juga: Metformin: Obat Diabetes yang Aman pada Masa Kehamilan

11. Kenakan penutup kepala dan leher topi operasi yang menutupi leher dan sisi samping kepala (lebih baik lagi dengan pelindung) atau tudung

12. Kenakan celemek tahan air sekali pakai ( jika tidak ada, gunakan celemek tahan air berulang pakai yang kuat)

13. Kenakan sarung tangan kedua ( disarankan yang lebih Panjang sampai melewati pergelangan)

14. Lepaskan pelindung mata dengan cara menarik tali dari belakang kepala dan buang dengan aman

15. Jalankan kebersihan tangan pada tangan bersarung

16. Lepaskan masker dari belakang kepala dengan melepas ikatan tali bawah tanpa tertempel kepala dan membiarkan tali bawah tergantung di depan; lalu tali atas dari belakang kepala dan buang dengan aman

17. Jalankan kebersihan tangan pada tangan pada bersarung

18. Lepaskan sepatu bot karet tanpa menyentuh ( atau sepatu pelapis jika pakai sepatu). Jika sepatu bot ini akan digunakan juga di luar zona risiko tinggi, tetap pakai tapi bersihkan, dikontaminasi dengan benar sebelum meninggalkan area pelepasan.

19. Jalankan kebersihan tangan pada tangan bersarung

20. Lepaskan sarung tangan secara hati-hati menggunakan Teknik sesuai dan buang dengan aman

21. Jalankan kebersihan tangan

Baca Juga: Penggunaan Bahan Kimia yang Benar

Halinda
Mahasiswa Universitas Binawan

Editor: Diana Pratiwi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses