UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merupakan sektor industri yang memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan dan stabilitas perekonomian Indonesia.
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, UMKM terdiri dari tiga kategori: usaha mikro, kecil dan menengah; Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha tunggal yang memenuhi kriteria tertentu.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif dan mandiri yang dikelola oleh perorangan atau badan usaha, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari perusahaan menengah atau besar. Sedangkan perusahaan menengah adalah badan produksi mandiri yang dikelola oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang dari perusahaan kecil atau besar, serta kekayaan bersih dan pendapatan tahunannya memenuhi standar tertentu.
Masing-masing kategori tersebut mempunyai peranan penting dalam struktur perekonomian dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
UMKM memiliki tiga peranan penting dalam pendorong pertumbuhan dan stabilitas perekonomian yaitu sarana pemerataan tingkat ekonomi rakyat, sarana mengentaskan kemiskinan, dan sarana pemasukan berupa devisa negara. Bertahan dari efek pandemi yang mengguncang kondisi perekonomian Indonesia.
Baca Juga:Â Agenda Pemberdayaan UMKM oleh Presiden Prabowo
Giones dan Brem (2017) menguraikan bahwa model bisnis ini muncul dari perpaduan teknologi digital dan semangat kewirausahaan, menghasilkan fenomena yang baru dalam dunia bisnis.
Dalam pemanfaatan teknologi sebagai upaya digitalisasi yang dilakukan UMKM terdapat beberapa kendala. Melalui data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah diketahui 70,2% UMKM menghadapi kendala saat bertransformasi memanfaatkan teknologi digital.
Kendala itu antara lain berupa kesulitan akses permodalan, ketersediaan bahan baku, dan kesulitan mengadopsi teknologi digital. Kinyua dalam Tambunan (2021), mengungkapkan bahwa Wirausaha sering kali memiliki ide-ide yang brilian dan kompetensi yang baik, namun mereka sering kali tidak tahu cara menjalankan bisnis dengan benar atau tepat.
Mereka juga sering kali kurang memahami prinsip-prinsip dasar bisnis. Oleh sebab itu, berbagai kendala ini turut menjadi perhatian pemerintah untuk mendukung pemanfaatan teknologi dalam menciptakan inovasi digital untuk meningkatkan daya saing UMKM dan meningkatkan perekonomian.
Akan tetapi, pada beberapa UMKM yang telah melakukan upaya inovasi teknologi dengan digitalisasi produknya, inovasi teknologi terbukti memberikan dampak baik pada usahanya. Fitrianto et al, (2022) menyatakan bahwa adanya fintech memberi dampak yang positif untuk UMKM terlebih lagi pada masa pandemi.
Fintech berkontribusi dalam memberi bantuan masyarakat untuk dapat menerima layanan dari lembaga keuangan. Ekonomi nasional dapat pulih dengan adanya dukungan berupa dikuatkannya regulasi terhadap pertumbuhan fintech. Dibuktikan dengan normalnya UMKM pada kuartal II di tahun 2021. Kenormalan tersebut disebabkan karena UMKM telah memasuki platform digital.
Baca Juga:Â Peluang dan Tantangan dalam Membangun Usaha UMKM
Peran Inovasi Teknologi dalam UMKM
Inovasi teknologi menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan daya saing UMKM di era ekonomi digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM mampu mengoptimalkan proses produksi, distribusi, hingga pemasaran produk.
Teknologi juga memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka, baik di tingkat lokal maupun global. Misalnya, platform e-commerce telah menjadi solusi bagi UMKM untuk menjual produk tanpa batasan geografis.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tambunan (2021), digitalisasi memberikan peluang besar bagi UMKM untuk menciptakan model bisnis baru yang lebih efisien dan inovatif.
Penggunaan teknologi seperti aplikasi keuangan digital (fintech), media sosial, dan alat analitik data telah membantu UMKM untuk memahami kebutuhan konsumen dengan lebih baik dan menawarkan layanan yang lebih personal.
Baca Juga:Â Pengaruh UMKM terhadap Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Inovasi Digital pada Produk dan Layanan
Salah satu bentuk inovasi teknologi yang signifikan adalah digitalisasi produk dan layanan. Dengan memperkenalkan produk digital atau memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk, UMKM dapat menawarkan nilai tambah kepada konsumen. Contohnya adalah pengemasan produk yang menggunakan kode QR untuk memberikan informasi lengkap tentang produk, termasuk asal-usul bahan baku, proses produksi, dan cara penggunaan.
Selain itu, layanan pelanggan berbasis teknologi seperti chatbot dan sistem pemesanan online juga semakin diminati. Layanan ini tidak hanya memberikan kenyamanan kepada konsumen tetapi juga membantu UMKM untuk mengelola interaksi pelanggan secara lebih efektif.
Peran Fintech dalam Mendukung UMKM
Financial Technology (fintech) memainkan peran penting dalam mendukung UMKM, terutama dalam hal akses permodalan. Fintech memberikan solusi keuangan yang lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional.
Layanan seperti pinjaman online, pembayaran digital, dan manajemen keuangan berbasis aplikasi telah membantu UMKM untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Contoh nyata dari peran fintech adalah selama pandemi COVID-19, di mana banyak UMKM yang mendapatkan akses pembiayaan melalui platform fintech untuk mempertahankan operasional mereka. Hal ini membuktikan bahwa fintech tidak hanya memberikan solusi finansial tetapi juga mendukung keberlanjutan bisnis UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Baca Juga: Kenaikan Pajak dan Implikasinya pada UMKM
Kendala dalam Implementasi Teknologi
Meskipun inovasi teknologi menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak selalu mudah bagi UMKM. Beberapa kendala utama yang sering dihadapi meliputi:.
Kurangnya Pengetahuan Teknologi
Tidak semua pelaku UMKM memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi digital.
Infrastruktur yang Tidak Memadai
Keterbatasan akses internet di beberapa daerah menjadi hambatan utama dalam transformasi digital UMKM.
Baca Juga:Â Mengintip Perjuangan UMKM Sound System Gunungkidul Bertahan di Era Digital
Pemerintah dan berbagai lembaga terkait memiliki peran penting untuk memberikan dukungan, baik berupa pelatihan, pendanaan, maupun penguatan infrastruktur, agar kendala-kendala tersebut dapat diatasi. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi UMKM dalam implementasi teknologi, berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:
Peningkatan Literasi Digital
- Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat mengadakan pelatihan literasi digital untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi.
- Penyediaan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM di berbagai sektor.
Dukungan Finansial
- Menyediakan akses pembiayaan dengan bunga rendah khusus untuk UMKM yang ingin berinvestasi dalam teknologi.
- Mendorong kerja sama dengan fintech untuk menawarkan layanan pembiayaan yang lebih mudah dijangkau.
Penguatan Infrastruktur Digital
- Perluasan akses internet di daerah-daerah terpencil agar UMKM di wilayah tersebut dapat terhubung dengan pasar digital.
- Peningkatan kualitas jaringan internet untuk memastikan kelancaran operasi digital UMKM.
Kemitraan dengan Perusahaan Teknologi
- Mendorong kolaborasi antara UMKM dan perusahaan teknologi untuk menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kecil.
- Pengembangan alat teknologi yang sederhana, murah, dan mudah digunakan oleh pelaku UMKM.
Penguatan Ekosistem Digital
- Membangun platform digital lokal yang dapat menghubungkan UMKM dengan konsumen, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
- Memberikan insentif bagi pelaku UMKM yang aktif dalam transformasi digital.
Baca Juga:Â Â Fenomena Penutupan Gerai Retail Raksasa: Pelajaran Berharga untuk UMKM
Inovasi teknologi telah menjadi elemen krusial dalam meningkatkan daya saing UMKM di era ekonomi digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat mengoptimalkan operasi mereka, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kualitas produk serta layanan yang ditawarkan.
Peran teknologi seperti fintech, e-commerce, dan media sosial telah terbukti memberikan dampak positif, terutama dalam membantu UMKM menghadapi tantangan ekonomi seperti pandemi COVID-19.
Namun, proses implementasi teknologi tidak terlepas dari berbagai kendala, seperti keterbatasan literasi digital, infrastruktur yang kurang memadai, dan akses permodalan yang sulit. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis, termasuk pelatihan literasi digital, dukungan finansial yang memadai, penguatan infrastruktur digital, serta kemitraan antara UMKM dan perusahaan teknologi.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku UMKM, transformasi digital dapat di akselerasi, sehingga UMKM mampu bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Penulis:
- Nabila Diva Ramadhan
- Dwi Nasyidah
- Aura Windi Arimby
- Khabibatul Umah
- Rendrian Rizaldhi Putra
- Akmal Faroq Prasetyo
Mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News