Inilah Penyebab Alergi Makanan Menurut Pandangan Dokter

Penyebab alergi makanan

Menjaga kebugaran tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat merupakan hal yang penting. Namun, beberapa orang tidak dapat menikmati berbagai jenis makanan karena dapat memicu reaksi alergi. Lantas, apa yang menjadi penyebab alergi makanan menurut dokter? Artikel yang dikutip dari situs idigarut.org ini akan membahas secara lebih mendalam mengenai hal tersebut.

Apa itu Alergi Makanan?

Alergi makanan adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi protein dalam makanan sebagai ancaman, dan meresponsnya dengan cara yang tidak semestinya.

Biasanya, reaksi alergi ini muncul beberapa waktu setelah mengonsumsi makanan tertentu. Pada banyak kasus, gejala yang muncul bersifat ringan. Namun, ada kalanya reaksi alergi bisa sangat parah dan mengancam jiwa jika tidak segera ditangani dengan tepat oleh tenaga medis.

Alergi makanan dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Pada beberapa anak, alergi makanan cenderung hilang seiring bertambahnya usia. Meski demikian, banyak juga alergi makanan yang tetap bertahan seumur hidup.

Bacaan Lainnya

Penyebab Alergi Makanan Menurut Dokter

Dokter menjelaskan bahwa hampir semua jenis makanan bisa menjadi pemicu reaksi alergi, baik makanan yang sudah dimasak maupun yang masih mentah. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sering dikaitkan dengan alergi:

  • Makanan laut (seafood), seperti udang, lobster, dan ikan
  • Telur (terutama putih telur)
  • Susu sapi
  • Gandum
  • Buah-buahan, seperti persik, apel, dan pir
  • Sayuran, seperti kubis, terong, seledri, jamur, selada, dan mentimun
  • Kacang-kacangan, termasuk kacang tanah dan kacang mete

Gejala Alergi Makanan

Gejala alergi makanan bisa bervariasi antara individu satu dengan lainnya. Bahkan, seseorang mungkin mengalami gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda pula. Gejala alergi makanan dapat muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah konsumsi. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi:

Gejala Alergi Makanan Ringan

Gejala Alergi Makanan Ringan merujuk pada reaksi tubuh yang timbul akibat konsumsi makanan yang mengandung alergen, namun dengan tingkat keparahan yang relatif ringan. Gejala-gejala ini umumnya tidak mengancam jiwa dan dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan penanganan sederhana. Beberapa gejala alergi makanan ringan meliputi:

a. Gatal atau hidung tersumbat

Rasa gatal di hidung atau tenggorokan, dan hidung bisa terasa tersumbat.

b. Mata merah, bengkak, atau berair

Penderita bisa mengalami mata yang kemerahan, bengkak, atau berair setelah mengonsumsi makanan yang memicu alergi.

c. Bersin-bersin

Penderita sering bersin sebagai respons terhadap alergen.

d. Gatal atau kesemutan di mulut

Makanan tertentu bisa menyebabkan rasa gatal atau kesemutan di dalam mulut setelah dikonsumsi.

e. Gatal pada kulit

Beberapa orang mungkin mengalami gatal-gatal ringan pada kulit, terutama di area wajah, tangan, atau tubuh.

f. Perut terasa tidak nyaman atau mual

Gejala ini bisa berupa rasa kembung, tidak enak di perut, atau sedikit mual setelah makan.

Meskipun gejala-gejala ini biasanya tidak membahayakan, penting untuk tetap memantau kondisi dan menghindari makanan yang menyebabkan reaksi alergi. Jika gejala bertambah parah atau berlanjut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala Alergi Makanan Berat

Gejala alergi makanan berat atau parah terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons makanan yang dikonsumsi dengan cara yang ekstrem. Kondisi ini bisa berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera. Gejala-gejala alergi makanan yang berat seringkali dapat berkembang dengan cepat setelah seseorang mengonsumsi makanan yang memicu alergi. Berikut adalah beberapa gejala alergi makanan berat yang perlu diwaspadai:

a. Sesak Napas atau Kesulitan Bernapas

Salah satu gejala alergi makanan yang paling serius adalah kesulitan bernapas, yang terjadi akibat pembengkakan pada saluran pernapasan. Ini bisa mengarah pada anafilaksis, kondisi yang dapat mengancam jiwa.

b. Batuk-batuk

Batuk yang berulang-ulang atau berat bisa terjadi akibat iritasi pada saluran pernapasan atau reaksi tubuh terhadap alergen makanan.

c. Diare

Reaksi tubuh terhadap alergen bisa memengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan diare atau buang air besar yang tidak terkendali.

d. Kram Perut

Kram atau nyeri perut yang intens sering kali menyertai reaksi alergi berat. Ini terjadi karena tubuh merespons protein dalam makanan yang dianggap berbahaya.

e. Muntah

Muntah bisa terjadi sebagai respons tubuh untuk mengeluarkan makanan yang memicu alergi. Ini bisa mengarah pada dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh.

f. Bengkak pada Lidah atau Bibir

Pembengkakan pada area mulut, seperti lidah, bibir, atau tenggorokan, adalah gejala yang serius yang dapat menghambat saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.

g. Sulit Menelan

Pembengkakan pada saluran pernapasan atau mulut bisa menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat menelan, yang berpotensi mengganggu kemampuan untuk makan atau bernapas dengan normal.

h. Pusing atau Kebingungan

Reaksi alergi yang berat bisa menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat memicu pusing, kebingungan, atau bahkan kehilangan kesadaran.

Jika seseorang mengalami gejala alergi makanan yang berat, segera cari pertolongan medis darurat, karena kondisi ini bisa berkembang menjadi anafilaksis, sebuah reaksi alergi yang mengancam jiwa dan membutuhkan pengobatan segera, seperti suntikan epinefrin.

Reaksi alergi yang parah, seperti sesak napas atau kesulitan bernapas, membutuhkan penanganan medis segera.

Cara Mencegah Alergi Makanan

Mencegah alergi makanan terutama berkaitan dengan menghindari makanan yang bisa memicu reaksi alergi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah alergi makanan:

1. Membaca Label Makanan dengan Teliti

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah alergi makanan adalah dengan selalu memeriksa label kandungan pada kemasan makanan. Banyak makanan kemasan mencantumkan bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi, seperti telur, susu, kacang, atau seafood. Memahami informasi ini membantu Anda menghindari konsumsi bahan alergen tanpa disadari.

2. Menghindari Makanan yang Memicu Alergi

Jika Anda atau anggota keluarga memiliki alergi terhadap jenis makanan tertentu, hindari makanan tersebut dalam setiap kesempatan. Misalnya, jika seseorang memiliki alergi terhadap susu sapi, pastikan untuk menghindari produk susu seperti susu, keju, atau yogurt, dan mencari alternatif susu non-susu sapi.

3. Memasak Makanan Sendiri

Untuk lebih memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan bebas dari alergen, sebaiknya memasak makanan sendiri. Hal ini juga membantu dalam mengontrol bahan-bahan yang digunakan serta cara memasaknya, sehingga dapat menghindari kontaminasi silang dengan makanan yang mengandung alergen.

4. Membawa Makanan Sendiri Saat Bepergian

Jika Anda bepergian, terutama ke tempat yang tidak dapat dipastikan kebersihannya atau di restoran, sangat disarankan untuk membawa makanan sendiri. Hal ini penting agar Anda dapat memastikan makanan tersebut tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

5. Memberi Tahu Orang Lain tentang Alergi Makanan

Saat makan di luar rumah atau berkunjung ke tempat lain, beri tahu pelayan restoran atau orang yang menyiapkan makanan tentang alergi Anda. Informasikan jenis makanan atau bahan apa saja yang harus dihindari agar makanan yang disajikan aman untuk Anda konsumsi.

6. Menggunakan Peralatan Masak yang Bersih

Pastikan peralatan masak, seperti panci, wajan, pisau, dan talenan, bersih dari sisa-sisa bahan yang bisa menyebabkan alergi. Jika Anda memasak makanan untuk orang yang memiliki alergi, pastikan untuk membersihkan peralatan masak secara menyeluruh sebelum digunakan untuk memasak makanan lain.

7. Memiliki Obat Alergi yang Tersedia

Jika Anda atau anggota keluarga memiliki alergi makanan yang parah, pastikan selalu memiliki obat yang direkomendasikan oleh dokter, seperti antihistamin atau epinefrin auto-injector (EpiPen), yang dapat digunakan dalam keadaan darurat jika terjadi reaksi alergi.

8. Menjaga Kebersihan di Rumah

Menjaga kebersihan rumah sangat penting untuk mencegah kontaminasi silang antara makanan yang aman dan makanan yang mengandung alergen. Pastikan area makan, dapur, dan peralatan makan selalu bersih, terutama jika ada anak-anak atau orang dewasa yang memiliki alergi makanan.

9. Pendidikan Alergi Makanan untuk Keluarga dan Teman

Penting untuk memberikan informasi kepada keluarga dan teman-teman tentang alergi makanan yang Anda alami. Hal ini akan membantu mereka memahami kondisi Anda dan lebih berhati-hati dalam memilih atau menyiapkan makanan saat berkumpul bersama.

10. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Jika Anda atau anak Anda memiliki kecenderungan untuk alergi makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik mengenai diet yang aman dan pencegahan alergi makanan. Mereka dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai alergen yang mungkin tidak terduga.

Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat lebih mudah menghindari risiko alergi makanan dan menjaga kesehatan dengan lebih baik. Pencegahan adalah kunci untuk menghindari reaksi alergi yang bisa berbahaya, sehingga Anda bisa menikmati makanan dengan aman.

Menghadapi alergi makanan tentu tidak mudah, baik untuk individu yang mengalaminya maupun bagi keluarga yang harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Dengan kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap makanan yang dikonsumsi, alergi makanan bisa dihindari dengan lebih efektif.

Itulah beberapa penyebab alergi makanan menurut pandangan dokter yang perlu Anda ketahui. Agar lebih aman, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait gejala atau kemungkinan alergi makanan yang Anda alami.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses