Jenis Pahat dan Kehalusan pada Proses Bubut Rata Baja S45C

Proses Bubut Rata Baja S45C
Ilustrasi Baja S45C (Sumber: Penulis)

Proses bubut merupakan salah satu proses pemesinan yang sering digunakan dalam industri manufaktur logam untuk menghasilkan komponen berbentuk silindris. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan, khususnya tingkat kehalusannya, menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.

Baja S45C adalah material yang populer digunakan pada proses bubut. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh parameter bubut terhadap tingkat kehalusan permukaan baja S45C. Parameter yang divariasikan meliputi jenis pahat, kecepatan putaran, dan sudut pahat.

Jenis pahat yang digunakan ada 2 yaitu pahat insert dan pahat widia. Pahat insert adalah komponen yang terbuat dari bahan yang keras, seperti karbida tungsten atau bahan serupa yang dikenal karena kekerasannya yang tinggi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Pahat insert memiliki bentuk dan potongan yang dirancang khusus untuk melakukan pemotongan pada material tertentu dengan akurasi tinggi dan umur pemakaiannya yang relatif lama. Pahat insert bisa dilepas dan diganti ketika sudah tumpul atau aus, sehingga membuatnya lebih efisien dalam proses pembubutan.

Pahat Widia atau sering disebut pahat karbida adalah jenis pahat potong yang terbuat dari karbida tungsten, sehingga memiliki sifat kekerasan yang tinggi. “Widia” sebenarnya merupakan singkatan dari “Wle Diamant”, yang merupakan istilah dalam bahasa Jerman yang artinya “seperti berlian”.

Pahat widia biasanya digunakan dalam proses pemesinan untuk menghasilkan pemotongan yang presisi pada berbagai material, mulai dari logam hingga bahan-bahan yang sulit dipotong seperti keramik atau komposit. Keunggulan utamanya yaitu tahan terhadap keausan dan kekerasan, yang memungkinkannya untuk digunakan dalam pemotongan berat dengan umur pakai yang relatif lama.

Nah, untuk mengetahui jenis pahat manakah yang berpengaruhi terhadap tingkat kehalusan pada proses bubut rata baja S45C. Mari simak hasil eksperimen yang sudah diuji!

Dengan menggunakan jenis pahat insert pada sudut pahat 60° dan kecepatan putaran 750 rpm, menghasilkan tingkat kehalusan di angka 3,2 µm. Sedangkan dengan sudut pahat 80° dan kecepatan putaran 1000 rpm, menghasilkan tingkat kehalusan di angka 1,6 µm.

Dengan menggunakan jenis pahat widia pada sudut pahat 60° dan kecepatan putaran 750 rpm menghasilkan tingkat kehalusan di angka 6,3 µm. Sedangkan dengan sudut pahat 80° dan kecepatan putaran 1000 rpm menghasilkan tingkat kehalusan di angka 0,8 µm.

Berdasarkan hasil data yang telah diuji, bahwa dapat disimpulkan data yang kongkrit menyatakan parameter yang paling berpengaruh terhadap tingkat kehalusan baja S45C dengan kedalaman pemakanan yang sama yaitu pada jenis pahat. Dengan menghasilkan tingkat kehalusan pada pahat insert 1,6 µm atau N7 dan pada pahat widia 0,8 µm atau N6.

Jadi, jenis pahat yang tepat digunakan untuk proses bubut rata dengan menghasilkan tingkat kehalusan yang tinggi yaitu pahat widia. Hasil data tersebut diukur menggunakan alat Surface Roughness Tester. “Semakin mendekati angka 0, maka semakin tinggi tingkat kehalusan permukaannya.” Ujar Hamdan (pemilik jasa bubut).

Demikian hasil eksperimen yang dapat dilampirkan berdasarkan hasil pengujian. Jadi, Anda tertarik ingin menggunakan pahat yang mana nih?

 

Penulis:

  1. Muhammad Rifky Aditya
  2. Muhammad Bima Satria Juriyanto

Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI